Author POV:
"Hoy. hai. hoy. Nama aku Areza Wenelly, panggil aku Eja" Sapa Eja kecil kepada Nia di kelas mereka.
"Hai. Namaku Betania Restar, panggil aku Nia ya" jawab Nia kepada Eja salah satu teman sekelasnya.
kelas mereka. Kelas baru Nia. Sekarang Nia bersekolah di Jakarta atas permintaan papa dan mamanya yang sangat tiba-tiba. Nia kecil tidak bisa menolak dan hanya mengikuti arahan kedua orangtuanya. Yang terpenting bagi Nia adalah hanya selalu bersama mama dan papanya serta Eca adiknya, maka Nia pun akan merasa baik-baik saja. Walaupun hati kecil nya masih memikirkan perkataan kedua orangtuanya beberapa saat yang lalu saat menjelaskan bahwa mereka akan tinggal di Jakarta dan tidak akan kembali lagi ke Bogor.
"Nia papa sudah mendapat rumah baru disekitar sini, nanti kita pindah kesana ya. Nanti sekolah kamu juga disini. Barang-barang kamu udah diperjalanan dibawa kesini ko, mama udah minta tolong sama temen mama di Bogor"
"Iya Nia sayang, kamu gapapa kan kalo kita pindah kesini. Tempat kerja papa lebih dekat dari sini. Papa udah urus semuanya ko"
"Yah Pa,Ma. Ko baru bilang. Nia belum bilang sama Onel. Nanti kalo papa atau mama kesana lagi ajak Nia ya. Nia mau bilang sama Onel kalo kita pindah kesini"
Harapan Nia untuk bertemu Onel hanyalah sebuah harapan karena setelah itu mereka tidak kembali ke Bogor lagi. Hanya papa atau mamanya saja sekali-sekali kesana untuk bertemu teman mereka jika penting atau ada urusan kerjaan. Selebihnya tidak ada kesempatan untuk Nia ikut kesana. Bahkan barang-barang serta urusan kepindahannya saja sudah ada yg mengurus disana.
"Nia ko kamu diem aja si, yaudah deh aku main dulu ya sama cowo-cowo disana hahaha" Nia tersadar dari lamunan kecilnya mendengar Eja berbicara dan bahkan ketawa. Eja tertawa kecil tapi Nia tidak mengerti apa yang Eja tertawakan karna dari tadi dia tidak mendengarkan Eja berbicara.
---
"Mama, Ecaaa. Nia pulang..." teriak Nia memanggil mama dan adiknya yang pasti ada dirumah, karena Nia tau pasti papanya belum pulang bekerja.
"heh. kamu ngapain disini!!!" Nia teriak melihat Eja yang sedang bermain mobil-mobilan kecilnya didepan pintu rumah Nia.
"eh kamu kalo pulang sekolah gausah teriak-teriak dong, berisik tau. kalo sebelah rumah denger gimana? kamu ngapain disini?" jawab Eja santai.
"Aku nanya malah nanya lagi. huh. suka-suka aku dong. inikan rumah aku"
"oh ini rumah kamu, ko baru tau ya? Tante Uli mama kamu? oh pantesan"
"Pantesan apa? Apasi maksudnya?"
"Ga. bukan apa-apa"
"Ga jelas. Mah, ini ada Eja disini!!! Dia ngapain si disini sih ma" teriak Nia mengakhiri debat kecilnya sama Eja. lalu menghampiri mama Uli. Eja mengikuti Nia dari belakang.
"Eh Nia, Sini sama mama kak. udah kenal Eja ya ternyata, Eja Tetangga baru kita kak, rumahnya disebelah, dan ini tante Rini mamanya Eja" Nia membulatkan matanya mendengar penjelasan mamanya bahwa salah satu teman barunya ini adalah tetangganya.
"Nia galak tante, tadi didepan pintu dia teriak-teriak sama aku" Ceplos Eja sambil menjulurkan lidah kepada Nia tiba-tiba sehabis penjelasan mama Uli.
"apasi. kamu aja yang tiba-tiba ada dirumah aku" mama Uli dan tante Rini hanya tertawa mendengar pembicaraan bocah-bocah kecil itu.
Tapi dalam pikiran mama Uli dia termenung, menyadari bahwa setelah mereka pindah gadis kecilnya berubah menjadi agak galak dan jarang tersenyum lebar seperti dulu.
Pulang kerumah selalu dalam keadaan rapih dan tidak pernah sekotor dulu. Dan sekarang tidak mau dikuncir dua lagi, karena Nia lebih memilih dikuncirkan satu. Uli tidak terlalu mengerti atas perubahan anaknya. Dan dia selalu berdoa dan berharap semoga anak-anaknya baik-baik saja setelah kepindahannya ini.
--------------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice Of Bearny
Teen FictionDia menghilang dulu saat kami kecil, kabarnya dia pindah sekolah. Aku tidak melihatnya lagi setelah hari dimana kita bermain bersama. -Ownerio Senja- . . . Aku bertemu dengannya saat hari pertama bersekolah setelah libur panjang. Sepertinya aku me...