Sekumpulan soal Matematika yang berada di hadapannya membuat Vena pusing tujuh keliling. Di tengah hujan seperti ini, ia harus berusaha untuk menyelesaikan semua soal ini. Vena bukan anak yang bodoh hanya saja dia sangat malas untuk mengerjakan sesuatu, terlebih ulangan Matematika yang banyak menguras energinya.
Vena tidak seperti kebanyakan anak di sekolahnya. Ia tidak menyukai pelajaran, olahraga, ekstrakulikuler, dan hal lain yang harus membuang energi yang dia miliki. Ia lebih suka duduk tenang membaca novel, untuk berbicara dengan teman sekelasnya saja ia sangat malas. Mungkin itulah alasan mengapa ia tidak memiliki banyak teman selama ini.
Menyimpan tenaga atau energi bagi Vena adalah hal yang sangat penting. Ia tidak akan mau melakukan sesuatu yang baginya bukan lah hal penting, dan apabila ia harus melakukannya maka ia akan melakukannya secepat mungkin, termasuk ulangan Matematika hari ini.
1 jam berlalu dengan begitu cepatnya. Vena merasa sangat lemah, ia harus menghemat energinya lagi setelah ini. Hujan masih sangat derasnya ketika waktu pulang sekolah tiba. Mungkin jemputannya akan sedikit terlambat hari ini. Ia berpikir menunggu sebentar tidak akan cukup banyak menguras energinya.
"Belum dijemput, Ven?" tanya Ceres teman sebangku ku. Ya, dia satu-satunya orang yang mau menjadi teman seorang anak yang suka menyimpan energi.
"Belum" jawab Vena singkat.
"Mau bareng ke koridor depan gak?"
"Tidak"
"Oh gitu, ya. Aku ngerti. Hm, Ven. Cuman mau kasitau aja, aku pikir menyimpan energi sepertimu bukan lah hal yang terlalu baik buatmu" ucap Ceres seraya berlalu meninggalkan Vena.
Vena mengangkat sebelah alisnya. Berpikir sejenak dan ia tidak mengerti maksud perkataan Ceres tadi. Vena melihat ke luar jendela dan melihat anak-anak yang berlari menembus hujan, tertawa penuh kebahagiaan.
"Sangat nekat" pikirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arteri and Vena [SLOW UPDATE]
Novela JuvenilApa sebenarnya arti bahagia menurut kalian? Arteri hanyalah seorang pemuda biasa yang diangkat sebagai anak oleh keluarga Oryza. Ini semua terjadi ketika Arteri berusia 10 tahun. Saat dimana yang namanya "bahagia" hanyalah sekadar tiupan angin yang...