#2

204 43 5
                                    

CATHRINE P.O.V

Seperti biasa aku tebangun dengan jam weker yang berbunyi di sebelahku, tidak membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan nyawaku, lalu pergi membersihkan diri dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus karena jam 8 aku mempunyai jadwal kelas.

Setelah siap semuanya aku melesat menuju dapur untuk membuat sarapan untuk makan pagi ini. Tidak banyak, hanya membuat omelet.

Setelah jadi, langsung ku lahap sarapanku dengan tenang. Kurasa ini akan menjadi rutinitasku sekarang. Bangun pagi dan membuat sarapan sendiri lalu memakannya pun sendiri. Pikirku.

Selesai dengan sarapanku, aku pergi keluar dari gedung apartement ku menuju halte , oh dan tak lupa menguncinya tentu saja.

Setelah sampai di halte,akhirnya datanglah bus yang ku tunggu,fyi. Kulangkahkan kakiku  menaiki bus menuju kampus. Aku berpikir dalam diam akan kah aku bertemu dengannya hari ini? Oh aku merindukan mata hijau indahnya. TUNGGU? TIDAK TIDAK.

Setelah beberapa menit perjalanan dari apartement menuju kampus, akhirnya aku sampai di kampus dan langsung menuju kelasku. Dengan jalan yang santai menyapu pandangan kesekitar, kampus hari ini cukup ramai, batinku.

Memasuki kelas dan menempati tempat duduk kedua. Alasanya  agar tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang mungkin? Dengan malas menunggu memutuskan untuk membuka ponselku dan mengirim pesan pada bibiku karena aku lupa untuk mengabarinya.

To: bibi Kelly
From: Cathrine

Haloo bi, maap aku baru mengabarimu hari ini, kemarin aku sibuk untuk kuliah dan aku sangat lelah. dan omong-omong aku sudah mulai kuliah hari ini. Disini sangat menyenangkan kau tahu bi.

Aku merindukanmu x

Send

Setelah berkirim pesan dengan bibi kelly aku tergelonjak kaget oleh pria di samping ku. Harry . Mengapa dia ada disini? Apakah dia mempunyai kelas yang sama denganku? Oh ayolah ini hari pertama aku masuk kelas. Batinku sambil menatapnya.

Dia duduk dengan santainya sambil memainkan ponselnya dengan tenang. Setelah beberapa menit kemudian Mr.Powell masuk dan semua langsung terfokus pada mata pelajaran yang di jelaskan di depan. Terkecuali pria keriting tampan di sebelahku. TUNGGU? TIDAK.

Lihat? Dia masih tetap berkutik ria dengan ponselnya itu. Apa dia gila? Untuk apa datang ke kampus? Dan lihat? Dia tidak membawa buku atau bollpoint apapun. Pria aneh. Batinku.

Sadar aku memandanginya ia  menolehkan kepalanya ke arah ku dengan pandangan seolah seolah. apa-kau-lihat-lihat. Sontak tertunduk malu aku menolehkan kepalaku ke arah depan agar menyembunyikan rasa maluku. Dan dari sorot mataku dia masih memandangku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan.

Oh tuhan. Kapan ini berakhir, dia terus sesekali menatapku. Aku seperti orang bodoh sekarang. Hanya berpura-pura fokus dengan apa yang di jelaskan oleh Mr.Powell tetapi sorot mataku tidak henti-hentinya mengawasi pria yang berada di sampingku ini. Siall.

Seolah mengerti apa yang aku mau bell pertanda jam kelas berakhir pun berbunyi god terimakasih, batinku.Membereskan buku-buku dan memasukannya kedalam tas lalu berlalu keluar kelas. Tunggu. Mengapa dia masih saja duduk. Tidak memperdulikannya,aku berlalu meninggalkannya.

Berniat mencari dimana Mery, perlu kau ketahui aku tidak memiliki jam kelas yang sama dengannya. Aku ingin mengajaknya menemaniku berjalan-jalan di sekitar kampus. Kau tahu? Aku belum hafal semua halaman dan gedung-gedung di kampus ini.

Ketika aku berjalan menyusuri koridor kampus, tiba-tiba saja secara mengejutkan tanganku di tarik kasar oleh seseorang yang belum ku ketahui siapa dan dia menyeretku. Tunggu aku sepertinya tidak asing dengan postur tubuhnya, dia siapa? HARRY?

"hey apa-apaan kau, lepaskan aku!" Ucapku sambil ia terus menarikku dengan kasar. Apa apaan dia!

Dia seolah tidak mendengarkan ucapanku ia membawaku ke lorong yang lumayan sepi, sepertinya. dan akhirnya dia melepas tanganku dan membanting ku ke tembok dan merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Siall , bahkan sekarang jarak kami hanya beberapa centi lagi, oh tidak mata indahnya sekarang menatapmu cath, dan aku memejamkan mataku. Akupun merasa jantungku berdebar lebih cepat dari biasanya.

Aku tidak tahu apa yang ia lakukan selama aku memejamkan mataku, apakah ia sudah pergi? Apakah ia masih ada? Apakah ia ingin mencium ku? Oh kau sangat percaya diri sekali cath, batinku.

Dan tiba-tiba aku merasa sesuatu kenyal dan hangat mengenai bibirku. Setelah membuka mata dan..

Bibirnya, oh tidak ruttuk ku dalam hati, dia melumat bibirku dengan lembut dan hangat. Aku tidak membalasnya dan hanya diam seperti orang bodoh. Tau jika aku tidak membalasnya ia pun menggigit kecil bibir bawahku sontak membuatku mengerang dan otomatis ia memiliki kebebasan untuk memperdalam ciumannya.

Sadar akan yang aku perbuat akupun menarik diri darinya. Dan berlari namun tanganku di tarik olehnya.

"Aku meminta maap" ucapnya dingin dan menatapku datar.

Hey lihat? Dia serius meminta maap dengan cara yang dingin. oh dasar pria es.

Aku tetap diam, tidak memandangnya dan tidak menjawab pertanyaannya. Aku masih malu dengan apa yang tadi aku lakukan bersamanya.

"Ya lupakan" jawabku lalu berniat pergi meninggalkannya, namun nihil usaha ku untuk pergi darinya, tangannya masih mencengkram tanganku erat.

"Siapa namamu?" Tanyanya datar dengan tatapan yang tak bisa ku artikan

"Cathrine" jawabku acuh padanya dan mulai menatap mata hijaunya.

"Aku harry" jawabnya masih dengan tatapan yang tadi kubilang.

"Siapa yang tidak mengenalmu pria es? dan maap aku harus pergi. Permisi" dan dengan itu akupun berlalu meninggalkannya sendiri.

•••

Aku masih tidak percaya atas apa yang terjadi siang tadi. Sungguh dia sangat aneh, di dalam kelas sewaktu Mr.Powell menjelaskan materinya dia terlihat acuh, dan dingin padaku, namun kenapa tadi dia menciumku?

Membuka ponselku dan ternyata bibiku sudah membalas pesan ku yang tadi pagi ku kirim padanya.

To: cathrine
From: bibi kelly

Syukurlah jika kau betah, tapi maap bibi tidak bisa mengirim uang untuk mu karena Dilan harus menjalankan kemo dan bibi harus membayar biaya nya. mungkin bulan depan baru bibi akan mengirimnya.

OHHH.. lihat aku menjadi semakin tidak enak dengannya, bibi harus membiayaiku kuliah dan kehidupanku dan juga membiayai kemoterapi Dilan karena dia mempunyai kanker
,Dilan adalah anak Bibiku. bibiku hanya bekerja sebagai pelayan di toko roti. Itu sungguh membuatku merasa tidak enak padanya.

Dengan pikiran yang masih tercampur, akupun membalas pesan bibi ku.

To: bibi kelly
From: cathrine

Tak apa bi. Oh ya bibi tak usah khawatir dengan uang kuliahku dan biayaku disini. Aku akan bekerja:)

Send

Ya aku akan bekerja, agar dapat menghasilkan uang. Karena aku harus membayar semua uang kuliah, makan, dan lain-lain.

Dengan berfikir keras aku memikirkan pekerjaan apa yang pantas untukku. Setelah lama berfikir, aku memutuskan sepulang kuliah besok aku akan mencari pekerjaan.

Aku harap, aku dapat membantu bibiku disana untuk biaya pengobatan Dilan. Aku akan membalas budi padanya karena ia telah mejagaku semenjak orangtua ku meninggal.

TO BE CONTINUE!
DON'T FORGET TO VOTE AND COMENT GUYS:)

VOMENTS= NEXT CHAPTER

IT HURTS  (h.s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang