I'll find you

1.8K 163 10
                                    

Mark melangkahkan kakinya memasuki rumah. Disusul Jaebum yang berada di belakangnya. Mark menolak keras saat Jaebum ingin mengantarkannya menuju rumah sakit lagi.

"Kau bahkan masih memakai baju rumah sakit Mark." Kata Jaebum lalu duduk di sofa dan menyandarkan punggung nya.

"Aku tidak peduli." Balas Mark cuek, lalu ikut duduk di sofa single yang berada di sebelah Jaebum.

Mata Mark menatap lurus dan menerawang jauh. Hanya ada Bambam, Bambam, dan Bambam yang ada di otaknya serta pikirannya.

Tadi sehabis pulang dari kafe Jinyoung, Mark dan Jaebum pergi mengelilingi kota Seoul dan pergi ke berbagai tempat favorit Bambam.

Tapi hasilnya nihil.

Dan, Mark kini lebih frustasi dari sebelumnya.

"Mark, kau tidak diberitahu oleh Ayah?" Tanya Jaebum tiba-tiba

Mark menolehkan kepalanya ke Jaebum yang masih setia pada posisinya.

"Diberitahu apa?" Tanya balik Mark.

"Perjodohan mu, dengan anak temannya." Jawab Jaebum santai.

Mark mengernyitkan dahinya bingung. Sungguh, bencana konyol apa lagi kali ini? . Batin Mark berteriak.

Mark menghela nafasnya lesu, tak peduli tentang pembicaraannya kali ini dengan Jaebum. Perjodohan, atau apalah itu. Mark tidak peduli, yang dia pedulikan hanya. Kemana lagi aku harus mencari Bambam?

"Katakan pada Ayah. Aku menolak nya." Kata Mark geram.

"Lebih baik kau katakan sendiri pada Ayah. Karena aku tidak ingin di coret dari kartu keluarga." Balas Jaebum, lalu merogoh handphone yang berada di kantong celananya. Setelah itu dia sibuk ber-celoteh ria dengan Jinyoung lewat panggilan telfonnya.

Mark –lagi dan lagi– menghela nafas lesu. Mark mengusap wajahnya pelan, dan setelah itu dia melangkahkan kakinya menuju kamar nya yang berada di lantai dua.

Mark membanting dirinya di kasur empuk miliknya. Sungguh dia begitu lelah, masa bodoh apa kata dokter tentang keadaan tubuhnya yang tidak boleh terlalu lelah.

Dia hanya ingin Bambam.

Hanya Bambam yang bisa mengobatinya. Tidak ada yang lain.

"JAEBUM!! JAEBUM TUAN!!" Teriak Mark kencang dari dalam kamar.

Jaebum dengan segera memasuki kamar Mark dengan tergesa.

"Ada apa Mark? Apa ada yang sakit?" Tanya Jaebum khawatir. Sungguh Jaebum begitu terkejut saat mendengar teriakan Mark yang begitu kencang. Jaebum berlari dari bawah hingga tersandung sofa untuk mencapai kamar Mark. Bahkan dia segera mematikan sambungan telfonya dengan Jinyoung tanpa pamit karna khawatir dengan Mark.

"Tidak. Aku hanya ingin bilang, bahwa Jimin masih berada di rumah sakit. Bilang padanya untuk urusi administrasinya. Setelah itu langsung pulang. Dan kau! Jemput dia!" Kata Mark sambil tidak bergerak dari tempatnya.

Jaebum memasang wajah terkejutnya. Sunggu dia benar-benar lupa dengan Jimin yang menunggu mereka berdua di rumah sakit.

Dan sekarang sudah hampir malam.

The Trust - ; markbam [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang