Chapter 2: Yoona's Life

987 90 12
                                    

Cast: Choi Siwon, Im Yoona, Lee Donghae, Jessica Jung

-0-0-

Yoona terengah-engah di depan pintu masuk balai kota. Tangannya menyeka keringat yang mengucur dari dahinya. Gadis itu segera merapikan penampilannya dan masuk ke dalam ruangan pertemuan kepunyaan kota itu.

Gadis itu terlongong mendapati tempat itu begitu sepi.

"Apakah sudah selesai?" Yoona menghela napasnya berat. Ia kecewa sekali. Tidak bisa melihat Siwon menampilkan permainan pianonya. Gadis itu berusaha menghibur dirinya sendiri.

Dengan gontai, Yoona melangkah pergi dari tempat itu. Tatapannya terasa mengawang. Keadaan di sekelilingnya begitu sepi membuat gadis itu mengeluh lagi kenapa ia repot-repot datang kesini. Toh, jika ia datang, Siwon juga takkan mempedulikannya.

Cinta bertepuk sebelah tangan sejak ia kelas 1 SMP. Hari dimana ia menjadi anggota keluarga Choi. Tidak, lebih tepatnya menjadi pembantu keluarga itu. Hanya Tuan Choi saja yang menganggapnya sebagai anak sendiri. Yoona bahkan tak tahu kenapa pria paruh baya itu repot-repot mengambilnya dari panti asuhan dan mengajaknya tinggal bersama.

Yoona merasa, sejak pertama kali dia melihat Siwon yang begitu cuek dan dingin, hatinya berdegup dengan kencang. Yoona berani bersumpah, sebelum bertemu dengan Siwon, dia sama sekali tak pernah mengalami yang namanya salah tingkah.

Yoona tersenyum sendiri mengingat betapa bodohnya dia masih mencintai pemuda yang bahkan tak pernah menganggapnya sebagai teman sebaya. Hanya sebagai majikan dan bawahan yang begitu rendah dan kotor.

Yah, mau bagaimana lagi. Takdir sudah berkata lain. Yoona hanya bisa bersyukur karena ia bisa merasakan hidup yang lebih baik dibandingkan jika hanya hidup di panti asuhan. Gadis itu juga bersyukur karena merasakan perasaan yang orang namakan cinta. Cukup menyenangkan, hanya saja lebih sering membuatnya merasa lelah.

Yoona terus melangkahkan kakinya tak tentu arah. Dia hanya mengikuti kemana langkah kakinya membawanya. Sembari bersenandung kecil, Yoona menikmati waktu bebasnya sebaik-baiknya. Ia harus menyelinap keluar dari kediaman keluarga Choi agar bisa menonton Siwon.

Yoona selalu terkekang di bawah pengawasan Nyonya Choi yang tak akan segan memberikan hukuman jika salah satu pembantu rumah tangganya berani keluar hanya untu bersenang-senang seperti berjalan-jalan kecil yang dia lakukan sekarang. Waktu bebasnya hanyalah hari Minggu. Tapi, Yoona sama sekali tidak pernah menggunakan hari Minggu nya untuk keluar rumah karena Siwon berada di rumah sepanjang hari. Yoona memilih untuk mencuri-curi pandang ke arah pemuda itu kala Siwon sedang bersantai, merasakan hatinya berdegup dengan kencang ketika melihat siluet tegas Siwon yang gadis itu yakini sanggup membuat wanita manapun jatuh hati padanya.

"Ah.. bagaimana dengan semangkuk ramyeon, Yoona-ya?" gumam Yoona menanggapi suara perutnya yang sudah memberontak meminta makanan. Gadis itu masuk ke salah satu minimarket yang ditemuinya di pinggir jalan yang dilewatinya.

-0-0-

Satu cup ramyeon instan sudah berada di tangannya mengeluarkan uap mengepul. Yoona menghirup uap itu dalam-dalam. "Ah, astaga, makanan ini lebih baik dari makanan sisa.". Yoona tersenyum miris sendiri.

Makanan sisa. Yah, kedengarannya memang sangat buruk. Tapi, menu makanan keluarga Choi yang begitu banyak memang tak pernah dihabiskan oleh penghuninya. Sehingga, menu makanan para pelayan di rumah itu sebagian besar memang berasal dari sisa hidangan yang dimakan keluarga Choi. Tapi, jangan khawatir, sisa makanan yang ada masih bisa disebut layak untuk dimakan seorang manusia.

"Kau!"

Yoona mendongak kaget dengan mie yang masih berada di ujung bibirnya. Pemuda yang tempo hari menyelamatkannya dari Soo Yeon. Senyuman yang begitu hangat mengembang di bibir pemuda itu ketika Yoona membelalak kaget.

FAITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang