sudut | 5

5.5K 1.2K 21
                                    

Aku sebenarnya lagi nggak mau membicarakan Romy. Maksudku, tadi pagi, dia menunda acara jalan-jalan kami berdua karena tiba-tiba dosennya meminta dia untuk segera hadir di kampus.

Kau tahu, hari ini hari Sabtu. Malam Minggu. Nggak mungkin aku nggak pergi ke mana-mana. Aku harus menghabiskan waktuku malam ini bersama Romy, dan itu nggak bisa dibantah siapapun, termasuk dosen menyebalkan Romy yang lebih sok tahu soal antariksa melebihi pacarku itu.

Aku nggak tahu apa aku akan tahan kalau aku berada di ruangan yang sama dengan Romy dan dosennya.

Oh, omong-omong, soal ceritaku kemarin, aku belum selesai. Daripada menunggu Romy (yang lama banget kayak siput) kayaknya lebih baik aku melanjutkan ceritaku yang tertunda.

Kamu masih ingat 'kan, sewaktu Romy datang ke rumah Ari dan mengatakan bahwa aku mirip rasi bintang Sagitta? Nah, selagi aku masih syok karena suara tawanya, tiba-tiba dia bertanya,

"Jadinya gimana?"

Aku ingat betul kalau saat itu aku menautkan alis. "Gimana apanya?"

"Aku datang untuk menjemputmu, lho. Kamu nggak sadar?"

Sebetulnya aku sadar. Aku cuma pura-pura nggak peka. Apa sih, namanya? Gengsi, ya? Jual mahal? Pokoknya itu.

"Aku nggak mau kalau nggak ada teman-temanku."

Romy mengangguk-angguk. "Aku mengundang kalian semua, kok."

"Kapan?"

Setelah itu adalah percakapan ter-aneh sepanjang masa. Aku nggak mau kamu repot-repot membacanya, karena ujung-ujungnya kamu akan sakit perut, lalu pergi ke kamar mandi. Kalau kamu ke kamar mandi, aku sama siapa lagi di sini?

[]

Sudut ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang