EPISODE PERTAMA: TEMAN

273 14 0
                                    

Masa SMA adalah dimana seorang remaja yang akan menuju kedewasaan, dimasa ini banyak remaja yang akan menemukan jati dirinya, salah satunya aku. Tahun ini aku memasuki masa SMA, mungkin untuk pertama kalinya aku berubah sifat, yang awalnya banyak bicara menjadi pendiam. Bisa dibilang masa SMA adalah dimana semua BUNGA-BUNGA akan berkembang dengan sendirinya.

Namaku Kiki Otaki, panggil saja Kiki atau Otaki. Seorang siswa kelas 1 SMA. Aku lebih suka kesunyian daripada keramaian, susah mengingat nama apapun, dan suka berbicara di dalam hati daripada di mulut. Buktinya saja, sekarang aku sedang membicarakan diriku sendiri sambil menompang dagu di tempat dudukku, di kelas. Menghadapi kelelahan yang cukup karena upacaranya, tapi semua itu terbayar oleh pemandangan di balik jendela yang sedang aku lihat sekarang.

"Langitnya indah juga, ya... 'KLIK' Eh?!" Aku terbangun dari lamunanku, karena suara kamera. Saat aku melihat sumber suaranya, ternyata ada seorang pria berambut hitam panjangnya sampai ke dagunya, bermata abu-abu, berkulit putih, tinggi mungkin 160cm, dan wajahnya mirip tokoh film yang pernah aku lihat.

"Maaf, aku hanya ingin memfoto semua teman-teman sekelas saja," jawab dia memegang HP.

"Oh, tidak apa-apa." Aku melanjutkan melihat pemandang langit.

"Namaku Waskito Stachan, salam kenal."

"Kiki Otaki," jawabku masih melihat langit.

"Otaki, bolehkah aku menjadi temanmu?" Kemudian aku melihat dia.

"Boleh."

"Wah, kalau begitu terima kasih. Kau tidak pergi ke kantin?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Sedang tidak ingin saja."

"Hmm, begitu ya. Baiklah, aku akan pergi dulu."

Teman, menurut buku yang pernah aku baca, mereka adalah orang yang serasi dengan sifatmu. Sejujurnya, di sini aku belum mendapatkan satupun teman. Mungkin karena aku adalah seorang pemurung yang tidak pintar berbicara dengan mulut, melainkan pintar berbicara di hati. Aku tidak mengerti, padahal dulu waktu SMP aku adalah orang yang periang dan memiliki semangat yang tinggi. Apakah yang sudah terjadi dengan diriku ini? Mungkinkah ini jati diriku yang sebenarnya? Pertanyaan itu selalu berputar di kepalaku.

"Otaki?" ucapnya yang tiba-tiba sudah ada di depanku, dan itu membuatku kaget.

"Oh, ada apa?"

"Maaf ya, tadi aku meninggalkanmu, tadi aku pergi memfoto sekitar sekolah." Kemudian dia duduk di bangku depanku, dengan posisi duduk ke arahku. "Kau tidak marah, kan?"

"Tidak."

"Oh ya, boleh aku memanggilmu Kiki?"

"Boleh."

"Coba tebak, gaya rambutku mirip dengan siapa?"

"Tidak tahu."

"Sasuke, kau tahu siapa dia?"

"Tidak."

"Dia adalah tokoh anime yang aku sukai, saking sukanya aku mengoleksi beberapa gambarnya, bajunya, dan sekarang aku mengikuti gaya rambutnya."

"Oh."

"Yah... kau tidak asik, masa cuma jawabnya 'oh' saja sih?"

"Terus aku harus gimana?"

"Ya, sebetulanya bukan masalah responmu, sih. Tapi, karena kau selalu menjawab dengan singkat-singkat."

"Maaf kalau aku begini, Wakito."

"Waskito. Padahal baru saja aku memberitahukan namaku."

"Maaf."

"Sudah tidak apa..." Suara bel pun berbunyi. "Oh, bel sudah berbunyi." Dia pergi ke bangkunya.

BUNGA KEHIDUPAN DALAM ARTI BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang