pagi ini aku bersiap-siap untuk sekolah seperti biasnya. sebelum berangkat, sekali lagi aku memandang diriku dicermin. Hari ini aku mengurai rambut pendek yang biasanya selalu dikuncir, merapikan poni depan dan menggunakan sedikit lip balm rasa strawberry. Ku ambil ransel dan kunci motor diatas meja dan aku siap untuk berangkat.
sesampainya disekolah, aku langsung menuju ke kelas. sepertinya aku terlalu pagi datang ke sekolah karena tak kulihat seorang pun sahabat-sahabatku ada di mejanya. setelah meletakkan tas, aku duduk di depan kelas yang persis berhadapan dengan parkiran motor yang dipisahkan oleh lapangan basket.
Aku menangkap sosok yang ku kenal di seberang sana, Alvin. Dengan tas ransel berwarna biru dan sepatu adidas hitam abu-abu, dia terlihat sangat manis. Dia berjalan menuju kantin, yang disana sudah ada teman-temannya. Aku terus memperhatikan alvin, sesekali ia tertawa melihat tingkah konyol temannya. Senyumku mengembang melihatnya dari kejauhan. Terbesit dalam pikiranku, he is the next ?
========================
Teeeett. Teeeet.
Bel tanda istirahat berbunyi.Zzz. Hp ku bergetar.
Alvin : Ca, gw tunggu lo di kantin ya.
Aku : oke, on my way."Girls, sumpah gugup mau ketemu alvin", ucapku sambil sedikit meringis pada intan dan nisa.
"Cie ciee, ayuk ah ke kantin. Gw udah ga sabar liat drama percintaan terbaru Raisa Ariana", ledek nisa sambil mencolek-colek pinggangku.
"Uuhh mau donk kalo itu sama alvin", balasku manja sambil bergelayut di tangan nisa yang membuat mereka ingin muntah melihatnya.
Di kantin, aku melihat alvin bersama teman-temannya duduk di depan ruang lab.kimia yang terletak disamping kantin. Aku ragu untuk menegurnya duluan, akhirnya aku hanya melewatinya saja menuju kantin. Dan tiba-tiba arya berdeham ga jelas saat aku dan teman-temanku lewat. Begitu juga teman-temannya alvin yang lain. Mereka tiba-tiba bersiul, berdeham sambil memanggil-manggil nama alvin.
Aku langsung duduk di meja panjang yang ada di tengah kantin. Belum sempat aku mengangkat tangan untuk memanggil mbak tati, penjaga kantin, tiba-tiba ada yang duduk di sampingku sambil menghadap ke arahku.
"Pasti lo mau pesen nasi goreng kan de? Ga bosen ya lo sama menu itu terus ?", adi tiba-tiba datang sambil mengunyah chitato kesukaannya.
"Ngagetin gw deh lo ka. Bodo ah, kan yang makan gw ini", balasku sambil mengalihkan pandangan dari dia dan berusaha mencari mbak tati. Namun mataku tidak hanya mencari aang penjaga kantin itu tetapi sambil melirik ke arah alvin dan teman-temannya.
Posisi alvin sekarang sudah berdiri. Dia masih tertawa-tawa bercanda berasama temannya tapi aku tau ia pun sedang memperhatikanku. Tiba-tiba mereka semua berdiri dan berjalan menuju kantin. Mereka duduk di meja sebelahku. Jadi aku bisa mendengar semua celotehan mereka.
"Ini namanya tenggelam sebelum berlayar bro. Kapal karam kapten", ucap bagas dengan nada meledek.
"Cowoknya juga cemen sih gas, udah dibilang dari kemaren tancap gas, eh malah gas rem gas rem", timpal arya yang tidak mau kalah dari bagas.
Alvin hanya tertawa sambil bergaya-gaya mengelus dada.
"Sekarang ada anjingnya kan susah buat masuk rumahnya, kecuali kalo ga takut anjing. Iya ga vin ?", adit bersuara sambil menepuk-nepuk pundak alvin.
Lagi- lagi alvin hanya tertawa mendengar celotehan mereka. Aku tau benar yang mereka bicarakan daritadi adalah alvin dan aku sedangkan yang mereka maksud anjing itu adalah adi.
Gara-gara adi duduk disebelahku, alvin tidak jadi mendatangiku dan makan bareng. Pasti akan jadi moment awkward banget kalo dia melakukan itu. Aku melihat adi yang sedang asik menyeruput jus mangganya. Untuk pertama kalinya aku tidak mengharapkan keberadan adi di sampingku.
========================

KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionBenarkah ini cinta ? akankah ini hanya sesaat atau selamanya ? Mampukah kita bertahan ?