"Kinan, tolong antarkan ini untuk den bagus ya. Perut budhe tiba-tiba sakit." Kata seorang wanita paruh baya sambil meletakkan sebuah nampan diatas meja dapur. Dia langsung berlari ke kamar kecil sebelum si gadis tadi mengiyakan perintahnya.
Gadis bernama Kinan itu meletakkan bolpennya dengan tidak ikhlas. Bibirnya mengerucut tanda protes, namun tidak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti perintah wanita paruh baya tadi. Jika tidak, bisa-bisa ia langsung ditendang dari rumah ini.
xxxXXXxxx
Tok.tok.tok
Kinan mengetuk pintu kamar majikannya tiga kali sebelum melangkahkan kakinya kedalam ruangan besar itu. Gadis putih berpipi bulat itu sedikit ragu-ragu saat memasuki ruangan yang baru pertama kali ini ia masuki. Ada perasaan tidak jelas didalam hatinya.
"Tuan, ini kopi anda." Ujar Kinan sambil meletakkan nampan tadi diatas nakas dengan cepat. Diliriknya sang tuan muda yang sudah tertidur dengan racauan tak jelas keluar dari mulutnya yang berbau alkohol. "Saya permisi tuan." Berbalik dengan cepat, namun nafas Kinan langsung tercekat ketika pergelangan tangannya dipegang oleh pria mabuk itu. Dengan kesadaran penuh Kinan melepaskan tangan majikannya dengan kasar. Kemudian Kinan berlari untuk bisa segera keluar dari kamar besar ini.
"Tolo---- mmmmhhh."
Kinan menjerit sekuat tenaga, namun mulutnya langsung dibekap oleh telapak tangan majikannya. Kinan meronta-ronta saat tubuhnya diseret secara paksa. Sedetik kemudian dia merasa seperti terlempar.
"Tolong..... tol--
Bibir Kinan terkatup rapat saat bibir rasa alkohol itu membungkamnya. Dia menggeleng-geleng keras. Tetes demi tetes airmatanya menghambur keluar. Dia harus bisa lepas dari pria ini.
"Tuan-- jang--an....
SRET.
Pria itu merobek baju yang dikenakan Kinan hingga membuat dada gadis itu terekspos. Bagian atas payudaranya yang menyembul membuat pria mabuk tadi semakin bernafsu. Akal sehatnya sudah hilang karena banyaknya alkohol yang melewati kerongkongannya. Tidak ia perdulikan jeritan Kinan yang sangat ketakutan.
"Tuan-- jang--an.....
Kinan menangis --karena hanya ini yang bisa ia lakukan-- Seluruh tenaganya tidak mampu melawan tenaga kuat pria ini. Semuanya sudah hilang. Hal yang ia banggakan, yang pertama kali akan ia berikan untuk suaminya kelak sudah tidak ada. Semuanya sudah dicuri oleh pria tidak berperasaan ini.
"Ya Allah....."
BUGHH.
Pria mabuk itu terjungkal ke lantai hingga tautan keduanya terlepas. Kinan lalu merasakan sebuah pelukan hangat seiring dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. Tangannya mencengkeram selimut dibagian dadanya. Tangisnya semakin menjadi-jadi sebelum perlahan kesadarannya mulai hilang.
"Ayah tidak pernah mendidikmu untuk berkelakuan bejat!!!"
Masih terduduk dilantai dengan pakaian yang tak utuh rapi, Pria mabuk itu mengusap lelehan darah kental disudut bibirnya. Tidak ia risaukan sang ayah yang sedang menatapnya marah.
"ARYA ALFARIZKI!!!"
"Bukankah dia masuk kemari memang untuk menyerahkan tubuh--

KAMU SEDANG MEMBACA
Undesirable Baby
General FictionSedikit pun tidak pernah terbayang di benak seorang Kinanthi Khairani. Keputusannya pindah kerja demi menghemat biaya hidup di Jakarta malah membuatnya tertimpa kemalangan. Hamil diluar nikah dan akhirnya harus putus kuliah. Di kota besar ini dia bu...