Part 8

158 15 1
                                    

Disclaimer : Tadatoshi Fujimaki

Warning : OC, OOC, TYPO, DLL

HAPPY READING!!!

.

.

.

Kise Ryouta menatap layar ponsel miliknya malas. Ini sudah yang kesekian kalinya Amane menelpon. Dan sejak panggilan pertama, Kise tidak mengangkat panggilan itu sama sekali.

"Ada apa Kise-san? Kenapa kau tidak mengangkatnya?" Tanya gadis yang saat ini sedang bersama Kise di dekat kolam di taman belakang sekolah yang sepi.

Kise tersenyum, "Tidak ada apa-apa-ssu. Tidak penting juga kok." Ujar Kise.

"Sou ka? Kalau begitu...Kise-san. Kenapa kau memanggilku ke tempat ini?" Tanya gadis itu malu-malu.

"Begini-ssu. Aku ingin tanya, apa kau teman salah satu siswi yang kemarin di hukum Akashi?" Tanya Kise.

Gadis itu terlihat kaget.

"E..eh!? Apa maksudmu Kise-san? Aku sama sekali tidak mengenal mereka." Ujar gadis itu.

"Ee..h? Benarkah-ssu? Kalau begitu, yang memberikan perintah kepada mereka bertiga kemarin siapa-ssu? Karena setahuku, kau itu ketua mereka bukan?" Tanya Kise.

Wajah gadis itu memucat, keringat dingin mulai muncul di pelipisnya.

"A..aku memang ketua klub fans mu Kise-san. Ta..tapi, aku tidak pernah memerintahkan mereka untuk mengunci Yuki-chan di gudang." Ujar gadis itu.

"Hmm? Benarkah?" Gumam Kise dan melangkah mendekat.

"Tapi, darimana kau tahu kalau Yuki-cchi di kunci di gudang-ssu? Seingatku, Akashi-cchi tidak pernah mengatakan apapun soal gudang."

Gadis itu melangkah mundur.

"E.eh? It...itu..." gadis itu berpikir.

"Go..gosip! Iya! Aku mendengar gosip tentang itu. Yah, kau tahulah. Sebuah cerita kadang ada yang di besar-besarkan dan kadang ditambah-tambah agar terdengar menarik." Ujar gadis itu, berharap Kise percaya padanya.

"Ah, benar-ssu! Gosip! Kenapa aku tidak berpikir ke sana ya-ssu?" Ujar Kise sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal dan terus melangkah maju.

"Kalau begitu, maksud perkataanmu saat di ruang klub itu apa ya-ssu? 'Beri pelajaran ke anak baru itu. Kalau perlu, kurung dia selama beberapa hari di gudang yang sudah tidak terpakai itu. Ah, dan jangan lupa. Jambak rambutnya sampai rontok, atau perlu kalian gunting habis rambutnya.'"
Kise terus melangkah maju dan gadis itu melangkah mundur, semakin dekat ke tepi kolam.

"Aku...aku tidak mengerti apa maksudmu Kise-san. Aku tidak mungkin melakukan hal sekejam itu. Kau percaya padaku kan? Aku adalah fans nomor satumu." Ujar gadis itu.

Kise menghentikan langkahnya dan menatap gadis itu dengan tatapan polos yang sulit di tebak.

"Benarkah-ssu? Kau adalah fans nomor satuku?" Tanya Kise.

"Ya! Aku adalah fans nomor satumu. Jadi, kau percaya padaku kan?" Ujar gadis itu bersemangat.

Kise tersenyum, "Kalau begitu, apa artinya kau akan melakukan apapun demi kebaikanku-ssu? Agar aku tetap bahagia?" Tanya Kise, sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan.

Gadis itu mengangguk cepat, "Tentu saja, Kise-san! Aku akan melakukan apapun agar kau senang."
Kise melangkah mendekati gadis itu dan berbisik tepat di telinganya.

"Kalau begitu, maukah kau menghilang dari pandanganku dan Yuki-cchi untuk selamanya?"

Gadis itu kaget dan refleks melangkahkan sebelah kakinya mundur.

Me & My BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang