Cerita ini sudah pernah di share di facebook/ fanpage.
---------------
Mobil sport itu berhenti di sebuah basement, dan keluarlah iqbaal yang segera memutar untuk membukakan pintu (namakamu)."Makasih.." ujar gadis itu seraya tersenyum , senyum yang tidak sampai ke matanya.
Iqbaal mengangguk lalu mengulurkan tangan yang segera disambut (namakamu). Mereka berjalan dan saling terenyum, dengan iqbaal yang beberapa kali menyapa para koleganya.
.
"Selamat ya, tuan Briyan. Semoga kalian akan selalu bahagia ." ucap iqbaal pada sepasang pengantin.
.
"Ahh.. Trimakasih tuan iqbaal. " briyan tersenyum ramah. Ia memeluk erat pinggang mempelai wanitanya,mesra.
.
"Ini istri anda?" tanya wanita disamping briyan, Namira.
(namakamu) tersnyum tipis saat iqbaal mengangguk.
.
Setelah bersalaman , (namakamu) dan iqbaal beranjak menuju kursi tamu.
"Lo mau minum apa?" tanya iqbaal pada (namakamu), sesudah mereka menduduki kursi.
.
(namakamu) tersenyum simpul, "wine.".
.
"Wine?" sentak iqbaal, lalu ia menggeleng cepat. "Lo gak boleh minum itu."
.
"Kalo gitu bir aja deh!" usul (namakamu) semangat.
.
Kali ini respon iqbaal adalah mendelik, " gak boleh!" larangnya tegas.
.
" vodka, atu nggak sama sekali." ujar (namakamu) lemas, mood nya lagi buruk dan dia benar-bener butuh pelampiasan.
Teh Ody yang udah tiga hari ini berada dibandung untuk test membuat (namakamu) sebal karna ia sendiri dirumah, ditambah pernyataan iqbaal dimobil tadi menambah kadar hilangnya mood gadis itu.
.
"Jus alpukan. Itu aja buat lo!" tegas iqbaal seraya berlalu, mengabaikan wajah sebal
(namakamu)..
(namakamu) mendesah sebal, ia menatap kesekeliling. Gedung yang dipakai untuk resepsi pernikahan briyan itu sangat megah. Dan juga mereka aaling mencintai, (namakamu) jadi iri melihatnya. .
.
Tiba-tiba netra (namakamu) bertumbuk pada sepasang netra karamel seorang gadis yang menatap nya tajam. Gadis itu menghampinya.
.
"Haii (namakamu) ya? Kenalin aku zidny kekasihnya iqbaal." ucap gadis itu seraya mengulurkan tangan. Membuat
(namakamu) sedikit membelalak lalu memutar bola matanya kesal.
Ada saja yang membuatnya naik darah sedari tadi.
.
"Oh ya?" tanggap (namakamu) sesantai mungkin. Dibalasnya uluran tangan gadis bernama zidny itu.
"Yeah.. Lo cukup cantik. Seksih juga. Tapi maaf ya nona zidny, setau gue iqbaal itu gak pernah naksir cewek keganjenan. Gue gak tau lo ada hubungan apa sama iqbaal. Itu terserah lo, tapi gue sama sekali gak ada niatan buat kenalan sama lo. Jelas?" tukas (namakamu), lalu melangkah meninggalkan zidny yang bergeming. Gadis itu terenyum kecut,
"Istri kamu kuat juga ya baal.. Tapi aku lebih kuat kok " lirihnya sinis. Ia merasakan tepukan pelan di bahunya,
"Mereka cocok. Jangan gini terus zid, "
Zidny menoleh, dan tersenyum kecut kearah orang yang menepuk bahunya, salsha.----------------
"Lo tau kan ? Hari ini gue kecewa banget sama semua orang. Terutama diri gue sendiri. " adu (namakamu) pada sebutir kacang yang ia cubit diantara jari telunjuk dan jari jempol. ia tengah duduk disalah satu meja ditemani segelas bir.
Wajahnya memerah karena sudah setengah mabuk.
.
"Awalnya gue gak suka sama si qobaal anak kingkong itu. Tapi gak tau sejak kapan, gue jadi suka deg-degan tiap deket dia. Trus pas waktu itu.. Gue ketemu tante Rike.. Dan... Booommm!" racaunya dengan nada meledak, (namakamu) meminum sisa Birnya hingga habis.
"Gue tiba-tiba nikah ma dia..."
.
Dengan masih cegukan, gadis itu melanjutkan sesi curhatnya bersama 'kacang',
"Tapi ternyata dia udah punya pacar, dan namanya zidny. Dia cantik, tapi masih cantikan gue, dia seksih tapi masih seksian gue."
.
Brukk..
(namakamu) menjatuhkan kepalanya dimeja,lalu tertidur.
Iqbaal yang bergeming dibelakangnya hanya mendengus.sudah lelah ia mencarinya, ternyata
(namakamu) malah mabuk-mabukan begini..Laki-laki itu mendekat, lalu menyampirkan jas nya ke bahu
(namakamu).
"Keras kepala" desis iqbaal seraya mebopong tubuh gadis itu dan membawanya keluar gedung . beberapa wanita yang menatap keduanya merasa itu sangat romantis,
Tapi tida dengan zidny,
"Cewek sialan!" geramnya lalu melengos pergi.
-------
Setelah mobilnya sampai didepan rumah ,Iqbaal mengendong (namakamu) memasuki rumah, menendang pintu kamar dan menidurkan
(namakamu).menghela napas karenanya, (namakamu) menjadi mabuk begini.
.
"Panas...iqbaal ." racau (namakamu) saat iqbaal menyelimutinya. Ditepisnya selimut itu.
.
"Buka , baal.. Panas.. Ini bukain" gadis itu meracau, meminta iqbaal untuk melepas jas dan bajunya.
.
Dengan tangan bergetar laki-laki itu membantu melepaskan ikatan tali spagetti yang menyimpul dileher (namakamu)..
Dan entah setan apa yang merasuki keduanya. Tiba-tiba iqbaal mencium bibir (namakamu) intens.
Melumatnya bergantian bibir atas dan bawah gadis itu.
Tangannya merambat untuk melepas gaun 'istrinya'.
.
Untuk pertama kalinya, mereka..
***
Iqbaal menatap kedua telapak tangannya dengan linglung.
Pagi ini...
Ia terbangun dengan tubuh telanjang disamping (namakamu).
"Apa gue mimpi?" gumamnya shock.
Iqbaal melirik takut-takut kesamping.
(namakamu) masih terlelap, dengan tubuh terbalut selimutnya.
"Astaga..! Gu-gue?"
Iqbaal terjengit duduk, lalu beranjak ke kamar mandi dengan harapan (namakamu) tidak menyadarinya.
.
Setelah menutup pintu kamar mandi, ia menyalakan shower yang langsung mengguyur tubuhnya.
Pikirannya kembali berkelebat bayangan semalam.
"Hhh... " desahnya.
"Maaf (namakamu), gue minta maaf buat semuanya.." gumanya lirih.
--------------
(namakamu) terbangun dan merasakan badannya pegal-pegal. Ia juga merasakan heran saat melihat kedalam selimut, ia telanjang?
Dan yang lebih membuatnya shock adalah bercak darah di sprei.
"Kapan? Semalem? Sama qobaal kan ?" racaunya.
Ia melirik kearah jam dinding yang menunjukan pukul sembilan. Berusaha turun dari ranjang untuk mandi, ia merasa pusing melandanya.
.
(namakamu) menghela napas, lalu memutuskan menelfon iqbaal saja ,
Mencari kepastian.
Kan ngeri kalo ia direpkosa sama satpam depan rumah.(wkwk)
Diambilnya ponsel pintar dari atas nakas,
"Halo? Baal! Woyy qoball?"
.
" ... "
.
"Gue cuman mau tanya, lo yang ngelakuin ke gue bukan semalem?" tanya (namakamu) sedatar mungkin.
Wanita itu mengunyah bibirnya ketika tak ada jawaban dari sebrang..
"Baal ... ?"
.
-------------
Iqbaal melangkah tergesa-gesa menuju kantornya, entah kenapa ia merasa takut.
Takut untuk melihat wajah (namakamu),
Responnya mungkin ...
.
Langkah panjangnya terayun cepat menuju ruangan khusus dilantai empat untuknya yang tertempel tulisan 'CEO Iqbaal Diafakhri'.
Mendorong pintu kaca gelap itu , lalu melangkah menuju mejanya.
Duduk di kursi dan bersandar dengan deru nafas tersendat-sendat.
" tuhan ... Gue takut !" iqbaal mengusap kasar wajahnya. Menarik dan menghembuskan napas kasar, iqbaal menoleh kearah pintu yang terbuka.
Zidny melangkah masuk deng senyum menghias bibirnya,
.
"Pak .. Ada berkas yang harus anda tanda tangani. Dan sore ini, akan ada meeting dengan B Company. " ujar zidny seraya mengulurkan setumpuk berkas ..
Iqbaal mengangguk, "makasih, taruh disitu saja.kamu bisa pergi" ujarnya cepat , lalu segera membuka macebook miliknya.
Ruangan yang hening cukup mampu membuat iqbaal mendengar helaan nafas dari sekretarisnya itu. Ia mendongak, menatap zidny heran.
"Ada ap-" pertanyannya terpotong oleh suara alunan lagu pop dari penyanyi favourit iqbaal berasal dari ponsen disakunya.
Iqbaal mengambilnya dan menatap kaku saat melihat ID call yang menelfon nya. (namakamu) ...
.
Sedikit hela'an nafas iqbaal menggeser kewarna hijau,
.
"Halo baal? Woyy! Qobaal?!" segera saja sebuah teriakan dari
(namakamu) membuatnya tersentak.
"Halo , ada apa ...?"
.
"Gue cuman mau tanya , lo yang ngelakuin ke gue bukan semalem?"
Deg! Jantung iqbaal langsung berdetak cepat ketika (namakamu) menanyakan hal 'itu'. Ia melirik zidny yang menatapnya heran, lalu mengucap tanpa suara 'keluar'.
Zidny mengangguk patuh dan melangkah keluar ruangan.
"Baal..?"
.
Iqbaal menghela napas, "ya gue, sory gue khilaf (nam ...)"