1. Selalu Dingin

2.4K 58 4
                                    


***

"Kakak udah pulang? makan malam dulu kak" ucapku dengan senyuman hangat ketika kak Lucas baru pulang kantor dengan wajah kusutnya.

"Saya sudah makan" ucapnya dingin tanpa menatapku dan langsung masuk kedalam kamarnya. Selalu saja begini.

Aku Delisha Agnestia atau panggil saja Icha aku sudah 1 bulan menikah sama orang yang aku cintai dari dulu dia adalah Lucas Agbilal Alexander tapi tidak dengan dia baginya aku hanya beban yang dikirim tuhan untuk merusak kehidupannya. Dia bahkan selalu dingin denganku tanpa banyak bicara. Bahkan semua itu tidak bisa menghentikan aku yang sangat mencintainya.

Aku makan malam dalam kesunyian, karna emang beginilah aku. Kak Lucas sudah sering bilang ke aku kalo aku gak perlu menyiapkannya sarapan pagi dan makan malam tapi aku tetap melakukannya karna itu adalah kewajiban bagiku. Tapi apa? Makanan yang aku buat akan selalu mubazir, cuma aku yang memakannya.

Kami? Satu atap beda kamar, karna kak Lucas tidak mau satu kamar denganku dan sangat melarang keras kalo aku masuk dengan lancang kedalam kamarnya. Sakit ya jadi aku? Siapa yang mau begini, pasti semua orang mau hubungan yang harmonis saling berbagi dan lain-lain. Terkadang juga aku iri dengan teman-teman ku yang memiliki keluarga kecil yang bahagia.

Sudahlah, ini semua cuma bisa membuatku mengeluh.

Bagiku..... tidak perlu diperjuangkan, cukup kak Lucas membiarkan aku disampingnya saja itu sudah menjadi kebahagiaanku. Sesederhana itu bukan?

Selesai makan malam aku duduk didepan tv menyalakan drama korea yang menurut ku sangat sangat romantis. Aku sudah sering menontonnya tapi aku tidak pernah bosan. Disana tercerita kalo seorang istri yang sangat mencintai suaminya yang sangat sangat tidak peduli dengannya dan disana juga suaminya tidak pernah berlaku lembut selalu saja suaminya dingin dengannya. Huwaaaa berasa aku banget sih, tapi disana happy ending nya sangat mengharukan dan manis.

"Bodoh" ucap sesorang yang langsung duduk disampingku dan aku langsung menghapus air mataku.

"Eh.... Kakak mau minum, biar Icha ambilin. Sebentar" ucapku mau berlalu tapi kak Lucas mecengahnya dan memerintahkan aku lewat sorot matanya kalo aku gak perlu kemana-mana.

"Ngapain nonton film yang kayak begini kalo cuma bikin kamu seperti orang bodoh" ucapnya dingin refleks aku langsung mematikan flimnya.

Aku diam tanpa berani menatap ke arah kak Lucas.

Hening, tidak ada yang memulai pembicaraan lagi.

"Kakak mau Icha pijitin?" Ucapku ragu-ragu dan dijawab anggukan olehnya. Aku memijat nya dengan lembut.

"Kak" ucapku lagi dengan ragu.

"Hhemm"

"Icha boleh kerja ga-

"Saya tidur dulu" sahutnya dingin dan menatapku dengan tatapan tidak suka setelahnya meninggalkanku sendirian.

Tatapan yang selalu kak Lucas tampakkan saat menatapku, tatapan penuh kebencian, tatapan kekecewaan, tatapan ketidaksukaan akan adanya aku.

Sedikit saja kak, kasih Icha tatapan lembut milik kakak yang kakak tunjukkan dulu ke mba Ika.

23 Mei

Aku membuat kak Lucas kembali dan kembali makin tambah dingin karna olahku. Aku cuma bosan dirumah sendirian dan selalu sendiri tanpa ada yang menemani.
Kak Lucas? Dia bahkan tidak ada niat mengajakku untuk sekedar ngobrol. Karna jujur, aku juga ingin tau tentang hari-hari nya bagaimana dikantor. Tapi aku cukup tau diri, karna kak Lucas semakin tambah membenciku bila aku mempertanyakan itu.
Sakit? Iya, tapi aku bisa apa. Menangis pun tidak akan merubah apa-apa.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang