Aku ingat, tadi malam kau, kan, yang menggendongku ke atas kasur ini? Maafkan aku, Jason, aku hanya sedang dalam trauma berat. Sahabatku dulu dicampakkan begitu saja oleh seseorang yang bernama Jason juga. Tidakkah itu adalah hal yang buruk?
Jason itu... Aku sungguh tak habis pikir, bisa-bisanya dia mencampakkan sahabatku yang selalu bersikap baik padanya. Lalu sahabatku memaafkannya begitu saja. Mulia sekali hatinya. Lalu malam itu, setelah dari bar untuk minum acara kelulusan sekolah menengah atas, aku melihat seseorang membawa sahabatku ke pinggir jembatan oleh mobil jeep yang biasanya ada di sinetron FTV. Aku tak bisa melihatnya begitu jelas karena aku setengah mabuk saat itu.
Lalu aku meminta salah seorang temanku yang tidak mabuk untuk membantuku mengikuti mobil itu. Mobil temanku berhenti karena melihat mobil yang ditumpangi Soraya berhenti. Aku keluar mobil, lalu mendengar teriakan, yang tak lain adalah sahabatku sendiri. Aku histeris saat itu. Aku tak bisa berpikir jelas. Lucu sekali waktu itu aku bisa membiarkan sahabatku sendirian, lalu dibunuh begitu saja oleh mantannya. Aku bahkan... Tidak ingin melihatmu untuk terakhir kalinya di peti itu. Ibuku tidak memaksaku untuk melakukannya, karena ia merasa bahwa aku sedang terlalu berduka karena kehilangan sahabatku. Itulah trauma terbesarku; aku takut mengendarai mobil karena takut dibunuh, aku takut kehilangan sahabat lagi karena itulah aku tidak memiliki sahabat lagi, dan aku cukup takut untuk memikirkannya lagi. Memikirkan keadaanku saat itu.
Aku selalu bertanya saat itu--bahkan sampai sekarang--apakah sebegitu parahnya keadaanmu saat itu hingga traumaku berat sekali?
Lalu mantannya datang untuk melayat sahabatku. Aku sudah tak tahan lagi dengan sikap Jason.
Tadinya, aku ingin menghajarnya habis-habisan di depan ruang dimana kau tertidur dengan tenang. Tapi aku tahu, kau tak akan menyukai perbuatanku. Jadi kutahan saja sampai sekarang. Maafkan aku, sahabat.
Ya, nama sahabatku adalah Soraya. Soraya Peterson.
Lalu nama mantannya, Jason Maxwell.
Maka, saat aku pertama kali mendengar dosenku menyuruh untuk mencari seseorang bernama Soraya Peterson, aku histeris sekali. Bagaimana tidak? Aku sudah kehilangannya dengan cara yang sungguh sadis.
Lalu aku teringat dengan temanku yang mengantarku untuk mengikuti mobil tumpangan Soraya. Kalau tidak salah namanya Alvin Courtney. Aku sudah kehilangan kontak dengannya, bahkan sebelum lulus sekolah menengah atas.
Lalu aku berjalan ke arah meja belajarku hingga akhirnya mendengar suara orang kesulitan bernapas. Kukira itu adalah diriku sendiri karena terkadang aku selalu merasa kesulitan bernapas jika trauma yang kualami selalu kuingat.
Aku keluar kamar kos dan mendapati Jason sedang menunjuk ke arah saluran air. Aku tertegun. Lalu aku berlari mengikuti arah yang kau tunjuk. Aku mendapatkan obat asma disana. Aku langsung mengambilnya dan membopong Jason ke kamarku.
"Hey kau, Jason Savarion. Mengapa kau selalu merepotkanku? Aku bisa dituduh macam-macam jika membawa orang lain masuk ke kamarku," kataku sambil membopongnya.
Ia tak menjawab apa-apa. Aku mendudukkannya di kasurku dan mengambilkannya air untuk meminum obat.
"Kau terlalu naif, Jason. Kau tahu kau mengidap asma, tapi kau tetap saja memaksa dirimu menungguku di luar sambil kedinginan. Aku tak akan pernah menyukai tindakanmu yang seperti itu. Kumohon, jangan mempersulit keadaanku. Sekarang aku sedang-" Kata-kataku terpotong karena ia meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya.
"Kau... pernah mendengar, bahwa seseorang rela melakukan apa saja demi orang yang dicintainya walaupun itu mengancam nyawanya?" tanyanya.
"Jangan banyak bicara. Aku masih membencimu. Kau selalu mempersulit keadaanku. Jason, kau adalah calon dokter. Kalau kau tidak menjaga kesehatanmu sendiri, bagaimana pasienmu nanti? Aku tak habis pikir. Kau sama saja seperti mantan sahabatku."
![](https://img.wattpad.com/cover/72411573-288-k558546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON, MAGIC, AND YOU
RandomHIATUS (dimungkinkan tidak diupdate lagi) --- Semuanya berawal ketika seseorang mengubah takdir kehidupan Kayla Collins yang tadinya biasa saja menjadi luar biasa dikarenakan Kayla harus membunuh orang yang mengubah takdir kehidupannya. Saat inilah...