CHAPTER 18 - Pesta Grace

66 8 3
                                    

Kayla

Sekarang pukul sepuluh pagi. Aku masih demam walaupun sudah tiga hari terbaring lemas tanpa membantu Mom di rumah. Mom bilang tidak apa-apa aku tak membantunya, asalkan aku kembali sehat karena besok aku harus menghadiri pesta ulang tahun Grace. Aku mengiakan saja, karena sebetulnya aku sendiri malas ke pesta Grace karena tidak ada Jason yang menemani. Dan, aku bahkan tidak ikut kuliah selama aku sakit karena Mom tidak mengijinkanku.

Hari ini Dad pulang dari pekerjaannya di luar negeri. Aku ingin bercerita sekali tentang apa yang dibilang Claire pada keluargaku. Semoga hari ini aku bisa dinner bersama mereka dan pada saat itulah aku akan bercerita.

Mengikuti niatku, aku mengambil alat penghubung antara diriku dan Claire di nakas tempat tidurku, berniat memberitahu dan meminta pendapatnya tentang niatku ini.

"Hai, Claire." Aduh, suaraku parau sekali.

"Oh, halo Kay! Aku dapat informasi dari Zeus--maksudku Dewa Zeus--bahwa kau demam dan muntah-muntah dari tiga hari yang lalu. Get well soon. Omong-omong, kenapa menghubungiku?"

"Trims doanya. Hari ini, Dad pulang dari luar negeri dan aku ingin sekali berceita pada keluargaku tentang tugasku ini. Bagaimana menurutmu?"

"Hmm... Baiklah. Aku tadi barusan diberitahu oleh Dewa Zeus bahwa kau boleh-boleh saja memberitahu keluargamu dan teman-temanmu atau siapapun yang kau ingin beri tahu, dengan syarat, asalkan mereka-yang-diberitahu bisa membantumu untuk mempercepat tugas ini. Mengerti?"

"Baiklah. Kurasa keluargaku akan mengerti."

"Aku tahu kau yang terbaik. Dah."

Aku meletakkan C&K kembali di nakas dan berjalan keluar menuju ruangan rahasia. Jujur, selama dua hari ini aku sakit, aku betul-betul tidak boleh membantu tugas Mom di rumah. Mom hanya memberiku tugas untuk menjaga Monica, tapi tiap kali aku menggendong Monica, dia seperti tidak mau bersamaku!

Ini mengerikan sekali.

Jadi, mau tidak mau, aku hanya mengurung diri di ruangan rahasiaku dan membaca pelajaran kuliah yang mungkin sedang diajarkan kemarin atau hari ini.

***

Siang ini, aku merasa lebih baik dan ingin membantu Mom menyiapkan dinner untuk kepulangan Dad. Baguslah, kali ini Mom mengijinkanku karena telah berkali-kali aku meyakinkannya dan akhirnya Mom menyerah.

Saat aku sedang mengiris bawang, aku merasakan deja vu yang sangat nyata seperti kejadian empat hari lalu. Monica menangis lagi, bahkan, tanganku juga berdarah lagi karena tak sengaja teriris.

"Mom?" Aku melihat ke arah Mom yang sedang mencuci tangan setelah menyiapkan panci. "Ya...ya," Aku melihat Mom mengerjapkan matanya lelah kepadaku.

"I'm so sorry, Mom. I can't help you to do this."

Aku melanjutkan kegiatan memasakku sambil sekali-kali menahan air mataku untuk jatuh.

Lalu, tiba-tiba saja--mendadak sekali--suara tangisan Monica berhenti, tapi aku tidak terlalu mendengarkan karena asik dengan pikiranku.

"Kay!" teriak Mom histeris dari kamar.

"Ya, Mom. Ada apa?" tanyaku balik seakan-akan tidak ada apa-apa.

"Kay!" teriak Mom lagi.

"Apa Mom?" tanyaku, mulai kesal.

Jadi, aku menyelesaikan kegiatanku dan mencuci tanganku. Lalu aku menyusul Mom ke kamar dan... betapa kagetnya diriku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MOON, MAGIC, AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang