Introduce

64 2 2
                                    



Hai readers, i'm newbie and this is the first time I publish my story.

Mohon komentar dan masukkannya ya.

So enjoy the story :).

-------------------------------------------------------

"ups, maaf ga sengaja"

Ucap seorang lelaki yang tiba-tiba menabrakku di depan ruang multimedia sekolah. Aku mengangkat kepalaku dan melihatnya dengan bingung ketika aku tahu siapa yang menabrakku, tak tahu harus berkata apa. Dia adalah kakak kelas yang semalam aku lihat di kantin sekolah yang langsung mencuri perhatianku dan teman-teman genk-ku. Namun sedetik kemudian mataku langsung tertuju pada dada sebelah kanannya. Kulihat tulisan yang tertera disana "alvin pratama y".

"kamu ga papa kan?", ucapnya lagi membuyarkan konsentrasiku untuk mengingat namanya.

"iya ga papa kok", ucapku dengan senyum tertahan saking groginya. Setelah itu dia langsung pergi karena temannya sudah menariknya ke kelas. Dingin dan pendiam, begitulah pikirku pertama kali tentang dirinya. Namun wajahnya sungguh manis, dengan hidung mancung, mata belo dan alis tebal. Tanpa sadar aku tersenyum melihat punggungnya dari kejauhan.

Ok, let me introduce my self.

Namaku Raisa Ariana, tapi kalian bisa memanggilku caca. Aku kelas x di sma gadjah mada di tahun ajaran baru ini. Aku memiliki geng yang berjumlah 5 orang termasuk aku. Baru beberapa bulan kami bersekolah dan geng kami sudah terkenal di satu sekolah. Entah termasuk hal yang bisa dibanggakan atu tidak tapi kami terkenal karena hal-hal konyol yang kami lakukan pada saat MOS (Masa Orientasi Siswa) yang dimana menurutku ini adalah masa-masa senior melakukan 'peloncoan' terhadap junior yang masih polos. Dan karena tingkah konyol kami, hukuman demi hukuman selama 3 hari itu harus kami jalani dan mulai saat itu kami akrab dan terbentuklah geng "wonder woman".

"Napa lu senyum-senyum ga jelas cong ?", sebuah suara didepanku membuyarkan lamunan tentang alvin. Gadis di depanku ini namanya Nisa, gadis tomboy dengan pipi chubby dan bergaya urakan yang selalu mengenakan sepatu converse tercintanya yang ia injak dibagian belakangnya. Dia sahabatku, salah satu personil wonder woman. Hal yang membuat ia terkenal adalah melawan senior penegak disiplin (PD) yang mengambil sepatu converse tercintanya karena tidak sesuai aturan sekolah yaitu berwarna hitam full. Pada saat sepatu itu diambil, dia langsung berontak dan mengambil sepatu yang senior PD tersebut kenakan hingga ia terjatuh dan melemparnya ke tengah lapangan. Tindakan bodoh itu berakhir dengan hukuman hormat pada tiang bendera sepanjang siang.

"tadi ada yang nabrak gue nis", jawabku sambil terus tersenyum.

"dih, lu gila ya? Ditabrak malah seneng. Gw sih pasti gw semprot orangnya."

"kalo yang nabrak ganteng, gimana ?", jawabku sembari berjalan disampingnya menuju kelas.

"ga ada yang ngalahin kegantengan justin!".

Nisa memang cewek tomboy tapi dia sungguh penggemar justin bieber yang notabene kebanyakan adalah gadis-gadis melow yang memuja wajah tampannya. Memang aneh sahabatku ini.

Di kelas aku melihat Julia, Feti dan Intan sedang ngobrol. Aku dan Nisa pun langsung duduk di meja kami karena bel tanda istirahat selesai sudah berbunyi dari tadi. Mereka juga personel wonder woman dan kami semua memang satu kelas. Tak lama Pak Andi masuk dan mengatakan pada kami bahwa Ibu Ayu, guru bahasa inggris, sedang tidak masuk dan kami hanya diberi tugas untuk dikumpulkan sepulang sekolah nanti. Sontak satu kelas pun riuh karena tidak belajar. Memang pelajaran kosong adalah favorite semua siswa.

------------------------------------------

Zzzz, hp ku bergetar saat aku sedang asik membaca majalah di kamar sambil menggunakan earphone yang sedang memutar lagu ten 2 five - i will fly. Pesan dari nomor tak dikenal.

Ini caca kan?

begitulah isi Pesan tersebut. Siapa ya ? Apa sms minta kenalan ? Tapi dia sudah mengenalku, pikirku dalam hati setelah membaca SMS itu. Jujur aku sangat tidak suka dengan SMS asing yang mengajak kenalan. Terlebih status ku yang sedang "jomblo" membuat SMS seperti itu sering masuk bahkan dikirim berulang-ulang dengan kata-kata menyindir jika tak ku tanggapi. Sombong banget sih. Cuma mau temenan aja, temenannya milih-milih ya? Bla bla bla.

Tapi kali ini langsung to the point. Sebelum aku membalas pesan tersebut, aku diamkan beberapa saat agar terkesan sibuk. Setelah kira-kira 10 menit dengan perasaan bingung menerka-nerka siapa pemilik nomor ini, aku pun membalas pesan tersebut dengan singkat dan padat.

Iya, ini siapa ya?.

Zzzz. Hp ku bergetar kembali.

Ini alvin, xi ips 1. Gw boleh nanya?

Wow!!! Aku langsung melongo membaca balasan yang masuk. Alvin? Kakak kelasku yang manis itu? Yang tadi siang menabrakku ? Beneran nih dia yang SMS ? Mau tanya apa ya dia?. Seakan tak percaya, aku terus menerus bertanya dalam hati. Dengan perasaan bingung dan senang, langsung ke balas pesan tersebut tanpa menundanya lagi.

Oh iya alvin, mau tanya apa?.

Sesaat kemudian aku baru tersadar, kenapa aku langsung menyebut namanya. Aku lupa untuk memanggilnya 'kak', karena biar bagaimanapun juga dia adalah kakak kelasku di sekolah. Kemudian perasaan guguplah yang aku rasakan sembari menunggu balasannya. 1 menit, tak ada balasan. 2 menit, no message. 5 menit, tak ada tanda-tanda kehidupan pada hp ku. Ah, sudahlah. Kalaupun itu penting untuknya, dia akan membalas nanti. Begitulah pikirku mencoba positif thingking.

Selang 10 menit berlalu, hp ku bergetar kembali. Langsung saja ku sambar dengan cepat dan membuka pesan yang ada di dalamnya. Sesaat kemudian, balasannya sungguh diluar dugaan dan membuatku tertawa geli. Isi pesannya adalah : ca lu pacaran ya sama adi?

-------------------------------------------------

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang