Chapter 4

7.6K 410 5
                                    

"Sakura, dimana kau?"

Sakura terengah-engah di dalam kamar mandi seraya memegang luka tembak yang mengenai perutnya dan kakinya. Ia ingin sekali teriak, tapi mulutnya dibekap.

"Hmmmp!!"

"Sst, diam! Kalau kau berisik kau dan pemuda itu akan mati!" Ancam orang itu. Sakura pun kembali terdiam.

"Naruto, cari sesuatu yang mencurigakan disini!"

"Cih sial!" Desis orang itu.

Sakura tetap membuka matanya walaupun kesadarannya akan hilang sebentar lagi. Orang itu menoleh ke kiri dan kanan. Dan dia menemukan sebuah jendela yang lumayan cukup untuk dirinya.

Dia dengan cepat melepaskan Sakura dan memecahkan kaca itu untuk melarikan diri.

Sakura menahan kaki orang itu. "Ka...kau ta..takkan bisa la..lari!"

"Lepaskan aku!" Bentak orang itu seraya menghentakkan kakinya.

"Suara apa itu?"

"Dari kamar mandi! Akan ku periksa!"

'Sasuke-san, kumohon cepat kemari!'

Orang itu semakin panik dan semakin kencang menghentakkan kakinya. Akibat dari hentakkannya, kepala Sakura sedikit tertendang oleh kakinya.

Karena tidak sanggup, Sakura pun melepaskan kaki orang tersebut. Kemudian dia memegang luka di perutnya. Darah semakin banyak keluar.

"Ukh!"

Sasuke membuka pintu secara perlahan. Matanya membelalak kaget dan segera menghampiri Sakura yang sedang terbaring tak berdaya.

"Sakura, bertahanlah!"

"Sa..sasuke-san, kaasanmu da..dalam bahaya. Selamatkan dia dulu...," ujar Sakura lemah.

"Setidaknya aku akan membawamu ke tempat yang aman! Kumohon bertahanlah.," ujar Sasuke seraya menutup luka di perut Sakura dengan tangannya.

"Kumohon! Berhenti memikirkan aku! Untuk saat ini saja. Pikirkanlah dulu kaasanmu, dia benar-benar dalam bahaya.,"

"Cih sial!" Desis Sasuke kesal. Dia langsung menggendong Sakura ke dalam ruangan.

"Aah, Sakura-chan!" Kata Naruto kaget dan segera menghampiri Sakura.

"Naruto, cepat siapkan ruang operasi! Bawa dia kesana!" Ujra Sasuke. Naruto mengangguk dan segera menggendong Sakura.

Sasuke langsung berlari ke ruangan ibunya. Entah mengapa, setelah Sakura mengatakan itu, firasatnya memburuk.

Sasuke membuka pintu dengan cepat. Matanya membesar. "Heh? Dari mana kau tau kami disini? Dasar pengganggu!"

"Si..siapa kalian?"

"Huft, kau keluar sana! Aku harus melakukan tugasku!"

"Kutanya siapa kalian??" Bentak Sasuke.

Didalam ruangan itu ada 2 orang pria yang memegang kepala ibunya Sasuke.

"Huft, dia cukup menganggu! Ok, akan kuperkenalkan diriku. Namaku Suigetsu dia Juugo. Sudah puas? Sekarang kau bisa pergi!" Ujar Suigetsu.

Sasuke berjalan mendekati mereka dengan tatapan sinis. Saat hendak menarik tangan ibunya, Sasuke ditahan oleh Juugo. Sasuke memberontak, namun kekuatannya tak sekuat Juugo yang mempunyai badan besar.

"Lepaskan aku!" Teriak Sasuke.

"Huft, ternyata kau memang ingin melihat kematian ibumu? Baiklah!"

Don't Worry, I'm your DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang