Dengan cekatan Yoongi menghias pudding yang ia buat sendiri. Yoongi sengaja datang lebih pagi untuk mengisi waktu luangnya
"Huft~" Yoongi menghela nafas dan melihat pudding karya nya itu
Terdengar suara tapakan kaki yang menuju dapur
"Jim.. Sajangnim! Ayo kesini! Aku baru saja membuat dan menghias pudding!"
Jimin berjalan kearah kulkas dan mengambil air putih,tatapan Jimin berbeda dari biasanya
Yoongi menghampiri Jimin dan menyuapi potongan pudding
"Lumayan" nada dingin Jimin terdengar di telinga YoonGi
"Sajangnim,kau kenapa? Kau sakit?" Tanya YoonGi sambil memegang dahi Jimin
"Aku bukanlah orang yang suka memendam amarah,asal kau tau nona Yoongi! Aku tak suka orang yang berbohong"
Jleb
'Mungkinkah Jimin yang mengirimku pesan waktu itu?' Yoongi membatin
Jimin langsung pergi meninggalkan YoonGi
Yoongi berlari dan memegang lengan Jimin yang kekar "Sajangnim. Tolong maafkan aku,aku terpaksa karena aku ingin bekerja"
"Apakah aku akan memaafkanmu begitu saja?" Jimin menghempaskan tangan Yoongi dan melipat kedua tangannya dan menatap Yoongi sinis
Yoongi hanya menggeleng, "Aku akan membuatkanmu Pudding spesial,jadi maafkan aku dan biarkan aku bekerja disini" Yoongi sangat berharap kebesaran hati JiMin
Jimin hanya menatapnya dan pergi meninggalkan Yoongi,rekan kerja Yoongi hanya menonton kejadian tadi tanpa tau harus berbuat apa.
"Sudahlah hyung,aku ingin coba pudding buatanmu" ucap Hoseok memegang tangan Yoongi
"Mulai sekarang tak perlu panggil aku YoonJoon,panggil saja Yoongi" Yoongi tersenyum,tentu saja senyum terpaksa
Yang ada dikepala Yoongi adalah bagaimana cara membuat Jimin agar tetap mengizinkan ia bekerja disini.
"YoonJoon hyung,ahh Yoongi-ya! kenapa kau terus melamun?" kini suara TaeHyung membangunkan ia dari lamunannya yang hanya dijawab sebuah gelengan
"K-kenapa kau tak menceritakan ini padaku noona?. Aku kecewa padamu" ucap TaeHyung yang mulai terbiasa dengan situasi hari ini
"Aku minta maaf TaeHyung-ah" singkat,padat dan jelas,Yoongi mulai menunjukan sifat dinginnya
"YoonJoon,kau dipanggil Jimin hyung" kini Jisoo yang muncul dari balik pintu dan menatapku dengan tatapan meneliti
"Ya?? O-okay" Yoongi berjalan pelan keruangan Jimin,jantungnya kini berdebar sangat cepat karena takut akan dipecat bukan karena jatuh cinta
Tok tok tok... Yoongi mengetuk pintu dengan tangan yang bergetar
Suara pintu yang Jimin tunggu kini terdengar di telinga pria ini. "Ya,masuklah Yoongi"
Yoongi memasuki ruangan minimalis ini,tak memiliki banyak barang yang tak penting. Hanyalah laptop,meja kerja,beberapa sofa dan beberapa tanaman.
"silahkan duduk Yoongi-ssi" Jimin yang sedari tadi duduk di meja kerja beralih duduk di sofa
"baiklah sajangnim,tapi kenapa kau memanggilku kesini?" tanya Yoongi ketika Jimin baru mendaratkan pantatnya di sofa
"eumm. baiklah,aku akan memaafkan kesalahanmu. tapi ingat,ada 1 syarat" Jimin menatap Yoongi yang sedang ketakutan akan dipecat
"ne?? baiklah baiklah. apa persyaratannya?" Yoongi tersenyum lebar dan sangat bersemangat
"nanti sore,kau ikut aku. jika kau ingin menjadi chef di dapurku" Jimin memperbaiki posisi duduknya
"baiklah sajangnim. tapi kenapa tidak disini saja?"
"karena aku tau kau addalah seorang wanita,jadi tidak baik berada di lingkungan dengan banyak pria sampai larut malam" Jimin mengukir senyum tipis
"arraseo sajangnim. aku akan kembali bekerja" Yoongi berdiri diikuti Jimin
"Eum" Jimin kembali kemeja kerjanya dan menatap punggung Yoongi yang menghilang dibalik pintu
"aishhh.. kenapa aku harus mengajaknya kerumah?" Jimin mengacak rambutnya frustasi
"siapa hyung? apakah Yoongi? wahhh~" Jisoo masuk sebagai tamu tak diundang
"kkamjjag-iya! ishhh Jisoo! kau ingin hyung-mu ini mati? sejak kapan kau disini?"
"baru saja,wae? tadi aku mengetuk pintu,tapi kau tak mendengarkannya"
"sudahlah. kau mau apa?"
"appa,seperti biasa"
'Apa aku juga harus bersama Yoongi jika bertemu ayah?'
TBC. Sorry for late update >,< disengajain kok
keep Voment ! Fire~ ssakda bultaewora bow wow wow~
YOU ARE READING
The Prince Pudding [FF YOONMIN]
Fanfiction[FOLLOW UNTUK MEMBACA] --- Min YoonGi adalah tulang punggung keluarganya sejak orangtuanya tak bisa menafkahinya. Dengan keahlian membuat pudding ia pun pindah ke Seoul untuk mencari peruntungan,ia pun mendapatkan pekerjaan dengan menyamar s...