Chapter 9

5.8K 300 8
                                    

"Itachi, dia meninggal.,"

Sasuke membuang muka sambil mendecih. "Cih, kau pikir aku akan percaya dengak tipuanmu?"

Naruto menatap Sasuke sedih. "Aku serius, Sasuke.,"

Sasuke tertawa pelan. "Setelah kematian kaasan, kau juga pergi meninggalkanku?"

Naruto menatap sedih Sasuke. Naruto kemudian menepuk pundak Sasuke pelan.

"Dimana dia?"

.....

Sasuke menatap kosong jasad kakaknya itu. "Sasuke, kau baik-baik saja.,"

"Hn, bisa kau tinggalkan aku sendiri?"

Naruto menatap Sasuke sebentar kemudian berjalan keluar ruangan meninggalkan Sasuke disana.

"Hei! Kau tidak sedang bercanda kan?"

"...."

Sasuke tertawa pelan. "Teganya kau pergi menemui kaasan duluan. Kenapa kau tidak mengajakku?"

Sasuke menatap lirih Itachi. Air matanya sudah menumpuk di pelupuk matanya.

"Baka! Harusnya kau mengajakku!" Ketus Sasuke. Tanpa sadar, air matanya perlahan mengalir membentuk sungai kecil yang mengalir di pipinya.

"Cih, baka!" Ketus Sasuke seraya menghapus air matanya dengan kasar. "Ini salahmu aku jadi menangis seperti ini!"

Air matanya semakin deras mengalir. "Hiks, kalau ma..mau pergi, harusnya ajak aku juga! Kenapa malah pergi sendiri?" Kata Sasuke seraya memukul pelan lengan Itachi.

"Harusnya kau tak perlu melindungiku. Harusnya kau bunuh aku saja agar aku bisa bertemu kaasan.,"

Naruto yang berada di luar ruangan sontak terduduk lemas melihat keadaan Sasuke sekarang ini.

........

Sasuke duduk di bangku taman yang berada di taman rumah sakit. Naruto datang seraya membawa minuman untuknya.

"Minumlah. Kau tidak boleh menahan rasa haus mu.,"

"Hn, arigatou.,"

Naruto duduk di samping Sasuke. "Kau baik-baik saja?" Tanya Naruto khawatir.

"Hn.,"

Naruto menghela nafas panjang. "Jangan ditahan sendiri. Kau akan lelah jika menahan bebanmu sendiri.,"

"Sakura...bagaimana keadaannya?"

Naruto menghela nafas panjang. "Dia belum juga siuman. Tapi, dia baik-baik saja. Walau....,"

"Dimana dia?" Ujar Sasuke memotong kalimat Naruto.

"Nanti akan kuantarkan kau keruangannya. Sekarang kau harus istirahat. Akan sangat buruk jika kau terlalu kelelahan.,"

"Aku ingin menemuinya sekarang. Kumohon..,"

Naruto menatap Sasuke lirih. "Tapi,...."

"Kumohon Naruto.,"

Naruto menghela nafas panjang kemudian mengangguk.

.......

"Hn, bagaimana kabarmu?"

"....."

Sasuke memegang tangan Sakura erat. "Dengarkan aku. Aku akan menghancurkan orang-orang itu. Kau tenang saja.,"

"....."

Tiba-tiba tubuh Sakura bergerak tak terkendali. Detak jantungnya juga tak ter kontrol. Sasuke langsung memeriksa keadaannya.

Don't Worry, I'm your DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang