~~~~
.Langit oranye mulai menyapa. Arloji di lengan kiriku pun kini telah menunjukkan pukul 17.10, terhitung sudah hampir 20 menit aku menunggu di halte ini.
Aku memandang sekeliling. Tidak ada siapapun di halte ini, jalanan terlihat lengang, dan air hujan masih menggenang di beberapa bagian tepi jalan.
Belum ada tanda-tanda bahwa dia akan segera tiba.
Apa dia berniat membuatku menunggu disini hingga lumut menutupi tubuhku?
Oh tidak! Itu menjijikan.
Tapi..... Kenapa dia lama sekali?!
Aku terus saja menggerutu. Menunggu adalah kegiatan yang tidak pernah ingin aku masukkan kedalam list kegiatan yang aku sukai.
"Hei.. sudah lama menunggu?"
Sontak aku menoleh ke arah suara yang berasal tepat disampingku. Kalau saja aku tidak hapal dengan suara itu, mungkin payung yang sejak tadi aku genggam ini sudah melayang ke kepala si pemilik suara itu.
Dia orang yang sejak hampir 20 menit yang lalu aku tunggu.
"Kau menyebalkan, Alien!"
Yup! Alien. Ani.. maksudku Kim Taehyung.
Lihatlah... dia bahkan hanya menunjukkan cengirannya tanpa ada niat untuk meminta maaf kepadaku. Menyebalkan.
"Kau marah? Oh ayolah, hentikan itu. Kau terlihat jelek saat kau marah, Yulbi-ya."
See? Dia bahkan menghinaku.
Aku mendelik kearahnya dan dia hanya berkata.. "Jangan marah lagi. Sebaiknya kita segera berangkat." Dan tanganku pun ditarik olehnya.
Aku baru sadar, ternyata sebuah bus dengan tujuan yang sama dengan tujuan kami berdua baru saja menepi di halte tempat kami menunggu.
Kami memutuskan untuk duduk di kursi panjang yang berada di bagian paling belakang bus. Bukan kami sebenarnya, melainkan hanya Taehyung yang memutuskan hal ini.
¤
¤
¤
"Kau kedinginan?"
Aku segera menoleh, dan mendapati Taehyung yang kini memandang kearahku.
Jujur saja, aku memang merasa sedikit dingin. Tapi tak apa, aku bisa mengatasinya.
Aku menggeleng. "Aniya."
Taehyung kembali menatapku. Payung milikku yang tadinya dia pegang dia kembalikan padaku. Berikutnya yang kulihat Taehyung melepas jaket yang dia kenakan dan menyampirkannya pada bahuku.
Tunggu..
Apa yang dia lakukan?
"Tidak perlu, Tae-ya. Lagipula aku sudah memakai cardigan." Ujarku hendak melepaskan jaket milik Taehyung. Tapi Taehyung justru menahan tanganku.
"Apa aku mengatakan kalau kau boleh menolak?"
"Tidak kan? Sudah, kenakan saja, eoh. Lagipula seorang namja tidak akan membiarkan seorang yeoja kedinginan begitu saja." Dan kini dia menepuk puncak kepalaku sebelum kembali mengambil alih payung dari genggamanku.
Aku tertegun.
"Kata eomma, seorang sang namja tidak akan membiarkan yeojanya kedinginan begitu saja."

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [BTS Fanfiction] || HIATUS
FanficHujan. Tiap tetesnya yang merdu berbisik lembut, menyuarakan nyanyian alam. Bagi sebagian orang percaya jika hujan dapat membawa kita ke masa lalu seperti mesin waktu. Melihat semua kenangan indah pada saat hujan bercerita melalui sebuah lagu yang h...