6. Marahnya kak Lucas

1.5K 43 6
                                    

Warning!!!!

Cerita ini mungkin banyak kata-kata yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa indonesia atau mbahkan typo.

Jadi, dimohon untuk kebijakkan kalian sebagai pembaca.

HAPPY READING.......

-------------------***-------------------

POV'S ICHA

Saat sudah terbuka dan aku langsung terdiam di depan pintu. Badan ku terasa kaku, ingin rasanya aku meminta kepada tuhan untuk saat ini.

Bolehkah skip saja?

"Masih ingat pulang?" Lucas langsung berucap tajam tanpa mengalihkan matanya dari acara tv yang dia tonton.

Oke, ini sangat jarang terjadi. Jam segini alias jam kantor Lucas sudah ada di aperteman. Hal yang paling mustahil yang pernah terjadi sejak Icha dan Lucas resmi menjadi suami istri.

Biasanya Lucas pulang dari kantor malam. Hari weekend pun begitu.

Tapi sekarang?

"Masih ingat pulang?" ulang kak Lucas lagi dengan penuh penekanan.

Oke.
Icha tersadar dari pikiranku yang berkelana barusan. Aku langsung masuk ke dalam dan menutup pintu.

"Assalamulaikum, kak." Ucapku setenang mungkin.

Percayalah, saat ini ingin rasanya aku skip saja. Ini diluar predisiku waktu di rumah sakit kemarin.

"Kenapa pulang?" tanya kak Lucas tajam. Mbahkan menohok.

"Bentar ya, kak. Icha ke dapur dulu." kataku. Aku langsung kedapur meletakkan bungkusan plastik dan meletakkan tas chanel ku.

Aku menghampiri kak Lucas. Namun saat aku ingin duduk disamping nya kak Lucas langsung berdiri menatap ku tajam. Aku yang ditatap begitu terdiam, tubuhku seolah-olah membeku seketika.

Dan hal yang aku tangkap dari sorot mata tajam kak Lucas adalah, dia membenciku.

"Dari mana saja kamu?" ucapnya dingin terus menatapku tajam dengan mata elangnya. Seolah-olah aku ini adalah maksa yang sudah tidak berdaya dan siap untuk di makan.

"Icha bisa jelasin, kak. Duduk dulu ya, kak." kataku gugup.

"Darimana?" tanyanya tanpa menghiraukanku.

"Gak dari mana-mana ko-

"Dari mana DELISHA AGNESTIA." ucapnya tajam sambil menekankan nama lengkapku.

"Kak Luc-

"DEISHA AGNESTIA" teriaknya tepat didepan wajahku, refleks aku langsung mundur dan punggungku langsung terbentur dengan dinding.

"Aw" ucapku refleks.

Sakit dipunggungku sakit dan kepalaku tiba-tiba sakit. Ah ih pasti bekas kecerobohan ku tadi, pakai segala di tabrak orang.

Aku meruntuki ini, tuhan aku lebih memilih ikut ujian skripsi dari pada berada di waktu seperti ini.

"Jawab!"

Kak Lucas tidak menghiraukan teriakan kesakitanku barusan. Huhh, kak Lucas benar-benar tidak peduli denganku.

Hell, kenapa aku harus mempertanyakan ini. Sudah jelas kak Lucas dari dulu sampai sekarang tidak peduli denganku. Batin Icha.

"DEISHA AGNESTIA JAWAB!" bentak kak Lucas.

Baiklah, berbohong tidak ada gunanya. Aku tidak pandai untuk membuat alibi, kak Lucas terlalu jenius.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang