제8화

168 9 27
                                    

~~~~
.

Baru saja Seokjin keluar dari perpustakaan seusai menyelesaikan tugas yang diberikan Shim ssaem, dia bertemu dengan Chanyeol yang menyampaikan kabar padanya.. kabar yang membuatnya kini berlari melintasi koridor dengan perasaan cemas. Ia bahkan sampai lupa menyampaikan kepada sahabatnya itu untuk segera menyelesaikan tugas dari Shim ssaem itu jika tidak ingin kehilangan 10 point.

"Benar-benar keras kepala. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya? Aiishh..." Gumamnya.

Langkahnya terhenti saat berada tepat di depan ruangan dengan pintu bercat putih itu. Tanpa membuang waktu ia segera mebukanya.

Krett

"Yulbi-ya."

Seokjin memandangi seisi ruangan itu. Kosong. Tak ada seorangpun di ruangan ini. Bahkan meja milik perawat sekolah nampak ditinggal penghuninya.

Ia beranjak memeriksa satu-persatu bilik yang ada di ruang kesehatan ini. Nihil. Tak ada siapapun disana.

"Silyehabnida."

Seokjin segera menoleh kearah sumber suara itu dan mendapati dua pasang mata kini menatap kearahnya.

"Eo, Seokjin-ah.. Sedang apa disini?"

"Kau sendiri sedang apa disini, Jaebum-ah?" Bukannya menjawab, Seokjin justru balik bertanya kepada murid kelas 3-2 sekaligus mantan anggota dewan siswa yang ada di depannya itu. Im Jaebum.

"Aku menemani Hayoung mengantar beberapa data untuk diberikan pada Chaerin ssaem. Kebetulan kami bertemu di koridor depan."

Seokjin hanya mengangguk. "Geure, kalau begitu aku pergi dulu." Ia menepuk pundak kiri Jaebum dan beranjak meninggalkan ruang kesehatan.

·

·

·

"Ya.. Han Yulbi."

Akhirnya Seokjin menemukan sosok yeoja yang dicari-carinya itu.

Yulbi yang merasa namanya dipanggil segera menoleh dan raut bingung nampak diwajahnya saat Seokjin menghampirinya dengan nafas terengah.

'Seokjin oppa baru saja mengikuti lari maraton?'

"Oppa, Wae geu-.."

"Gwaenchana?"

"Eo?"

Mengabaikan tatapan bingung dari Yulbi, Seokjin memegang kedua pundak yeoja yang masih mengenakan seragam olahraga itu dan memeriksa keadaannya. Memastikan ia baik-baik saja. Kini giliran punggung tangannya yang ia letakkan di kening Yulbi, mengecek suhu badan yeoja itu.

'Syukurlah..'

"Oppa, aku baik-baik saja."

Seokjin mengangguk. Benar, sekarang ini Yulbi baik-baik saja. Tapi.... "Oppa akan mengantarmu pulang sekarang, ne?" Ia tetap saja khawatir.

"Mwo? Shireo. Aku masih ada jadwal praktek di jam terakhir nanti, oppa."

Yulbi menggeleng. Menolak apa yang dikatakan Seokjin. Sedangkan tiga pasang mata lainnya yang juga berada di tempat yang sama hanya memandang kedua orang itu dalam diam.

Seokjin menghela napas. Yulbi benar-benar keras kepala. Sangat sulit untuk membujuknya.

"Geure.. sepulang sekolah oppa akan mengantarmu pulang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAIN [BTS Fanfiction]  ||  HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang