I'm so sorry

30 5 1
                                    

"Gadis !! Jadi ikut ngantar ke bandara gak sih?" teriak Priya kesal.

"Iya... Iya.. Jadilah kakakku yang paling ku sayang" ucap Gadis yang keluar kamarnya menuju ruang tengah rumah itu.

"Huh, sudah mau terlambat nih kita.. Loe malah lama" gerutu Priya.

Di dalam mobil, Gadis dan Pria hanya saling diam. Karena di dalam hati kecil Gadis, dia seakan tidak rela ditinggalkan oleh dua laki-laki yang dia sayang. Yah, walaupun mereka akan kembali.

"Dek, loe lok diam aja sih"

"Gue takut ditinggal sama kalian berdua kak, gue sedih nanti gue kesepian. Apalagi sekarang Dennis sudah jarang ke rumah" ucap Gadis pada sang kakak berbohong, karena yang dia takutkan adalah jika nanti Priya dan Kevin tidak kembali lagi. Perlahan runtuh juga pertahanan Gadis yang sedari tadi menahan air matanya.

"Jangan nangis dong dek, kakak kan bakal balik lagi. Soal Dennis kakak sudah pastikan kalau selama kakak pergi dia bakal tinggal di rumah kita". Balas Pria, yang menepikan mobilnya di parkiran bandara. Sebelum keluar dari mobil Pria langsung memeluk erat tubuh adik kembarnya itu, iya mengecup pelan kening dari Gadis. Tidak lupa juga Priya menghambur poni adiknya itu.
"Sudah yah jangan nangis, nanti kakakmu yang ganteng ini ikutan sedih lagi"

"Iya kak, kakak sama Kevin di sana jaga kesehatan yah. Jangan lupa hubungin Gadis setiap hari. Dan thank u about Dennis"

Kakak adik itupun keluar dari mobil, mereka menuju ke pintu keberangkatan. Selesai checkin Priya kembali menghampiri Gadis yang menunggu di luar.

"Sudah kak ?"
"Sudah dek, loe sudah liat Kevin ?"
"Belum, handphonenya juga gak aktif"
"Ohh, itu dia !" ucap Priya sambil menunjuk pria di belakang Gadis.

"Hey kalian !" ucap Kevin sambil menyembunyikan sesuatu di belakang tangannya.

"Loe udah checkin ?" ucap Priya

"Udah dari tadi, cuma beli sesuatu dulu" balas Kevin.

"Yaudah, gue masuk duluan aja yah. Loe ngomong aja dulu berdua sama si Gadis yang lagi melamun itu." ucapa Priya sambil mendorong tubuh Kevin hingga menabrak tubuh Gadis.

"Ehh, kak Priya ini sakit tau!! Gue gak melamun, gue cuma bingung aja sama muka pucat di depan gue ini. Lagian kan masih setengah jam lagi, ngapain kakak cepat masuk ?" ucap Gadis kesal.

"Gue sama loe kan sudah salam perpisahan tadi di mobil. Soal muka pucat loe tanya aja langsung ke orang di depan loe. Gue pamit yah dek. Jaga diri, belajar, makan teratur, jangan suka ngebut kalau nyetir, yang akur sama Dennis, Jangan nangis terus, and Gue sayang banget sama loe sweetheart" ucap Priya sambil mengecup kening dan pipi Gadis bergantian.

"Iyaa kakak bawell, im gonna miss you so bad. Cepat pulang yah, sukses urusan di sana. Jagain mata pacar gue yah" balas Gadis yang balas mengecup pipi Priya berka-li-kali. Hingga meninggalkan belas lipstick di pipi Priya, yang tidak dia sadari.

"Byee dek"

Priya pun menghilang dari pandangan Gadis.

"Tenang byy, aku cuma punya kamu kok di hati. Sampai habis nafas juga cuma kamu. I promise" ucap Kevin

"Yaa, i believe u Kev. Tapi kamu gak sakit kan ? Muka kamu pucat banget ? Terus kamu sembunyiin apa itu di belakang badanmu??"

"Im okay byy, aku cuma capek aja semalam packing barang. Oh ini buat kamu, boneka buat gantiin aku yang selalu dengarin curhatan kamu. Jam tangan, buat gantiin aku yang selalu ingatin kamu untuk tidak terlambat dalam segala hal. Bunga, buat gantiin aku sebagai pemandangan yang indah buat kamu."

"Kamu ini Kev banyak banget, but thank u so much. I really love u"

"I love u more than anything byy, jaga diri baik-baik yah. Jadi orang yang bahagia dan selalu apa adanya"

"Iyaa Kev aku janji bakal jadi orang yang baik selama kamu pergi, tapi kalau kamu sudah balik aku mau jadi jahat sebentar aja buat pukulin kamu yang lama tinggalin aku. Hehehe" ucap Gadis

"Itu artinya kamu gak akan pernah jadi jahat walau dalam sedetikpun byy"

"Loh, kok gitu kamu kan bakal balik lagi sama kak Priya"

"Semoga seperti harapanmu byy" batin Kevin

"Yayaya, aku nanti balik. Aku pergi dulu yah byy. See u when i see u" ucap kevin mengecup kening, mata, hidung, dan pipi Gadis.

"Jangan lupa kabarin aku terus yah Kev, aku bakal tunggu kabar kamu setiap hari walau cuma sekedar sms. Promise ?" ucap Gadis

"I promise" ucap Kevin memeluk erat tubuh Gadisnya.

"Titip salam untuk Dennis, dan selamat tinggal" sambung Kevin sambil melangkah pergi.

"Tunggu !!" ucap Gadis yang langsung menghentikan langkah kaki Kevin.

Gadis berjalan perlahan mendekati Kevin, ia menatap mata Kevin lekat-lekat. Ia langsung memeluk erat tubuh Kevin, setelah melepaskannya Gadis langsung berjinjit dan mengecup singkat bibir Kevin.

"Good bye" lirih Gadis
"Thank you" ucap Kevin.

Kevin membalik badannya dan berjalan menjauh dari Gadis, air mata Kevinpun turun membasahi pipi Kevin.

"I'm so sorry byy, aku berbohong". Batin Kevin.

Gadis tetap berdiri di tempatnya, hingga punggung Kevin hilang dari pandangannya. Dan ia pun pulang.

Di Gate 5
Priya : Loe yakin gak mau jujur sama dia ?
Kevin : Ini jalan terbaik bro
Priya : Setelah berobat, gue mau loe sendiri yang jelasin ke dia
Kevin : ya pasti setelah berobat. Btw, lipstick Gadis dari tadi masih nempel di pipi loe ?
Priya : are u serious ? Pantes aja gue di liatin terus sama nih orang-orang.
Kevin : haha, but Thank u for everything bro

Am I Your Last ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang