Chapter 6

8.6K 899 137
                                    

Tok.

Tok.

Ketukan pintu itu di ikuti pintu yang terbuka, menampakan seorang pria berkacamata bulat yang menyembulkan kepala nya dari balik pintu.

"Aku boleh masuk tidak?"

Wonwoo bertanya yang hanya mendapat anggukan dari adiknya yang tengah membaca komik sambil berbaring di tempat tidur.

"Kau tak belajar?"

"Otak ku butuh istirahat,"

"Ck," decakan pelan dari mulut Wonwoo terdengar jelas.

Pria bermata elang itu menelusuri rak buku milik sang adik, membaca beberapa judul buku yang berada di sana.

"Bagaimana kabarmu dengan Rin?"

Seperkian detik Bohyuk tak merespon hingga degusan panjang terdengar pada pendengaran Wonwoo.

"Sebenarnya kau ini ingin bertanya apa?"

Sontak Wonwoo berbalik menatap adik nya yang kini sudah duduk melipat kedua kaki nya dan meninggalkan komik yang tengah ia baca.

"Tidak ada,"

"Bohong sekali!" gumam Bohyuk.

"Aku hanya penasaran kenapa Rin tak pernah datang lagi."

Bohyuk mengangkat sebelah alis nya bingung, bahkan biasanya Wonwoo tak pernah mau mendengarkan cerita nya bersama gadis nya itu.

Gadis yang selalu sempurna di mata Bohyuk, Han Rin.

"Aku tau, kau ingin menanyakan sesuatu kan? Jadi apa?"

Wonwoo kalah telak.

Bohyuk terlalu mengenal dirinya, kedua tungkai Wonwoo membawa tubuh nya duduk di kursi meja belajar milik adik nya.

"Eungㅡ itu,"

"Tempat untuk kencan? Atau cara menyatakan cinta?"

"Heish," hampir saja Wonwoo melemparkan buku tebal milik Bohyuk yang entah sejak kapan berada di genggaman nya.

"Tapi aku benarkan?" Bohyuk membenarkan posisi duduk nya menghadap ke arah Wonwoo, "Jadi siapa?" tambah nya.

"Kau tak perlu tau,"

Kali ini seringaian nampak jelas di wajah sang adik.

"Yeonra nuna?"

Tubuh Wonwoo menegang, seketika kedua telapak tangan nya terasa basah.

"Aku benarkan?"

"Apa yang harus kulakukan?"

"Hua daebbak!"

Seruan keras dari mulut Bohyuk begitu membuat kepala Wonwoo terasa penat, jika ia tak ingat bahwa Bohyuk adalah adik nya. Mungkin pria itu sudah diam dengan mulut yang tersumpal dengan buku pelajaran.

"Pinggir sungai Han saat sore cukup romantis untuk di jadikan tempat kencan, menatap mata sambil membisikan kata romantis itu akan membuat nya menyukaimu."

"Aku bukan orang yang romantis,"

Bohyuk berdecak pelan, "Belajar untuk seseorang ... tidak bisa memang nya?"

"Aku ingin menjadi diriku sendiri."

Mereka diam beberapa detik, hingga akhirnya mata Wonwoo beralih pada ponsel Bohyuk yang bergetar. Kebetulan ponsel hitam itu berada di atas meja belajar nampakan nama Rin♥ disana.

Wonwoo menyambar ponsel adik nya dan melirik ke arah Bohyuk,

"Rin," ujar nya sambil melempar ponsel itu hingga lengan Bohyuk menangkap nya dengan cekatan.

STORY LOVE [Wonwoo Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang