BAB 3

2.1K 154 27
                                    

What on the damn earth did he just say?

Kyungsoo berkedip menatap Jongin yang masih menunduk. Pikirannya berkali-kali mencerna kalimat Jongin. Ia menuduh pendengarannya sedang bermain-main saat ini. Setelah gagal meyakinkan dirinya sendiri, Kyungsoo menggeser tempat duduknya sampai menghadap Jongin.

"Bisa kamu ulang lagi?" Kyungsoo mempersiapkan telinganya dengan baik.

Jongin menarik nafas sejenak. Ia berusaha menemukan kepercayaan dirinya yang bersembunyi entah dimana.

"Let's go on a date." Tutur Jongin lirih.

Mulut Kyungsoo menganga. Ia memandang Jongin dengan bibir yang terus membuka dan mengatup dengan cepat.

"A date?"

"Yes, a date."

"Seperti ketika dua orang makan bersama lalu bercerita tentang hal yang tidak penting?"

Dahi Jongin berkerut mendengar kosakata Kyungsoo yang buruk. "Ya, seperti itu."

"A date?"

"Yep, a date."

"Seperti ketika dua orang berjalan di taman sambil berpegangan tangan?"

Oke, pemilihan kata Kyungsoo mulai bertambah aneh. Tapi Jongin mengusir pikiran itu. Ia sedang membangun karakter yang baik untuk Kyungsoo.

"Bisa juga seperti itu."

Kyungsoo terdiam. Lelaki itu menggigiti bibir, membuat Jongin menahan diri untuk tidak beranjak dari tempat duduknya lalu memagut bibir Kyungsoo. Jongin berdehem melawan bayangan dalam kepalanya.

"A date?"

"Yes, Shorty, a freaking date."

Jongin berusaha menjawab dengan sabar. Ia mulai merasa ini adalah ide buruk, melihat tanggapan Kyungsoo seperti anak kecil yang tidak mempercayai adanya Santa Claus pada malam natal.

"Seperti ketika-"

"Oh, lupakan." Jongin menggeram kesal. Ia menyandarkan keningnya ke meja sambil menggumam, "Anggap aku tidak pernah mengatakan itu."

Ada jeda sejenak di antara mereka yang membuat Kyungsoo menyadari Jongin ternyata benar-benar serius. Ia melihat ke lelaki yang masih membenamkan kepalanya di meja, mengutarakan kalimat yang Kyungsoo tidak bisa tangkap dengan jelas. Kyungsoo menarik nafas dalam.

"Cheesecake."

Ucapnya singkat. Jongin segera menoleh, pipinya masih menempel di atas meja. "Apa?"

"Aku bilang, Cheesecake."

Jongin mengeluarkan ekspresi datar sejenak. Ia mengulang kalimat Kyungsoo sampai akhirnya mendapatkan apa yang dimaksud lelaki itu.

"Oh, apa ini artinya kamu mau?" Pekik Jongin dengan suara melengking hingga membuat Kyungsoo berjengit heran.

Goddamit Jongin, act cool.

Jongin bangkit dari posisi sebelumnya. Ia bersandar sambil melipat kedua tangannya di dada. Mencoba mengembalikan wibawanya sebagai lelaki. Setelah mengatur agar suaranya tidak terdengar seantusias gadis remaja pada kencan pertama, ia melanjutkan, "So, Satansoo menyukai makanan manis? Itu sama sekali tidak cocok dengan karaktermu. Aku kira kamu lebih suka dengan darah-"

"Setuju atau tidak. Sebelum aku berubah pikiran." Sergah Kyungsoo sebal.

Jongin tergelak. "Oke," Ia kembali meraih pulpen karena telah mendapatkan semangat untuk segera menyelesaikan hukumannya. "deal."

Ribuan kupu-kupu berdansa dalam perut Jongin membayangkan suasana kencan setelah ini. Ia memutuskan untuk kembali tenggelam dengan kertas di kedua tangannya, tanpa menyadari seseorang memperhatikannya sedari tadi dengan pipi memerah.

Sweet AttemptsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang