Panas matahari kembali hadir disetiap hariku, menemani aku di setiap keadaan diluar sana dengan teriknya. Aku tidak pernah menghindari sinar matahari indah yang selalu bersamaku, aku tidak pernah menyesal dengan keberadaannya. Bertahun-tahun telah aku lalui bersama matahari, sebagian dari hidupku aku lakukan bersama matahari sampai akhirnya matahari berganti dengan awan, dan awan berganti menjadi hujan. Aku menikmati semua keadaan ini. Sungguh indah ciptaan.
Tetapi aku ingat, bahwa ada satu hal yang selalu aku hindari. Ada satu ciptaan Tuhan yang aku hindari. Oh, Ralat. Bukan aku yang menghindari. Tetapi keadaan yang selalu ingin aku untuk menghindarinya. Bahkan waktu pun enggan membantuku untuk tidak menghindarinya. Waktu selalu membuatku hanya bisa melihatnya dari jauh. Aku menyesal dengan waktu, waktu tidak pernah mengijinkan ku untuk selalu bersamanya seperti aku selalu bersama matahari, Seakan-akan aku menghindarinya. Nyatanya dengan bantuan waktu aku benar-benar menghindarinya beberapa tahun ini. Aku menyesal. Aku tidak bersamanya. Bersama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice Of Bearny
Teen FictionDia menghilang dulu saat kami kecil, kabarnya dia pindah sekolah. Aku tidak melihatnya lagi setelah hari dimana kita bermain bersama. -Ownerio Senja- . . . Aku bertemu dengannya saat hari pertama bersekolah setelah libur panjang. Sepertinya aku me...