Chapter 2

8.1K 684 70
                                    

"kau boleh memiliki tubuh ku ini"!

Dengan seluruh keberanian yang ku miliki, akhirnya aku mengatakannya juga. Gila memang. Ya ini memang gila. Apa yang baru saja aku katakan benar-benar gila. Tapi hanya itu yang terpikirkan olehku. Uang? Uang ku tak seberapa sedangkan dia anak konglomerat jelas dia tak akan mau. Aku harap dia menyetujuinya dengan menawarkan diriku sendiri. Ahh tolol memang, murahan sekali mulutku ini eoh. Aishh benar-benar otak kosong. Semoga dia tertarik dan ini akan lebih memudahkan kakakku nantinya.

"Memiliki tubuh mu! Bagian mana nya yang menarik untuk ku miliki?"

Mataku membulat mendengarkan kalimat terpanjang yang pernah aku dengar dari mulutnya. Otak ku bergejolak antara membenarkan semua ucapan nya dan menolaknya keras-keras lalu mengumpatnya dalam diam pasi. Tapi aku tidak boleh berhenti begitu saja,dia adalah kunci nya. Dan aku harus mendapatkan kunci itu.

"Aku mohon Yoongi-ssi, tolonglah aku".

Pinta ku padanya sembari mengubah pupil dan kornea mataku menjadi mata anak anjing yang tersesat di hutan meminta pertolongan pada siapapun untuk membawanya kembali pada pelukan sang induk.

"Kenapa"

"T...tidak bisa! Aku tidak bisa mengatakan alasan nya padamu. Ku mohon Min Yoongi eoh. Hanya kau yang memegang kendali kelas ini. Jika kau tak berulah maka semua juga tidak berulah"

Aku begitu putus asa saat dia hanya diam bahkan wajahnya tanpa ekspresi. Aku tak bisa membacanya. Apakah dia mempertimbangkan atau ahh entah lah. Aku benar-benar telah membuang semua harga diriku. Dan ini tidak boleh gagal. Aku sudah sejauh ini.

"Pergilah,aku tidak tertarik dengan penawaran mu Jimin-ssi."

Kaki ku bergetar seolah tak menapak di atas tanah, namun tetap melangkah menjauhinya. Dan aku sudah tidak bisa berkutik lagi sekarang. Aku gagal membuat perjanjian dengan nya. Lalu bagaimana ini, apa ada cara lain. Tapi waktunya sudah tidak lama lagi.

Akhirnya kelas pun berakhir, murid-murid berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Sedangkan aku masih di dalam kelas, membereskan semua buku-buku dan alat tulis ku yang berada di atas meja. Selama 2 jam pelajaran Bahasa Inggris tadi yang tak lain kakak ku yang mengajar, masih sama. Mereka masih tidak memperdulikan pengajar di depan sana. Aku masih menatap kedepan mengulang kembali kejadian saat pelajaran berlangsung tadi. Mereka benar-benar keterlaluan. ku hembuskan nafasku dengan kasar berjalan meninggalkan bangku tempat duduk ku dan mengambil buku catatan milik kakak ku yang tertinggal di atas meja lagi. Kakakku itu benar-benar ceroboh. Kulangkahkan kaki ku dengan cepat menuju ruang kakak ku. Kutolehkan kepala ku ke kanan dan ke kiri,takut ada sesorang yang melihatku masuk kedalam ruangan ini.

"Oppa!! Kenapa selalu meninggalkan bukumu di dalam kelas sih!"

"Maaf Jimin~a! Aku benar-benar ingin cepat keluar dari kelas tadi,maaf merepotkan mu"

"Lain kali jangan ulangi lagi, taukan bagaimana sulitnya aku bisa sampai kesini? itu membuat ku benar-benar seperti seorang pencuri"

"Iya iya maaf, pulanglah dan hati-hati di jalan, Oppa mau mampir dulu kerumah teman"

"huum... baiklah, sampai bertemu dirumah...bye!"

Segera kubuka pintu dan kembali seperti seorang pencuri mengendap-endap keluar. Ku percepat langkah kaki ku menuju loker untuk mengambil beberapa buku yang akan aku bawa pulang kerumah. Namun sebelum sampai keruangan itu.

"Oh, jadi ketua kelas kita ini adalah adik si guru culun itu! Aku tidak menyangka. Ahh...aku jadi teringat akan perjanjian mu dengan Min Yoongi!"

Bitter Stamp With A DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang