Mungkinkah ia jatuh cinta?
Bagi Kyungsoo, terdapat sekat yang pekat antara perasaan tertarik, suka, dan cinta.
Ia bisa membedakannya dengan jelas hanya dengan respon tubuhnya.
Kyungsoo tahu ia tertarik dengan Jongin karena matanya selalu berusaha menemukan lelaki itu dimanapun ia berada, setelah Jongin memperkenalkan diri di depan kelas.
Kyungsoo tahu ia mulai menyukai Jongin karena ciuman pertama mereka yang terkesan terpaksa, membuatnya tidak bisa tidur semalam suntuk.
Namun, cinta adalah perasaan yang lebih menuntut.
Lebih rakus dan mengikat.
Dan benaknya terus mengulang pertanyaan yang sama setelah Jongin melemparkan sebuah senyum kikuk di saat lelaki itu tersedak Vodka-nya kemarin malam. Karena jantungnya seakan punya ritme khusus hanya untuk Jongin.
Mungkinkah ia jatuh cinta?
Ia masih ragu.
Dengan sebuah desahan panjang, Kyungsoo memasukkan kode kunci lokernya. Ia memilah beberapa buku untuk pelajaran berikutnya, walaupun otaknya sedang malas bekerja. Kepalanya hampir terantuk saat sebuah lengan tiba-tiba mendarat di bahunya.
Hanya dari aroma mint samar yang ia cium, Kyungsoo dapat menebak siapa yang sedang berdiri di sebelahnya.
"Apa kau sudah dengar Ben Affleck akan menggantikan Christian Bale di film Batman selanjutnya? Man, i hate that guy." Keluh lelaki itu dengan wajah kecewa.
Kyungsoo berubah gugup luar biasa. Semenjak menyadari kemungkinan bahwa ia jatuh cinta pada Jongin, kegugupannya meningkat berkali-kali lipat. Tangan Kyungsoo berkeringat sedang pita suaranya kehilangan kemampuan bicara. Ini adalah rasa gugup paling buruk yang pernah ia hadapi. Lidahnya bahkan kelu, tidak mau bergerak sedikitpun untuk menanggapi Jongin.
Mulutnya membuka dan kembali mengatup tanpa suara.
Jongin mengernyitkan dahi. Ia melepas rangkulannya pada leher Kyungsoo, lalu menyandarkan salah satu sisi tubuhnya di loker. "Kau baik?" tanyanya cemas.
Kyungsoo hanya dapat mengangguk pelan. Genggamannya pada buku Fisika menguat saat Jongin menyentuh dahinya dengan punggung tangan. Lelaki itu menarik tangannya kembali setelah mengetahui suhu badan Kyungsoo masih di kisaran normal.
Mengabaikan keanehan Kyungsoo, Jongin justru membuka percakapan lain. "Hey, teman-temanku ingin berkenalan denganmu. Mungkin nanti kau bisa makan siang bersama kami?"
Bohong.
Jongin akan mendapat umpatan beruntun dari Baekhyun jika ia membawa Kyungsoo ke meja mereka biasa makan siang. Namun, ia hanya ingin membuktikan bahwa Kyungsoo tidak seperti yang teman-temannya pikirkan selama ini. Ia memandang Kyungsoo yang membelalak ke arahnya dengan dua mata besar yang tidak berkedip sama sekali.
Normalnya, orang biasa seharusnya mengatakan, 'Oh, tentu. Aku akan senang sekali bisa berkenalan dengan mereka'.
Tapi ini Kyungsoo.
Dan tentu saja ia mengacau dengan menjawab, "Apa yang membuatmu berpikir aku butuh berkenalan dengan mereka?"
Jongin terhenyak. Ia terdiam sesaat lalu menatap Kyungsoo dengan mimik terluka, walaupun lelaki itu berusaha menyamarkannya.
"Um," Jongin tertawa sumbang. "mungkin karena kau seseorang yang spesial untukku?"
Oh, damn you, Kim Jongin.
Siapa yang mengizinkannya untuk mengatakan itu dengan tawa malu-malu serta gerakan canggung yang membuat pipinya memanas
Ia mendapat dorongan untuk mengecup Jongin saat itu juga, namun bibirnya dengan cepat menyambar, "Ah, benarkah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Attempts
RomanceDimana Do Kyungsoo terkenal dengan julukan Satansoo dan Kim Jongin adalah murid pindahan baru yang tidak terpengaruh oleh rumor di sekitarnya. Keduanya berakhir saling membenci, terus berkelahi, namun dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal. In...