....
"Apa kau Arime Makaze ?"
"Eeeh... siapa itu?"
....
....
Ketika ku bertemu dengamu...
....
....
"Apa kau Arime Makaze?"
"Eehh...??siapa itu?"
"Itu nama diseragamu"
"Eeehh aahahahaha iiyaa benar juga"
"Perkenalkan aku Ryuu Kazuki. Kau ini Apa sebenarnya?"
"Maaf aku tak ingat bagaimana semuanya bisa terjadi,
sejak kecil memang begini
Aku selalu meraasa terasingkan orang orang tidak pernah mengerti aku...
orang tuaku hanya manusia normal pada umumnya
Aku kesepian...."-
-
-
-
-
#SuutaXHimeka
-
-
-
Suuta merasakan sesuatu,
"Ada tanda keberadaan aura jahat"
katanya begitu pada Himeka."Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.......!!"
Terdengar jeritan Yang cukup jelas."Itu Dari arah sana"
kata Himeka sambil menunjuk ke arah sumber suara.
Himeka dan Suuta berlari ke arah sumber suara"itu monster burung "
Kata Himeka,"Tunggu lihat disana"
Suuta melihat seorang anak perempuan yg dicengkraman kaki monster tersebut,dan anak laki laki yang sedang mengendalikan semacam bayangan."Jangan jangan dia itu?"
Himeka sangat terkejut.
Suuta langsung membantu anak laki laki tersebut"butuh bantuan?"
Kata lelaki bermata hijau ituSuuta segera memperlambat waktu, dari yang ia lihat nama seragam anak laki laki itu tertulis 'Ryuu Kazuki'
Ryuu sangat terkejut,"tidak banyak waktu untuk kaget segala,cepat gunakan Bayangan mu itu"
kata Suuta sambil menggunakan kekuatannya untuk memperlambat waktu, menahan monster itu agar tidak banyak bertingkah.Ryuu segera membuat bayangan seperti tangan yg besar, dicengkramlah monster burung itu segera.
Monster itu tampak kesakitan dan melepaskan cengkraman kakinya membuat anak perempuan tersebut terjatuh. Untung saja Himeka segera menangkap anak perempuan tersebut
"Untung saja sempat kutangkap"
"Eehh..anuu..Arigatou"
gadis itu tersenyum malu,Himeka membalas senyumannya."Damn.... aku tak kuat menahan monster ini,terlalu kuat"
kata RyuuMonster itupun terlepas dari cengkraman bayangan, keringat bercucuran dari tubuh Suuta.
Monster itu terbang dan hilang dalam pusaran blackhole.-
-
-
-
-
-
"Syukurlah kita tepat waktu"
kata Suuta Sambil menghapus keringat yg bercucuran"apa kalian juga...."
Himeka dan Suuta hanya mengangguk
Bell masuk kelas berdering,
"Sepertinya kita sudah harus masuk kelas"
Suuta langsung pergi bersama Himeka meninggalkan kedua orang itu.
"Kau kenal mereka?"
Arime bertanya,"Tenang saja keahlianku bisa melacak aura seperti mereka,sebenarnya aku memang bisa merasakan kehadiran aura cerah seperti mereka. Ini pasti pertanda."
*Himeka POV*
ku jadi kepikiran soal hal tadi,
"Duh jadi ga fokus belajar"
sambil ngehela nafas dan memandang jendela.'Kau kenapa' kata Suuta bertelepati kepadaku,
'Bukan urusanmu ... baka... '
Setelah itu kami tidak mengobrol apapun sampai
Bell sekolah pertanda pulang berbunyi*author POV*
Himeka segera merapikan buku dan bergegas keluar kelas.
"Himechan tadi kau kemana?dicariin tau dari tadi"
Kata, Takashi sebal"Etoo..gomen..tadi... "
belum sempat Himechan menjelaskan tiba tiba Ryuu menyela
"Bisa bicara sebentar?"
"Apa mau mu?" Kata Suuta
'Kenapa Suuta begitu panik? Apa dia cemas?' Pikirku begitu
'Aku hanya ingin melindungimu'
"Ayo Ikut saja sebentar" kata Arime dengan nada halus
Aku,Takashi,dan Suuta akhirnya menurut perintah Ryuu
'Aku takut suuta....'
Sorry ceritanya gak terlalu mudah dipahami:'3 baru mulai nulis soalnya.
Bahasa,kata,dll bakal coba di bener in lagi >< masih belajar.
Kalo ada yg kurang kasi tau aja. Semoga suka yaa ~ makasih udah mau baca jangan lupa vote ya ^^
Arigatou Gozaimasu ~~ヾ(o゜_,゜o)ノ
Tertanda, Penulis idiot
KAMU SEDANG MEMBACA
My Syndrome
FantasyMamah udah ga ada, Ayah sibuk kerja, dirumah hanya tinggal kami bertiga Adik laki-laki ku Yoske dan kakak perempuanku Hikari. Beberapa hari ini hidupku sedikit berubah umnh mungkin karna aku terkena Syndrome itu. Aku diberitahu oleh Takashi beberapa...