sudut | 3

6.2K 1.2K 228
                                    

Maaf, kemarin aku ketiduran. Buku kumpulan soal UN-ku tiba-tiba basah waktu aku bangun tadi. Apa kucingku pipis, ya? Tapi, aku kan nggak punya kucing.

Aku sebenarnya mau mandi, tapi kayaknya kamu udah penasaran banget sama kelanjutan ceritanya. Kata Mama, bikin orang penasaran itu nggak baik, jadi aku akan melanjutkan ceritaku yang terputus kemarin.

Kemarin sampai mana, ya? Tenang, tenang, aku cuma bercanda. Mau ngetes aja, apa kamu benar perhatiin ceritaku, atau cuma asal iya-iya aja.

Jadi, setelah Romy mengajakku datang ke rumah Dika, aku benar-benar nggak tahu harus ngapain. Ari juga udah beli petasan, dan aku kasihan kalau harus meninggalkan teman-temanku untuk Romy dan temannya Dika. Aku sebenarnya nggak tahu Dika itu temannya Romy atau bukan, tapi nggak mungkin mereka nggak berteman kalau merayakan tahun baru aja bersama-sama.

Tapi ternyata, Dika itu nama papanya. Aku tanya ke Sarah, dan dia bilang papa Romy itu namanya Dika. Aku tanya berkali-kali, tapi jawaban Sarah tetap sama. Sarah emang begitu, kalau ada apa-apa yang nggak yakin, pasti nanya berkali-kali. Bikin kesal.

Udah, kamu juga nggak usah komen.

Aku bingung, kenapa Romy mengundangku ke rumah papanya? Kenapa bukan ke rumah dia aja? Bukannya dia tinggal di rumah papanya? Atau jangan-jangan Romy selama ini tinggal di bulan? Aku nggak tahu (dan nggak mau tahu).

Akhirnya, aku juga minta teman-temanku untuk ikut ke rumahnya Om Dika. Tapi, Ari malah bilang,

"Duh, Pril, yang diundang itu kamu, bukan kita."

Aku jadi tambah bingung. Terus, yang diundang siapa lagi, dong? Nggak mungkin cuma aku sendiri. Kasian Om Dika, nanti acaranya sepi. Ya 'kan?

Yah, biarlah. Mungkin mereka emang nggak mau bersenang-senang. Aku juga nggak mau datang kalau mereka nggak ikut.

[]

Sudut ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang