***
Setelah kak Lucas pergi ke kantor aku langsung keluar dari kamar kak Lucas. Aku sudah merepotkannya.
Sakit kepalaku masih melanda, padahal aku sudah minum obat.
Yah sejujurnya aku paling benci dengan yang namanya obat tapi melihat kak Gerral yang sepertinya khawatir denganku atau mungkin kasian.
Saat aku ingin masuk ke kamar mandi tiba-tiba saja aku merasa seluruh tubuhku gatal.
Oh aku melupakan sesuatu, aku memakan makanan yang tidak seharusnya aku makan. Astaga!!
Aku langsung mencari handphone ku. Sambil menahan gatal disekujur tubuhku aku menunggu sambungan telpon ini.
Ini menyiksa. Gatal ini apabila aku garu maka akan semakin gatal.
"Assalammualaikum Cha."
"Mama, Icha harus pergi ke rumah sakit. Alergi Icha kambuh ma."
"Hah kok bisa, Cha? Mama kesana ya sayang."
"Gak usah ma, Icha sendiri saja. Icha minta tolong jangan kasih tau kak Lucas nya ma. Jangan bikin kak Lucas hmmm khawatir."
"Tapi Cha-"
"Janji ya ma, Icha mohon."
Terdengar helaan nafas diseberang sana.
"Yaudah, kamu kerumah sakit mana? Biar nanti mama samperin""Gak usah, ma."
"Pokoknya mama samperin"
"Yaudah nanti Icha chat. Icha pergi dulu ma, assalamualaikum"
"Iya sayang, hati-hati. Walaikumsalam"
***
"Mba, jam praktek dokter Rizal ada?" tanya Icha di resepsionis rumah sakit.
"Ada, Bu. Ibu langsung keruang praktek dokter Rizal saja"
"Makasih, mba."
Icha berjalan menelusuri jalanan rumah sakit sambil menahan gatal yang melandanya. Badan Icha ikut-ikutan lemas.
Inilah kelemahan Icha, Icha selalu tidak bisa menahan jika alerginya kambuh.
Saat Icha ingin mengetuk pintu ruangan dokter Rizal saat itu juga pintu itu terbuka dan terlihatlah dokter Rizal yang sepertinya terkejut akan kedatangan Icha.
Yah maklum saja, Icha lama tidak kesini. Terakhir Icha kesini 1 tahun yang lalu.
"Icha?"
"Hy, apa kabar Zal?" sapa Icha.
"Baik Cha, muka kamu merah beart- Astaga Icha" Icha sudah ambruk alias tidak sadarkan diri. Rizal langsung meangkat Icha membawanya masuk kedalam ruangannya.
Rizal sudah tau, apabila wajah Icha memerah dan tangannya muncul bintik-bintik merah bearti alergi Icha kambuh.
Rizal langsung menyuntikan sesuatu ketubuh Icha agar mengurangi alergi yang dirasa Icha. Rizal sudah paham dengan sakit Icha, karna Rizal adalah dokter langganan Icha sekaligus kakak kelas Icha saat SMA dan orang yang menaruh hati kepada Icha.
Terdengar telepon berbunyi. "Dengan dokter Rizal, ada yang bisa saya bantu?" ucap Rizal setelah meangkat telepon.
"Ini saya dok, resepsionis. Ada ibu Rika bertanya, apakah ada Ny. Delisha Agnestia periksa di dokter?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
RomanceKamu tidak perlu membalas perasaanku, cukup kamu biarkan aku berada disampingmu itu sudah membuatku bahagia. Semudah itu.