*Author POV*
"Sepertinya aku harus berbuat sesuatu"
kata Honzo dengan bangganya"Kau mau melakukan apa hah?"
"Jangan meremehkanku, lihat saja ini"
Honzo mengepalkan tangannya seperti memegang sesuatu, digerakan tangannya kebawah dengan cepat munculah sebuah senjata dari tangannya.
"apa yang akan kau lakukan?"
Kata Suuta penasaran"Hanya ingin Himeka jatuh hati padaku hehehehe..."
Suuta tampak kesal mendengarnya.
Honzo membidik monster lalat tersebut dengan senjatanya,dia mencoba untuk fokus karna lalat itu lumayan cepat berpindah posisi.
"Sial... sulit sekali..."
Honzo memfokuskan target nya dengan lebih serius.
Dia segera menembak monster itu.
BAM!
Suara Tembakan cukup jelas terdengar.
Peluru itu menembus bagian badan monster tersebut.
Monster tersebut terjatuh lalu berubah menjadi sebuah kristal hitam pekat, Himeka jatuh bersama dengan kristal tersebut.
"Aaaaaaaa...!!"
Untung saja Takashi segera menangkap Himeka.
"Sudah... jangan manja gitu..."
"Iiihh Takashi ... maa-"
"Iya iya semuanya berkat Honzo"
Arime,Ryuu,Suuta,dan Honzo berlari menghampiri Himeka.
"Hosh hosh hosh.. Himeka untung saja... kau... tidak apa apa..." kata Arime dengan nafas terengah-engah
"Yaaa ini semua kan berkat ku, untung saja masih sempat"
"Yy-aa... Honzo... Arigatou~"
Himeka bersyukur masih bisa selamat dari kerjadian ini."Jadi kau ini terkena syndrome penyihir juga ya?"
Kata Arime"Seperti yang kalian lihat"
"Kekuatanmu apa?"
"Aku bisa menjadi tidak terlihat, dan ahli dalam senjata"
"Bisakah kau tidak usah sombong seperti itu?"
Kata Suuta"Hey hey... seharusnya kau berterima kasih karna nona..emmn maksudku Himeka selamat, kau tidak perlu sebenci itu padaku"
"Ciihh.."
Sementara itu Himeka mengambil kristal hitam yang jatuh tidak jauh darinya.
"Jadi...ini apa?kenapa monster tadi tidak berubah menjadi pasir?"
Kata Himeka sambil menunjukan kristal itu pada yang lain."Mungkin dunia iblis semakin kuat..."
Kata TakashiBiasanya ketika monster terbunuh mereka akan menjadi butiran pasir jiwa mereka akan kembali keasal dunianya, semuanya sangat heran karna kali ini monster yang terbunuh tidak menjadi pasir, melainkan kristal hitam pekat dengan aura gelapnya.
"Heyy..teman teman"
Semua memandang ke arah Ryuu.
"Ada apa?"
"Bagaimana kalau besok kita cari tau,kita pergi ke perpustakaan kota besok jam 9 pagi. Harus tepat waktu aku malas menunggu"
"Yaaa.... baiklah tidak masalah"
Kata Suuta sedikit malas"Apa aku juga ikut?"
"Terserah kau Honzo"
Karena kejadian tersebut sekolah dibubarkan.
*Himeka POV*
Pada akhirnya aku pulang bersama Takashi,Suuta dan Honzo.
Arime dan Ryuu pulangnya berlawanan arah dengan kami."Jadi Honzo kau ini sebenarnya siapanya Suuta?"
Kataku penasaranIya tentu saja aku sangat penasaran, banyak sekali yang ingin kutanyakan pada Honzo. Kenapa dia mengincarku?sedang apa dia dikamarku tadi pagi?apa hubungan Honzo dengan Suuta?setiap aku membaca pikirannya dia hanya berfikir hal hal mesum,dia ini kenapa sih?
"Yaaa.... aku dan Suuta sudah berteman waktu kami masih sekolah dasar"
"Sejak kapan kita berteman?aku menganggapmu musuh, tidak ada kata teman"
"Apa ada masalah diantara kalian?"
Tanya Takashi"Tenang Suuta hanya cemburu padaku, karna kekuatanku lebih berguna"
"Jadi begitu"
Kita semua berjalan sambil membahas hal hal yang lucu disekolah.
Sampai kita berpisah diperempatan jalan menuju rumahku.
"Kalau begitu aku dan Takashi duluan ya"
Kataku sambil menjauhi mereka berdua."Yaaapp hati hati, sampai ketemu besok"
Suuta hanya terdiam tanpa sepatah katapun.
Sepertinya rumah mereka berdekatan, soalnya mereka berjalan dijalan yang sama.
"Hey Himeka"
Takashi mengajakku mengobrol Saat perjalanan pulang
"Hmn?kenapa?"
"Besok mau berangkat bareng?"
"Tentu... kalau begitu yang telat harus jemput kerumahnya ya"
"Okey"
kami terdiam sesaat,
'Kenapa rasanya canggung begini...
Hmmnn aku harus mencari topik untuk mengobrol'Pikirku begitu,
"Hey..."
Takashi malah mengajak ngobrol duluan.
"Ke...napa?"
Entah mengapa aku gugup,biar kutebak dia akan membahas tentang Suuta dan Honzo."Menurutmu hubungan Suuta dengan Honzo apa baik baik aja?maksudku sepertinya Suuta benar benar benci sama Honzo"
"Ahahahaha sudah kuduga.... yaaa mungkin memang ada sesuatu tapi biarlah itu urusan mereka kan?"
"Hmn" katanya sambil mengangguk
Mungkin lain kali harus kuselidiki...
"Yasudah sampai ketemu lagi Himeka"
"Yaa...ja-nee"
Tidak terasa aku sudah sampai rumah saja.
"Nechan... Yoske-chan, aku pulang"
...
"Tidak ada jawaban? Apa Nechan masih menjemput Yoske-chan"
Kulihat ke arah jam waktu masih menunjukan pukul 10.00 ,
Aaaah benar juga sekolah kan dibubarkan lebih cepat gara gara kejadian tadi.
"Yahooi...."
"Eeh..??"
"Sudah lama tak jumpa tuan Putri..... "
"Kenapa bisa ada disini?"
Next chapter bakal lebih panjang deh:''3 ini cuman dikit yaaa uhuhuhuuhuu
Maaafkan saya karna kurang seru....
Imajinasi mulai kemana-mana + bingung sama bahasa yang -,- enaknya kaya gimana hadeehhhh.....
Keep Reading and vote 。^^。
Oya yang mau follback juga boleh kok:'3 tinggal kasi 2 bintang terus req di comment♡
Thankyou~~
Salam penulis idiot, El ♪
KAMU SEDANG MEMBACA
My Syndrome
FantasyMamah udah ga ada, Ayah sibuk kerja, dirumah hanya tinggal kami bertiga Adik laki-laki ku Yoske dan kakak perempuanku Hikari. Beberapa hari ini hidupku sedikit berubah umnh mungkin karna aku terkena Syndrome itu. Aku diberitahu oleh Takashi beberapa...