Perlombaan

59 3 1
                                    


Tolong votenya dong, biar makin semangat nulisss
N komen aja kalo ada yg kurang jelas atau menurut kalian aneh n ga sesuai karna kritikan dapat memperindah hasil karya!!!

Rabu pagi, aku datang mengenakan seragam olah raga sekolah. Tak lupa seragam batik ku bawa di dalam tas. Keluar gang lalu naik angkot berwarna kuning. Lalu sampai dan menaruh tas.

Bel berbunyi mata pelajaran pertama adalah olah raga. Semua murid kelas XII IPA 4 keluar munuju lapangan dengan mengenakan seragam olah raganya. Lalu mereka temui seorang bapak setengah baya yg sehat dan bugar. Dia duduk di samping lapangan dengan segelas kopi hitam yg masih panas.

"pagi anak – anak. Sesuai yang pernah saya katakan minggu lalu hari ini kita akan melakukan tes kebugaran melalui serangkaian bentuk olah raga seperti push-up, sit-up, back-up, shutle run, pull-up dan sprint. Ok, sampai disini ada yg ingin ditanyakan?" ucap bapak sang guru olah raga.

"pak" seorang anak mengangkat tangannya "kan kita tes yaa pak, trus cara penghitunganya gimana?"

"ok, saya jelaskan secara detail ya. Saya akan membentuk suatu sirkuit dan di isi beberapa pos di dalamnya. Pos – posnya berisi dari pada cabang olah raga yg saya ucap tadi. Nanti kalian lari menuju pos – posnya sesuai aturanya masing masing dan penghitunganya adalah seberapa cepat kalian mencapai garis finish. Ok ada lagi?"

"yap, karna tak asa yg memjawab mari kita berdoa sebelum kita mulai tesnya"

Ok dari semua pelajaran yg saya suka, olah raga adalah pelajaran yg paling kusuka. Tidak ada kata aneh bagiku jika setiap pembagian rapot, nilai yg kudapat selalu 90. Hampir semua cabang olah raga dapat ku lakukan dengan baik. Hanya satu yg tak bisa kulakukan dengan baik yaitu lempar lembing (olah raga yg di lakukan dengan cara melemparkan tombak/lembing sejauh mungkin). Oleh karena itu pada tes kali ini aku pasti bisa menyelesaikan dengan catatan waktu paling cepat.

Jam 9.30 semua murid telah melakukan tes hari ini. Dan sesuai dengan keyakinan yg tadi akulah pemenangnya.

" nak, bentar lagi kan kamu lulus. Kamu mau lanjut kemana?"

"mmm...., belum di pikirin lebih lanjut sih pak. Tapi kayanya saya mau ngambil jurusan sastra atau olah raga"

"saran bapak sih kamu masuk olah raga aja. Ngambil di UPI atau UNJ kayak bapak dulu. Nanti kalo udah jadi guru hidupmu enak lho."

"iya pak, tapi kan pak, jurusan yg buat jadi guru itu. Jurusan yg memprioritaskan IPS pak"

"kan ada tuh jurusan olah raga yg bisa lewat IPA. Coba aja kamu ambil. Kalo kamu bagus, kamu ngga cuman bisa jadi guru aja. Tapi yg lain juga bisa. Bahkan peneliti."

"siap pak, nanti saya coba ambil"

"eh sebentar, bapak punya berita. Nanti ada perlombaan lari di kota indramayu. Kamu mau ikut ngga? Lumayan menang kalah dapet sertifikat. Nanti sertifikatnya bisa kamu sertain buat masuk ke perguruan tinggi"

"kapan pak? Boleh tuh. Saya mau ikut"

"ok nanti bapak kamu sertakan, sementara ini kamu jaga kesehatan aja."

"siap pak"

Sabtu pagi

"ok dari senin kemarin saya sudah menginfokan tentang hari ini. Kalian adalah orang –orang yg telah bapak tawarkan untuk mengikuti perlombaan siang ini. Yaa setidaknya jadikan ini sebagai pengalaman tambaha. Syukur – syukur menang. Sertifikatnya bisa bantu kalian untuk daftar ke perguruan tinggi"

Lalu kami berdoa, naik ke bus, dan melanjutkan perjalanan ke kota indramayu.

Kupasang headset ke smartphone-ku lalu ku taruh di telinga. Kupilih lagu Bondan Prakoso Ft. Fade 2 Black – Tak terkalahkan. Dengan volume 3, cukup bagiku untuk mendengarkanya tampa menghilangkan perhatianku pada sekitar. Ku dengar obrolan teman ku dibelakang, ah wadon begitulah sebutan perempuan dalam bahasa kami, indramayu. Bosan ku mendengarnya. Kuperbesar saja volumnya, 8 sudah besar.

"ali, eh bature pada kanda ira headset-an bae"

"ali, eh temenmu lagi pada ngobrol lu headset-an mulu"

Suara itu berhasil mencapai telingaku, spontan ku lepas yg kiri.

"weh, iya, sory hehehe"

"kanda li, bareng bareng, aja seneng dewek bae"

"ngobrol li, bareng – bareng, jangan asik sendiri aja"

"kita gah pengen kanda, tapi omongane wadon bae, males kitae"

"gue juga pengen ngobrol, tapi omonganya cewek mulu, males gue"

"yee... arane gah lanang li, masa ngomongi lanang maning, iya beli?"

"yee... namanya juga laki – laki li, masa ngomongin laki – laki lagi, iya nggak?"

"hehe iya sh, bener"

Sesuai ajakan yg agak memaksa, akhirnya aku pun ikut dalam obrolan mereka dengan rasa penuh akan kemalasan. Sebenarnya bukan karna aku kuper atau lainya. Aku hanya pernah terluka.

"ok anak – anak kita sudah sampai"

Kami turun. Menggunakan seragam olah raga dari SMA kami yg tercinta, kami berjalan menuju lapangan sepak bola yg bernamakan Tridaya. Ku lihat banyak sekali pesertanya. Mereka berasal dari seluruh penjuru kabupaten sambil mengatasnamakan sekolahnya masing masing. Tercatat ada 53 sekolah menengah atas yg ada di kabupaten ku. Seluruh sekolah wajib menyertakan anak didik terbaiknya dalam perlombaan ini. Entah kenapa perlombaan ini jadi wajib. Aku tak mempedulikanya. Setiap sekolah di wajibkan membawa anak didiknya minimal 5 orang. Dari sekian banyaknya peserta aku mendapatkan angka 127. Ah.. jauh sekali nomor ku. Terserahlah.. Yg ku mau hanya mendapatkan sertifikat untuk nilai tambah di pendaftaran perguruan tinggi nanti. Olah raga lari ini adalah gabungan dari marathon dan sprint. Penilaian menggunakan akumulasi waktu tercepat dari kedua tahap tersebut. Dan hari ini kami langsung melombakan diri pada jalur coklat bergaris putih sebagai marginya dan bentuk lingkaran yg agak oval, sprint.

Sfx bunyi peluit.

32y|f%

The PortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang