Chapter 2

13.4K 1.2K 69
                                    

"Aku dengar dua hari yang lalu kau datang ke perpustakaan kota dengan seorang yeoja?"

Wonwoo menoleh sekilas sebelum akhir nya kembali membaca, "siapa dia?" pertanyaan Mingyu hanya di sambut dengan kedua bahu Wonwoo yang terangkat.

"Kau tak tau?"

"Eoh,"

"Bagaimana bisa kau tak tau?"

"Kau sudah tak marah lagi padaku?"

Wonwoo menatap pria berkulit tan di hadapan nya itu, pasal nya sudah hampir dua hari Mingyu tak menghampiri nya atau mungkin lebih tepat nya menghilang entah kemana tapi tiba-tiba saja dia menghampiri Wonwoo yang tengah membaca di perpustakaan dan memberikan pertanyaan yang menurut Wonwoo terdengar aneh. Kini pria itu hanya menampakan deretan gigi nya.

Cengiran bodoh ㅡitu yang selalu Wonwoo katakan jika Mingyu tersenyum seperti sekarang.

"Dia hanya anak teman nya eomma ku dan aku hanya mengantar nya sekalian membaca."

"Apa dia tak cantik sampai kau tak melirik nya?"

Wonwoo mendegus pelan, kemudian meletakan buku nya di atas meja.

"Kenapa kau ingin tau sekali?"

"Eyㅡ tentu saja aku ingin tau ... aku hanya penasaran siapa nanti yang akan mencairkan hati si keras kepala ini."

"Ck, kau bahkan lebih keras kepala dari ku." Gumam Wonwoo.

...

"Aku pulang," teriakan Wonwoo menggema di setiap sudut rumah nya tapi tak ada respon apapun setelah beberapa detik berlalu.

"Eomma," pria itu berseru seraya melangkahkan tungkai nya menelusuri rumah sederhana yang ia tempati. Lagi-lagi tak ada respon sama sekali, bahkan kamar milik kedua orang tua nya pun terlihat kosong.

Dengan langkah yang malas, dia membuka pintu kamar sang adik. Pria di sana tengah merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur dengan kedua telinga nya yang ia sumbat dengan earphone berwarna merah, lantas sang adik menarik lepas benda di telinga nya ketika melihat Wonwoo berdiri di ambang pintu.

"Mana eomma?"

"Eomma kan pergi ke Busan."

Kening Wonwoo berkerut, "anak teman aboji yang tinggal di Busan menikah jadi mereka pergi dan pulang lusa." Jelas Bohyuk yang kemudian berdiri meninggalkan ponsel beserta earphone nya, dia berjalan keluar dari kamar nya membuat Wonwoo membuntuti langkah sang adik.

"Kenapa tidak bilang padaku?"

Kedua bahu Bohyuk terangkat tanda tak tau.

"Kau sudah makan belum?" Pertanyaan Wonwoo jelas membuat pria berambut pirang itu menggeleng, ia menuangkan segelas air dingin tapi lengan Wonwoo lebih cepat satu detik meraih gelas berisikan air.

Bohyuk hanya mendegus melihat kelakuan kaka nya itu yang tak pernah berubah, merebut apapun milik nya.

"Pesan ayam? Atau pizza?" Tanya Wonwoo setelah cairan dingin tadi menyeruak masuk ke dalam tenggorokan nya.

"Ayam!" Seru Bohyuk cepat dengan mata yang berbinar.

"Kau yang bayar kan?"

STORY LOVE [Wonwoo Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang