suku barbar tandus

18 0 0
                                    

lanjut ke chapter baru, keep read it ya....... and dont forget to vote!!!

"dunia ini aneh ya? beda jauh dengan dunia kita" ucap ku

"iya, semuanya terlihat beda walaupun bisa dibilang banyak hal seperti dunia kita" ucap darmo

"iya sh, warna air yg bening, disini merah"

"hehe iya, pohon yg harusnya berdaun, ini malah duri melulu"

"eh denger ga?"

"denger apaan?"

terdengar suara gemuruh kecil tapi berasal dari tanah. perlahan - lahan suaranya  membesar dan tak lama kemudian membesarnya suara di iringi dengan tanah yang bergetar dan mengangkat keatas. Tanahnya bergerak keatas bagaikan bukit yg menjulang akibat pergesaran lipatan tanah namun teejadi sangat cepat. Seketika itu juga kami tergelincir dan jatuh kebawah. Dalam sakit akan jatuh kami sadar bahwa itu bukanlah pergeseran lipatan tanah namun hewan besar aneh. Temanku langsung mengangkat batu yg menindih kakiku. Tidak kusangka aku telah tertindih batu namun tidak merasa sakit. Setelah batu itu terangkat terlihatlah kaki ku. Jelas terlihat patah di dekat mata kaki dan darah berlumuran dari punggung kaki.
"ali kau tak apa? Hewan ini meskinya tak akan bergerak jika tidak ada yg menggangunya" ucapnya
"aneh" gumam ku
"kenapa?"
"aku tak merasa sakit meski kakiku jelas - jelas terlihat hancur"
"ini akibat perbedaan atmosphir"
"hah? Tunggu dari mana kau tau itu semua"
"hah? Tau apa? Awas kakinya akan melangkah"
Mataku melihat jelas hewan itu berbentuk seperti kura kura raksasa semuanya terlihat seperti tanah dan bebatuan. Pantas saja kami tidak menyadarinya. Tapi ... Tunggu.. Dari mana ia tau kalau kakinya akan melangkah. Jelas jelas mataku melihat hewan kura - kura besar ini terperangkap pada lubang besar.
"hey tunggu dia terperangkap dalam lubang itu" ucapku saat dia berusaha mengangkatku dan memangkuh tubuhku
"itu tidak seperti yg kau pikirkan, mungkin atasnya terlihat seperti kura - kura namun ia memiliki kaki kuat dan keras seperti rusa"
"hah!?" balasku dengan suara keras karna suara gemuruh dari hewan itu semakin keras dan keras
"mungkin ada pesta rakyat!" balasnya
"hah!? Pesta rakyat"
"eh tidak bukan itu maksudku!"
"lalu apa!?"
"ada yg aka-....
Suara besar beringan dengan ledakan - ledakan merah kekuningan berderetan datang dari depan dan berbentuk huruh U mengarah kami. Aku yg dalam kondisi seperti ini tak mampu mengelak dari hewan dan ledakan di depan meski di bantu oleh temanku. Dan tak terelakanlah ......

Aku bangun tergeletak terlentang dengan kondisi yg penuh luka namun sekali lagi aku tak mampu merasakan apa - apa. Kutemukan temanku masih pingsan di sampingku. Kubangunkan dia dengan lengan kananku karna yg kiri sepertinya telah patah. Saat kubangunkan dia, dia bangun dengan tenang namun sesaat di sadar total akan apa yg dia lihat dia wajahnya mengkerut ketakutan dengan keringat sekujur wajah.
"mo kenapa kamu?"
"kita harus pergi li"
" kenapa?"
"ini suku barbar tandus"

The PortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang