Haii, para readers yang setia membaca MMY karya pertama Viana Thio 😄
Mohon maaf sebelumnya. Mulai dari Chapter ini (10 sih sebenarnya) akan mulai banyak konflik sejak Kaye&Jase berpacaran *ngeluarin balon dan kue* Jadiiii, mulai sekarang aku akan sering menggunakan POV (Point of View) agar lebih mudah menceritakan perasaan.
⚠TYPO ALERT GUYS⚠
OK. Akhir kata, ENJOY MY STORY! 🎉
***
KaylaAlvin diterima oleh keluarga Ria karena dia berani untuk tetap mendekati Ria walaupun keluarganya diancam akan dibunuh apabila Alvin terus mendekati Ria. Aku ingin seperti itu, tapi, hei! Aku perempuan. Aku ingin diperjuangkan bukan memperjuangkan. Tapi aku yakin, keluarga Ria akan lebih menerima Alvin setelah keluarga Ria melihat apa yang dipunyai oleh Alvin.
Aku sebenarnya tak terlalu ingin menjadi pacar Jason--mengingat masih ada ancaman Soraya di depan. Aku hanya ingin dia--Jason--menjadi sahabatku seperti yang Alvin lakukan. Aku tak mungkin sanggup menjadi pacarnya. Banyak ancaman dari luar apabila aku menjadi pacar Jason. Mendekati Jason saja sudah diancam, apalagi menjadi pacarnya? Aku menggeleng ngeri.
Jadi, apa yang harus kulakukan?
Sekarang, aku dan Jason sudah berada di bioskop. Sambil menunggu Alvin dan Ria, aku dan Jason keliling mal.
"Jase," panggilku. "Hm?" sahutnya. "Kau yakin ingin menjadikanku sebagai pacarmu?" tanyaku ragu-ragu. Disampingku, Jason menatap ke depan karena pertanyaan yang aku ajukan. "Mengapa tidak?" Aku menatap ke bawah. Apakah aku harus memberitahu Jason apa yang akan dilakukan Soraya apabila aku mendekati Jason?
Kemudian Jason mengangkat daguku dan menatapku. Aku memalingkan wajah dari matanya dan duduk di sekitar food court. Jason mengikutiku. "Kenapa kau mengikutiku?" tanyaku. "Karena kau pacarku." Aku melihatnya sedang terpaku pada satu hal dan Jason langsung menutup mataku saat aku ingin melihat apa yang dilihat Jason.
"Kenapa?" tanyaku sudah tak sabar. "Soraya," jawabnya pendek. Aku langsung terkejut dengan apa yang dikatakan Jason dan meminta ijin ke toilet. Tapi saat aku berdiri, Jason menarik tanganku. "Duduklah," katanya sambil menepuk-nepuk bangku di sebelahnya.
"Kau gila, Jase?" Aku menaikkan sebelah alisku dengan sinis. Jason menatapku. "Kenapa kau harus takut dengan wanita br*ngsek itu?" tanyanya. Aku tersentak. Dia tahu jalan pikiranku? Dia tahu aku takut pada Soraya?
Jason menatap mataku penuh amarah dengan isyarat, "Duduklah." Aku mengikuti perintahnya tapi aku menghadap ke arah lain. Jason melepas jaketnya dan secara diam-diam aku mengambil ponselku dari tas dan memberi Alvin pesan singkat. [Kau gila? Dimana kau?! Aku hampir mati terbunuh oleh Jase!]
Alvin tak langsung membalas. Perutku bergemuruh meminta asupan. Jadi aku mengeluarkan dompet dan pergi ke salah satu stan makanan untuk membeli kentang goreng lalu duduk kembali. Jason menepuk tanganku. Aku refleks menatapnya sinis. "Apakah kau takut menjadi pacarku karena Soraya mengancam akan merusak reputasi universitasmu jika kau berada di dekatku?" tanyanya lancar.
Deg.
Bagaimana dia tahu?
Flashback ON
Jason
Aku mencium Kayla. Aku agak sedikit risih karena awalnya dia agak kaget dengan sikapku. Tapi kerisihanku tak berlangsung lama karena dia membalasnya--walau hanya sebentar. Lalu aku berdiri dan menggapai tangan Kayla untuk membantunya berdiri.
"Aku akan membayar dan ke toilet," kata Kayla saat berdiri sempurna. Aku mengangguk. "Kutunggu di mobil." Ibu jariku mengarah ke luar menujuk Lamborghini Veneno baruku. Ia mengangguk dan berjalan ke arah kasir.
![](https://img.wattpad.com/cover/72411573-288-k558546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON, MAGIC, AND YOU
DiversosHIATUS (dimungkinkan tidak diupdate lagi) --- Semuanya berawal ketika seseorang mengubah takdir kehidupan Kayla Collins yang tadinya biasa saja menjadi luar biasa dikarenakan Kayla harus membunuh orang yang mengubah takdir kehidupannya. Saat inilah...