Yunjae's Love

Project 2 - Epilog Special : Evening Sky

©Dhee Cassie presents

.
.
.

Yunjae's project series

.
.
.

Project 2

.
.
.

Epilog Special : Evening Sky
.
.
.

*****************

Jaejoong duduk dengan gelisah di ruang tamu kediaman orang tua Yunho.

Dia mulai berpikir yang tidak-tidak sehingga di dalam benaknya menari-nari sebuah pertanyaan. Apa yang sedang dia lakukan saat ini?
Dia merasa belum siap.

Jaejoong meraih gelas berisi air putih di hadapannya dan menenggaknya hingga tidak bersisa, namun segera dia sesali karena air yang dia telan dengan tergesa itu justru membuatnya tersedak.

"Jaejoongie, kau baik-baik saja?" tanya Yunho yang mendapati kekasihnya tersebut terbatuk begitu dia keluar dari kamar kedua orang tuanya.

"Aku baik-baik saja...jangan khawatir.." sahut Jaejoong gugup, apalagi begitu mata doe-nya bertemu pandang dengan Jung Jinhee dan Kim Namjoo yang berdiri di belakang Yunho.

"Apa kabar, paman..bibi.." sapa Jaejoong seraya membungkuk penuh hormat pada kedua orang tua Yunho.

"Harusnya kami yang menanyakan itu padamu, Jae. Sudah lama sekali sejak kepergianmu keluar negeri dulu." Namjoo menghampiri Jaejoong dan memeluknya. Pria cantik itu sedikit canggung saat membalas pelukan wanita paruh baya tersebut.

"Maafkan saya, bibi Namjoo..."

.
.
.

Dua pasangan beda generasi tersebut duduk saling berhadapan di ruang keluarga.

Setelah saling melepas rindu, suasana justru kembali hening. Penuh dengan kecanggungan.

Menyadari hal tersebut, Yunho berinisiatif mengawali pembicaraan.

"Abbeoji...Ommoni.." Yunho menghela napas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kami hendak meminta restu...kami saling mencintai dan..." ucapan Yunho kembali terhenti, ada sedikit rasa bersalah terselip di hatinya.

Jaejoong yang menyadari hal tersebut meraih tangan Yunho di bawah meja dan menggenggamnya erat-erat. Menyalurkan kekuatan dan memberi dukungan.

"Kami telah memutuskan untuk hidup bersama. Untuk itu kami mohon restu kalian, Abbeoji..Ommoni..." dan akhirnya Yunho dapat mengutarakan maksud kedatangannya bersama Jaejoong.

Jung Jinhee menghela napas dan memejamkan mata. Wajah yang kini mulai termakan usia tersebut tampak sendu.

"Aku menentangnya..." lirih Jinhee, namun masih terdengar dengan jelas oleh semua yang berada di ruangan tersebut.

Jaejoong menggigit bibirnya keras-keras menahan tangis, sementara Yunho dan Namjoo hanya bisa menatap nanar pada sang kepala keluarga.

"Abbeoji.." panggil Yunho penuh permohonan. Namun belum sempat dia mengutarakan permohonannya pada sang ayah, Jinhee menyelanya terlebih dahulu.

"Yunho-ya..." Jinhee menatap tepat kearah mata putra semata wayangnya lekat-lekat.

"Aku menentangnya. Itu yang seharusnya aku lakukan sebagai seorang ayah. Tapi aku tahu jika aku melakukannya, aku hanya akan lebih menghancurkan hidup kalian. Terutama hidupmu, putraku satu-satunya." suara Jinhee bergetar berusaha menahan air matanya.