Kota Sekigahara*, Territorial Kuro
Kuda hitam tampak dari kejauhan, berlari dengan cepat dan gagah mendekati kota. Sang penunggang kuda menutupi tubuhnya dengan jubah hitam yang tampak berkibar-kibar terterpa angin. Tampak bercak darah mengotori jubahnya.
Sang penunggang kuda mempercepat laju kudanya.
Ia ingin segera bertemu dengan orang itu. Seorang akademisi yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri. Ia belajar banyak darinya, tentang pewartaan-pewartaan sang penyelamat kerajaan Shiro. Tak hanya itu, ia belajar darinya tentang caranya membaca dan menulis, bahkan belajar ilmu pedang darinya. Hingga ia diangkat sebagai mata-mata.
Masih terasa segar ingatannya tentang apa yang baru saja ia lakukan. Membunuh 2 penjaga yang seharusnya memenggal kepalanya, ditambah beberapa penjaga gerbang yang menghalanginya. Ia tahu, tak beberapa lama lagi berita tersebut akan sampai ke kuping raja dan dia tahu sebentar lagi ia pasti akan dikejar.
Dengan bertemu orang itu, ia ingin merencanakan pelarian keluar kerajaan Kuro bersama dengan keluarganya yang tinggal di desa yang tak jauh dari kota Sekigahara.
Kuda hitam tersebut memasuki kota. Terlihat hiruk pikuk suasana pagi kota Sekigahara. Selain suasana pasar, terlihat juga banyak orang berjubah kelabu mondar-mandir kesana sini. Para akademisi.
Sekigahara sudah terkenal sebagai kota akademisi bahkan pada saat kota tersebut masih berada dalam naungan kerajaan Shiro. Keluarga Shimazu*, keluarga bangsawan yang memerintah kota ini -sebelum jatuh ke tangan kerajaan Kuro- mendirikan sebuah perpustakaan besar dengan biaya dari raja Shiro. Raja Hideyoshi. Perpustakaan akbar ini berisikan lebih dari 85.000 jilid buku dan 100.000 perkamen. Dibagun pula universitas-universitas di dalamnya. Tak hanya sebagai kota akademisi, Sekigahara merupakan kota perdagangan yang ramai, karena merupakan kota yang berada dalam jalur perdagangan strategis. Saat kerajaan Kuro menyerang dan ibukota kerajaan Shiro jatuh, keluarga Shimazu dibantai dan hampir setengah koleksi perpustakaan akbar dibakar. Untung saja masih ada buku yg bisa diselamatkan dari perpustakaan itu.
Orang yang ingin si penunggang kuda temui adalah salah satu keturunan keluarga Shimazu yang berhasil lolos dari pembantaian. Shimazu Kotori, seorang perempuan bekas bangsawan yang berpikiran cerdas, berpengetahuan luas, dan ahli dalam ilmu pedang. Ia menyamar sebagai Itsuka Kotori agar nama bangsawannya tidak terdeteksi oleh kerajaan. Ia bertempat tinggal di perpustakaan itu, sebagai pengabdi dan pengurus perpustakaan.
Kuda hitam itu berselip-selip di antara lautan manusia. Orang-orang menyingkir dari jalannya kuda itu. Agar tidak terinjak kuda tersebut.
Sang penunggang tampak sangat menonjol di dalam hiruk pikuk pagi itu. Dialah satu-satunya penunggang kuda dan satu-satunya orang yang memiliki bercak darah di jubahnya. Jubahnya yang hitam dan bekas darah berwarna merah tampak sangat kontras.
Orang-orang sudah kenal siapa orang ini dan sudah memaklumi bercak darah di jubahnya. Ia lah Arima Kihei seorang mata-mata andalan kerajaan. Berpikiran cerdas, ahli strategi dan lihai dalam memainkan pedang. Namun, orang-orang tidak mengetahui sekarang ia dalan status pengkhianat kerajaan.
Dulu, sebelum kerajaan Shiro jatuh, Kihei merupakan seorang pelayan muda keluarga Shimazu. Begitu pula orangtuanya. Mereka diberi tempat tinggal di dalam istana dan boleh berinteraksi dengan anggota keluarga siapapun. Di sini lah Kihei mengenal Kotori dan mulai belajar berbagai hal darinya.
Keluarga Shimazu adalah sebuah keluarga bangsawan yang sangat dermawan. Rakyat kota Sekigahara sangat mencintai mereka. Mereka berpendapat, apabila bangsawan berlaku semena-mena maka, saat kota dalam keadaan krisis maupun perang, bangsawan tak akan mendapat dukungan dari rakyatnya sehingga, dengan gampang kota jatuh krisis maupun jatuh ke tangan musuh. Sehingga timbal baliknya jelas. Rakyat mendapat kesejahteraan dari bangsawan dan bangsawan mendapat dukungan dari rakyat. Seburuk apapun itu kondisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ShiroKuro : Tale Of Two Kingdoms
Fantasy"Sang penyelamat akan datang dan membawa kerajaan Shiro menuju kejayaannya lagi" begitulah ramalan dari para peramal terdahulu berkata. Shiina, seorang anak dari pasangan petani yang tinggal di daerah bekas Kerajaan Shiro yang sekarang dikuasai Kera...