Satu

220 90 49
                                    


Dengan menahan rasa sakit diseluruh tubuhnya, dia terus berjalan dengan terseok-seok, Terimakasih kepada dewa karena meskipun telah terjatuh dari atas bukit ia masih bisa selamat.

Robert Josh Dunkert namanya, seorang tentara belanda yang terkenal dengan kebijaksanaan dan ketegasannya sekarang ini tengah bingung sembari melihat keadaan di sekelilingnya

"Waar ben ik ~ Dimana aku..?" sambil memegangi tangannya yang berdarah ia kembali meneruskan langkahnya

Sesaat kemudian ia merasa kepalanya pusing, dan sesuatu yang berwarna merah mengalir dari kepalanya.

"Aaaww.. sshhh" meskipun tubuhnya sedang meronta kesakitan Josh tetap memaksakan diri keluar dari tempat itu. Sampai akhirnya sesuatu datang menghantam dirinya hingga ia jatuh tak sadarkan diri.

Sreeekkkk Burrggghhh...

Begitulah suara gesekan antara mobil dengan tanah kerikil yang disertai dengan ambruknya seseorang.

"Oohh.. No, keisya apa yang kau lakukan!" rutuk sang pengemudi cantik di dalam mobil. 

Ia melihat ke kanan dan ke kiri takut ada yang melihat."untung sepi" pikirnya.

Keisya Arsyellin. Aktris papan atas Indonesia yang tengah naik daun, namanya melejit naik semenjak ia debut menjadi pemeran utama wanita dari beberapa judul sinetron. Selain karena kemampuan akting, parasnya yang secantik dewi itu pun turut berperan besar atas ketenarannya.

Saat ini ia tengah berada di sekitar lokasi syuting, di sebelah kanan yang terlihat hanyalah hamparan rumput yang luas. Ah bukan lebih tepatnya sawah dan di sebelah kiri yang terlihat hanyalah pepohonan. Maklum saat ini ia berada di pegunungan.

Keluar dari mobilnya  keisya memeriksa sesuatu yang hampir ia tabrak "Tuan kau tidak apa-apa" tanyanya khawatir pada seseorang yang tak lain adalah Josh. Ia semakin panik ketika melihat semua luka ditubuh Josh.

"Perasaan tadi aku sempet ngerem deh, kalaupun ketabrak gak separah ini juga kali" gumamnya pelan.

"Ya ampun tuan.. Bangun..bangun tuan..." sambil menggoyangkan tubuh laki-laki itu Tapi percuma saja Josh tetap tak bergeming.

Akhirnya ia putuskan untuk membawanya ke Rumah sakit. Tapi tunggu tak ada rumah sakit di desa ini, Aarrgghh sudahlah ke posko kesehatan sajalah pikirnya sambil sekuat tenaga membawa Josh ke dalam mobilnya

"Gila, tuan badan anda sangat berat" umpat keisya sambil menyeret Josh. Ya dia menyeretnya karena tak mampu menggendongnya sendirian.

"Selesai" ucapnya terengah-engah karena kelelahan. Langsung saja ia melajukan mobilnya ke posko kesehatan terdekat, yang ternyata berada di bawah gunung

"Yang benar saja" sambil memukul stir mobil. Ia mendengus kesal melihat ke arah spion dan tampaklah orang yang sedang duduk tak sadarkan diri. 

"Penampilannya aneh" batin keisya saat melihat Josh memakai seragam tentara belanda. 

Tak mau ambil pusing Keisya mengambil ponselnya dan menekan panggilan cepat 

"Halo. iya gue lagi otw posko kesehatan dibawah. enggak, gue nggak kenapa-napa kok. udah yang penting loe susulin gue sekarang. bukan gue. eh dodol gak usah cerewet deh. buruan gue tunggu." Keisya mengakhiri pembicaraannya dengan dinda sang manager. 

"Posko kesehatan unit C" gumamnya saat membaca papan spanduk yang berdiri tegak tak jauh di depan mobilnya, langsung saja ia memarkirkan mobil dan meminta seseorang untuk membawa Josh untuk ditindak lanjuti, lekas saja mereka segera mengangkut Josh dengan tandu dan membawanya kedalam tenda untuk diperiksa.

DIMENSI LAIN (Josh & Kei)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang