Dear, Ayank

4.4K 391 36
                                    

Maafkan aku yang harus membuat surat ini karena salah seorang pembacaku memintaku melakukan ini.
Dear, Ayankku.
Aku tak pandai merangkai kata-kata manis yang mampu membuat kakimu lemas dan meleleh seperti lilin dipanaskan. Aku tak pandai membuat puisi dan merangkulmu secara puitis-romantis. Aku tak pandai berbicara layaknya perempuan pada umumnya di luar sana.
Yang mampu kulakukan hanya mencacimu, Beibz. Karena itu bentuk rasa sayang dan cintaku padamu. Iya, kamu tahu kan cara pembuktian cintaku bukan melalui kata-kata manis seperti "Aku cinta kamu" atau perlakuan manis manjaku padamu. Caraku mencintaimu sungguh tak konvensional, karena aku hanya mampu mencacimu, menggigitmu, menamparmu, memukulmu, dan menendangmu sampai kamu kesal dan tak jarang memarahiku atas sikap kurang ajarku begitu. Maaf loh...
Namun, aku berterima kasih karena kamu masih bersedia mendengar bacotanku, bersedia kuajak debat, bersedia kuajak diskusi seksis yang berakhir aku tak mau mengalah padahal sudah kalah, bersedia memperingatkan aku atas hal-hal buruk yang kulakukan, dan sedia sedia lainnya, termasuk sedia softeks sebelum bocor.
Maafkan aku yang tak mampu membuatmu bahagia, meski kusudah berkali-kali mencoba. Maafkan aku yang banyak mengeluh di depanmu tapi kamu tak pernah muak mendengarnya. Maafkan aku yang selalu merepotkanmu. Maafkan atas cubitan, tonjokan, tendangan, tamparan, dan caci makiku.
Yank, setidaknya kau memang nyata. Benar-benar lelaki nyata.
Namun sayang,
kamu milik orang lain...

*setdah bagus ya kalo dibuat cerita. Buat ah~*

Corat-Coret!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang