satu

3.4K 49 1
                                    

Cerita ini sudah pernah saya publis di facebook!
***

(Namakamu) melemparkan buket bunga yang langsung di buat rebutan beberapa temannya.
"Yesss gue yang dapet . uhuiii. !" seru seseorang yang berhasil menangkap bunga itu.
.
Suara tepuk tangan riuh menggema di dalam gedun mewah yang disewa untuk pernikahan (Namakamu) valuentisa dengan Iqbaal Diafakhri .
.
(Namakamu) tersenyum bahagia merasakan dihari ini ia telah melepas masa lajangnya, gadis itu melirik pria disampingnya. Pria berwajah datar dan tampan. Sikapnya yang dingin seolah tertelan oleh wajah tampannya itu.
.
'Terus aja bersikap dingin ke gue. Heh, lo itu udah jadi milik gue. mILIK gue. Jadi lo gak akan bisa lepas dari gue baal' (Namakamu) bermonolog dalam hatinya. Sekali lagi ia melirik kearah 'suaminya' sambil tersenyum girang. Mengabaikan wajah iqbaal yang setiap detiknya selalu datar.

****
(Namakamu) keluar dari kamar mandi, matanya menatap sebal ketika mendapati Iqbaal sudah berbaring dengan mata terpejam dan nafas teratur. Laki-laki itu mengenakan t-shirt putih yang lumayan menempel ditubuhnya, membuat otot-otot bisep nya jadi terlihat macho bagi (Namakamu).
.
Wanita itu menelan ludahnya, lalu dengan perlahan mendekati ranjang 'mereka'.
"Baal masa lho tidur sih? Inikan malam pertama ! Lo ga asik!" (Namakamu) mengguncang-guncang tubuh Iqbaal. Dan entah laki-laki itu sadar atau tidak , ia menarik tubuh (Namakamu) dan mendekapnya dengan erat. Membuat nafas nya tersendat-sendat.
"Baal...-" rengek (Namakamu).
"Syuutt , bisa diem nggak sih. Tidur! Gue capek!" titah Iqbaal tak terbantah. (Namakamu) pun dengan dongkol akhirnya hanya bisa menurutinya.
'Malam pertama model apa an nih' gerutu (Namakamu) sambil memejamkan mata. Terlelap kedalam mimpi indahnya.
****
Ugh... Iqbaal mengeluh ketika rasa panas menyengat pelipisnya. Laki-laki itu meraba-raba kesampingnya. Kosong...?
Kosong!
Iqbaal membuka kedua matanya lalu menoleh kesampingnya.
"Gak ada si cungkring?" tanyanya pada diri sendiri.
.
Lalu ia segera beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Seusainya laki-laki itu keluar kamar dan turun kelantai dasar. Rumah ini adalah hadiah pernikahannya dari papa heri. Rumah bermodel korea dengan dua tingkat. Jendela-jendela dengan kusen rendah mrmbuat sinar mentari dengan mudah menembus masuk kedalam rumah.
.
Langkah iqbaal terhenti ketika dilihatnya sosok (Namakamu) yang tengah konsentrasi sibuk di dapur. Wanita ehm... Gadis ( (Namakamu) masih virgin) itu tampak tidak menyadari keadiran iqbaal.
Pagi ini , dimata iqbaal (Namakamu) sangat sexy, gadis itu mengenakan kaus oblong dengan celana hotpans yang manis. Mungkin ini salah satu sebab, mengapa iqbaal menerima acara perjodohan ini.
(Namakamu) itu cantik , bahkan sangat cantik. Wajah oval dengan mata bulat, hudungnya yang mancung serta bibir mungil merah muda menggoda. Tubuhnya langsing dan proporsional. Hampir tak ada lemak di setiap lekuknya. (Namakamu) akan terlihat semakin menawan jika ia tengah mengenakan gaun berpotongan rendah. Iqbaal akui, ia terpikat pada kecantikan natural gadi itu.
.
Setelah cukup lama mematung, laki-laki itu mendekat kearah
(Namakamu). Ia memeluk perut datar (Namakamu) dan menempelkan wajahnya di tengkuk gadis itu. Bibirnya sedikit tersenyum ketika merasakan reaksi kaku (Namakamu).
.
"Astaga iqbaal! Gue lagi masak nih. Lo itu ngapa gangguin sih. Kaget gue, ntar kalo istri ter bahenol lho ini mati di tempat bagaimana?" cerocos (Namakamu) dengan tangan masih mengaduk sup buatannya.
Iqbaal berdecak," lo itu criwis amat sih (Nam), sampek panas kuping gue" protes Iqbaal.
.
(Namakamu) mematikan kompornya lalu berbalik, "eh, gue criwis kek, gue diem kek gue mati kek, kok lo yang sewot sih." ucapnya dengan berkacak pinggang.
Iqbaal mendesah lelah, ia melepas pelukannya. Niatnya mau romantis-romantisan malah kenak omel.
"Serah lo deh serah-_-" ujar iqbaal sambil berlalu kearah meja santai.
****
Setelah mereka sarapan , (Namakamu) berniat mengajak Iqbaal jalan-jalan pagi berdua. Namun ternyata bunda Rike dan ayah heri udah nongol ketika mereka akan keluar pintu.

.
Dan disinilah mereka, dikebun binatang berempat. Bunda Rike dan ayah Heri berjalan berdua entah kemana. Sementara (Namakamu) dan Iqbaal berjalan kearah kandang harimau.
"Foto yuk baal?" ajak (Namakamu) seraya mengeluarkan I-phone nya.
"Ayuk baal!" paksanya lagi ketika mendapati iqbaal yang sedikit menjauh.
.
(Namakamu) menyetel empat collage.
Pose pertama*
Iqbaal berwajah kaku.
(Namakamu) meringis
Dengan ditengah-tengah mereka ada anak harimau.
.
Pose kedua**
Iqbaal berwajah datar .
(Namakamu) tersenyum lebar dengan dua jari membentuk peace.

Pose ketiga***
Iqbaal masih berwajah datar.
(Namakamu) melirik Iqbaal sebal.
.
Pose ke empat***
Iqbaal dan (Namakamu) saling lirik.

Setelah puas melihatnya (Namakamu) meng save hasil foto mereka. Keduanya kembali melangkah ke kandang lainnya.
"Emm.. Baal lo gak suka ya nikah ma gue?" tanya (Namakamu) tiba-tiba membuat iqbaal menoleh kearahnya.
"Mau bicara serius atau liat hewan?" tanya iqbaal balik.
"Serius" jawab (Namakamu), lalu iqbaal menarik gadis itu Kls taman yang dijejeri beberapa bangku.
Mereka memilih bangku paling pojok dengan niatan agar tidak ada yang mengganggu pembicaraan mereka, maksudnya iqbaal.
.

"Lo tanya kenapa gue mau nikah ma lo?" tanya Iqbaal ketika mereka telah duduk disebuah bangku. (Namakamu) mengangguk.
"Karna gue gak mau ngecewain bunda." terang Iqbaal datar. Cukup datar dan sangat menohok hati (Namakamu).
"Jadi, cuman karna bunda ya.. " ujar (Namakamu) seraya tersenyum paksa.
Ia menatap wajah datar itu beberapa saat, sebelum menghela napas.
"Oke sekarang gue ngerti." seru (Namakamu) seraya berdiri dari duduknya. "Lho..!"Ia menunjuk Iqbaal seraya tersenyum miring.
Membuat laki-laki itu mendongak dan menatapnya dengan dahi berkerut.
.
"Karna lo mau nikah ma gue, meskipun lho gak suka apa lagi cinta ke gue. Gue gak perduli. Asal lo tetap jadi suami gue. Titik gak pake koma, tambah tanda pentung." .
Setelah mengucapnya , (Namakamu) berjalan meninggalkan Iqbaal dengan mata berkaca-kaca.
'Sebenernya gue tau lo nerima gue buat jadi istri lo cuman karna bunda Rike. Tapi kenapa kalo lo yang ngomong kok hati gue sakit ya...' batin (Namakamu).
.
Sementara Iqbaal masih duduk mematung. Ia menatap datar kearah (Namakamu) meninggakkannya tadi.
"Sebenernya juga gue mulai suka sama lo ." desis Iqbaal . ia memutuskan mencari bunda dan ayahnya lewat jalan yang berlawanan arah Dengan (Namakamu).
.

.
***

My Colds Husband(MCH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang