Chapter 10

5.7K 268 5
                                    

Prang!

Sakura menatap kosong gelas yang tadi di pegang.

"Ahh, pasti hanya perasaanku saja.," ujar Sakura seraya menggelengkan kepalanya. Sakura masih tak tenang.

"Kenapa disaat begini kekuatanku tak bisa kugunakan?" Kata Sakura dengan setengah berteriak.

"Ahh! Aku khawatir! Aku akan ke ruangan Sasuke-kun!"

Sakura langsung berjalan tergesa-gesa menuju ruangan Sasuke. Sesampainya di depan ruangan Sasuke, tanpa berpikir panjang Sakura langsung membuka pintu ruangan dengan kasar.

Sakura langsung berlari masuk kedalam. Dan dia seketika sweatdrop. Dia terdiam karena kaget. Dia berdiri mematung didepan Sasuke.

"Ada apa?" Tanya Sasuke pelan. Yah bisa dikatakan Sasuke juga kaget dengan kehadiran Sakura.

"Kau....kau baik-baik saja? Tidak kenapa-napa?" Tanya Sakura mengalihkan rasa malu nya.

Sasuke tersenyum tipis. "Hn, seperti yang kau lihat.,"

Sakura menatap Sasuke sekilas. Kemudian memalingkan wajahnya karena malu. Sasuke perlahan berjalan mendekati Sakura yang sedang memalingkan wajahnya.

"Aah! Sudahlah! Aku mau pergi!" Kata Sakura kesal karena malu. Baru dia memegang kenop pintu, tangannya ditarik oleh Sasuke.

"Mau kemana kau? Bukankah kau kemari karena ingin menemuiku?" Goda Sasuke.

Wajah Sakura sontak sedikit memerah. "Ng...nggak! Jangan ke ge-er an deh! Aku mau keluar!"

Sasuke menarik Sakura kepelukannya. "Hn? Benarkah? Wajahmu sudah merah.,"

Sakura memalingkan wajahnya. "Le....lepaskan aku. Aku mau pergi.," ujar Sakura gugup.

Sasuke semakin mengeratkan pelukannya. "Hn? Memangnya kemana lagi kau mau pergi kalau bukan kemari?"

Sakura semakin memberontak. Wajahnya sudah berwarna merah tomat. Ia harus cepat keluar dari situasi ini sebelum dia sakit jantung. Jantungnya sedari tadi sudah berdetak dengan kencang.

Akhirnya dia berhasil melepaskan dirinya dari Sasuke. "A..aku..aku mau pergi du...dulu.,"

"Kau mau kemana? Mau kutemani?"

"Tidak! Ja...jangan ikuti aku!" Ketus Sakura dengan suara sedikit bergetar.

Sakura langsung berlari keluar ruangan. Sedangkan Sasuke menatap kepergian Sakura dengan sedikit tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Sasuke berjalan mendekati pintu dan langsung menutupnya. Sontak wajahnya berubah. Ekspresinya sulit di baca. Dia berjalan perlahan menuju kursi nya.

Sasuke menghela nafas panjang seraya memejamkan matanya. "Hn, apa yang harus kulakukan?"

"Kau akan menyesalinya, Sasuke-sensei.,"

"Apa yang harus ku sesali?"

Karin perlahan mendekati Sasuke dan kemudian sedikit berbisik di telinga Sasuke.

"Kau tau, mungkin saja Itachi masih hidup. Dan kau pastu akan menyesali apa yang telah kau tolak ini.,"

"....Itachi masih hidup? Omong kosong macam apa ini?"

Karin sedikit memundurkan badannya. Dia tersenyum. "Yah, kita tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya kan? Ah! Sakura. Dia bisa melihat masa depan bukan?"

"Darimana kau tau itu?"

Karin tersenyum aneh. "Tentu saja. Oh iya. Soal Itachi itu, tanyakan saja pada Sakura. Siapa tau dia dapat menemukan Itachi.,"

Don't Worry, I'm your DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang