10. Daegu Town

555 59 17
                                    

Sepatu yang berderet diatas lantai kamar Yoongi dan dress yang berjejer rapi diatas ranjang Yoongi

"Wahhh,kenapa semua ini sangat indah?? Bukankah ini hanya untukku??" Yoongi menatap semua benda yang ada dihadapannya dengan ekspresi terpukau

6,5 juta won
5 juta won
1,2 jutawon
8 juta won

"Jjinja??!! Apakah harganya semahal itu??? Aku harus mengembalikannya!!" Yoongi yang tak kuat melihat harganya langsung memasukan sepatu dan dress yang dibeli Jimin kedalam paperbag

Yoongi langsung memencet nomor kontak Jimin dan langsung diloudspeaker Yoongi.

2 sepatu yang telah dimasukan kedalam kotak,

1

3 dress yang telah dimasukan Yoongi kedalam paperbag

"Halo,Yoongi-ya?!  Ada apa menghubungiku? Apakah ukurannya tidak pas dengan tubuh mu?" Telah terdengar suara dari sebrang sana

"Park sajangnim,bukankah ini dress milik highclass? Aku rasa aku tak pantas untuk memakai ini" Yoongi mengambil ponselnya dan menuju dapur

"Apa kau telah mencobanya? Apa kau ingin menilai citarasa makanan hanya dari tampilannya tanpa tidak dicicipi sebelumnya?" - Jimin

"Tapi sajangnim,itu terlalu mahal untuk ku kenakan" Yoongi membuka bungkus ramyun dan memasukkannya kedalam panci dengan air mendidih

"Kau harus mencobanya Yoongi-ya! Aku tau itu cocok denganmu. Jika kau telah mencoba seluruh pakaian dan sepatu maka pilihlah satu untuk kau pakai keacara itu. Lalu semua dress dan sepatunya itu milikmu" - Jimin dengan nada suara yang terlihat lembut

Yoongi langsung mengambil sumpit dan mengaduknnya agar bumbu ramyun teraduk dengan sempurna

"B-baiklah jika itu perintahmu,aku akan mencobanya nanti. Jangan lupa makan dan jaga kesehatanmu sajangnim. Kau boleh menutup panggilanku"

"Ngg,gadis kecil keras kepala. Ne,baiklah. Kau juga,ne? Byebye Yoongi-ya" Jimin menutup panggilan itu dan Yoongi menaruh ponselnya dan menyeruput ramyun yang ia buat sambil menatap semua barang itu

Seperti kelupaan sesuatu,Yoongi langsung mengambil ponselnya dan kembali mencoba memanggil nama Jimin tapi hasilnya nihil,Jimin telah menutup sambungan telepon

---

Yoongi menyenderkan kepalanya menatap gedung tinggi dan membiarkan Jimin fokus berkendara. Jimin yang aneh akan sikap Yoongi yang diam pun memberanikan diri untuk mengangkat suara.

"Apakah kita ke rumah orang tuamu terlebih dahulu?" ujar Jimin sambil sesekali melihat Yoongi yang sedang menatap kosong kearah gedung

"Terserah padamu,lagipula bukan aku yang mengendarai"

Ucapan Yoongi yang singkat namum menusuk ini membuat Jimin kesulitan mengangkat topik baru

"Apakah kau telah membawa perlengkapan pribadimu?" Jimin mencoba untuk mengangkat topik yang kedua

'bodoh' batin Yoongi. Jika ia tak membawa peralatan pribadinya,tak mungkin ia sudah berada diperjalanan menuju kampung halamannya

"Sudah,sajangnim" lagi-lagi jawaban singkat Yoongi membuat Jimin kesal dan menambah kecepatan hingga 100 km/jam

"YAKH!!! JIMIN!!! KAU SUDAH GILA??! APA KAU MAU MATI EOH???!" Yoongi yang takut menepuk pundak Jimin keras dan Jimin hanya terkekeh

"Jalanan ini sepi sayang,kita akan sampai dalam 30 menit jika aku mengendarai dengan kecepatan 100 km/jam" Jimin melirik Yoongi dan memberikan senyuman terbaiknya

"SAYANG KEPALAMU HAH?!! PERLAMBAT LAJU KECEPATANNYA ATAU AKU TURUN SAAT KAU SEDANG BERADA PADA SEGITU?!" Jimin yang mendengar ancaman Yoongi langsung menurunkan kecepatan dan melihat wajah Yoongi yang terlihat kesal dan memerah.

Daripada ia harus kehilangan Yoongi dan ia harus masuk penjara, mau tak mau Jimin harus mengurangi kecepatan mobilnya.

"APA KAU GILA HAH?"

Lagi, Yoongi menghakimi Jimin dengan mulut yang tak capek untuk mengomel.

Bagi Jimin ini adalah hal yang langka, melihat wajah kesal dan merah Yoongi. Sambil tersenyum Jimin melihat Yoongi, entah apa yang Jimin pikirkan saat ini.



Tuk

"Aw!" Jimin mengelus kepalanya dan melihat Yoongi dengan tatapan serius.


"Kau ingin menikah denganku??" 



TBC!


Hulla I'm Back pemirsa!

The Prince Pudding [FF YOONMIN]Where stories live. Discover now