BAB 2

2.6K 169 25
                                    

"I'm Kim Jongin."

Siswa pindahan baru di depan kelas itu tidak membungkuk saat memperkenalkan diri. Ia hanya memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku. Rambutnya berwarna karamel ditata dengan gaya berantakan. Kemeja putihnya dimasukkan secara asal-asalan, serta seringainya.

Tipe seringai dengan sudut bibir sedikit terangkat yang membuat Kyungsoo segera membenci lelaki bernama Kim Jongin itu dalam sekali pandangan.

Begitu angkuh, terlalu percaya diri, menyebalkan,

Dan tampan.

Sangat, sangat tampan.

Jongin menangkap sepasang mata terindah yang pernah ia lihat ketika ia menyisir ruang kelasnya. Saat Mr. Lee mempersilahkannya duduk, mata itu tidak juga beralih darinya. Ia berjalan mendekat ke bangku di belakang pemilik mata itu. Namun, ia terkejut ketika lelaki itu sengaja mengeluarkan sedikit kakinya dari meja yang membuat Jongin terjatuh.

"Do Kyungsoo! Apa yang kamu lakukan? Segera minta maaf." Teriak Mr. Lee.

Jongin melihat lelaki itu menahan tawa. Ia berdiri di hadapan Jongin lalu mengulurkan tangannya. 

"I'm not sorry." Ucap lelaki itu dengan kata 'not' yang dibuat sepelan mungkin.

Jongin menyeringai. Ia mengenggam tangan Kyungsoo kuat hingga lelaki itu berdesis.

"Oh, apa itu sakit? I'm not sorry too." Balas Jongin menirukan Kyungsoo.

Dengan sedikit kasar, Kyungsoo menarik tangannya.

Akan tetapi pandangan mata mereka tidak terputus. Di saat ia melihat sorot kemarahan Kyungsoo, Jongin justru merasakan ada dentuman aneh dalam dadanya, ia membalas tatapan itu sedang pikirannya menggumam dalam ketertarikan.

Target locked.

Itu adalah hari dimana Do Kyungsoo dan Kim Jongin mendeklarasikan perang di antara mereka. . 


SWEET ATTEMPTS [i] .


Kyungsoo menendang benda apa saja yang ada di depannya.

Ia benci Kim Jongin.

Ia membenci Kim Jongin sampai ke seluruh sum-sum tulangnya.

Gara-gara lelaki itu, Kyungsoo terpaksa memalsukan nomor telepon rumahnya agar tidak ada pemberitahuan apapun mengenai hukuman skors-nya. Ia bahkan berbohong pada orang tuanya dengan berpura-pura berangkat ke sekolah seperti biasa.

Dan sekarang, Kyungsoo menyesali semuanya. Ia berjalan tanpa arah tujuan sambil berpikir apa yang harus dilakukannya untuk menghabiskan waktu. Hari ini adalah masa terakhir skors-nya. Kyungsoo telah melewati hari pertama dengan bersembunyi di balik pohon besar sebuah taman, mengisi teka-teki silang seperti orang bodoh. Hari kedua tidak jauh lebih baik. Ia mengunjungi perpustakaan umum hanya untuk tertidur di atas meja dan diusir dua jam kemudian.

Kyungsoo berharap Kim Jongin dikutuk di dasar neraka yang paling dalam.

Ia memasukkan blazer seragamnya dengan paksa ke dalam ransel, membuka dasi yang menggantung di lehernya serta melepas ikat pinggangnya. Ketika ia meneruskan langkah kakinya, Kyungsoo mendengar deru halus mobil yang melambat. Sebuah Ford Mustang V6 Coupe berwarna deep impact blue mengikutinya dari belakang. Kyungsoo tidak perlu memeriksa dua kali untuk mengenali dengan jelas siapa pemilik mobil itu.

"Butuh tumpangan, Shorty?"

God bless you, universe karena mengirimkan Kim Jongin sesaat setelah ia mengucapkan harapan agar lelaki itu dibakar hidup-hidup.

Sweet AttemptsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang