Prolog

198 18 4
                                    

"CYRENE BANGUN UDAH SIANG BUSET DAH, KITA MAU MOPD!" ucap seorang perempuan sambil menggoyangkan tubuh kebo. Cyrene maksudnya.

"Bangun napa ih, gua gamau telat. Gua mau hunting cogan disekolah baru" Tamara ngomel sambil buka gorden kamar Cyrene.

Cahaya matahari mulai menusuk mata si kebo tadi.

"Jam berapa?"

"..."

"LOH, KOK LU ADA DI KAMAR GUA?!" Cyrene teriak sambil nunjuk Tamara, seolah-olah dia abis diapain sama sahabatnya itu.

"Gua masih normal kali, gua ga doyan cewek. Ya abis gua males nungguin lu lama banget, yaudah gua disuruh ngebangunin lu sama tante Ririn." Balas tamara selow.

"Jam berapa?" Tanya Cyrene, lagi.

"Setengah tujuh." Jawab Tamara santai sambil mendongakkan kepalanya keluar jendela.

"Wah anjir! Kenapa ga bilang?! Yaudah gua mandi dulu deh, lu keluar sana!"
Tamara yang lagi liat pemandangan pun ditarik ke pintu kamar sama Cyrene sambil mendengus kesal.

"Yaudah buruan, gua tunggu 10 menit."

=========

"Sekolah kita nih? Asik lah, leh ugha" Ucap Cyrene setelah turun dari mobil Tamara.

Mereka berdua berjalan masuk menuju gerbang sambil tersenyum ramah kepada satpam sekolah tersebut. Setelah sampai, Cyrene dan Tamara duduk dibawah pohon yang ada di pinggir lapangan. Disini sangat sejuk dengan pohonnya yang rindang, mungkin ini adalah tempat favorit pertama mereka berdua disekolah barunya ini.

Anak seumuran mereka mulai berdatangan, ada yang datang bersama orang tuanya maupun kakaknya. Mereka sama-sama menggunakan rok biru seperti Cyrene dan Tamara.

"Rene lu serius ngambil jurusan IPS?" Tanya Tamara sambil memecahkan keheningan.

"Iyalah. Gua sadar diri, otak gua ga memadai buat masuk IPA" Jawab Cyrene sambil mengais-ngais tanah.

Lah kok jadi macem kucing mau anu?

"Iya gua juga sadar kok lu bodoh" Balas Tamara sambil melemparkan cengiran khasnya.

"Sialan lo!" Cyrene melemparkan tanah yang tadi ke arah Tamara sambil melotot.

"Eh! Ampun-ampun, gua kan cuma bercanda." Ucap Tamara sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

Mereka pun menghentikan aksi lempar-lemparannya setelah suara laki-laki menggema di lapangan sekolah.

"Bagi murid MOPD diharapkan berbaris di lapangan segera! Akan dibagikan gugus untuk dua hari kedepan."

==================

Cyrene baris dibarisan belakang bersama Tamara. Bukan karna mereka tinggi, tapi karna ga mau kena panas.

"Yhaa untung gua di belakang, kena panas kan lo pada." Cyrene ngomong sendiri.

Cowok yang baris di depan Cyrene langsung menengok.

'banyak omong nih cewek, untung cakep.'

Cyrene mendengus setelah membaca pikiran cowok yang nengok tadi, ya Cyrene emang bisa baca pikiran dan itu sangat menguntungkan.

"Dari sebelum lahir gua emang udah cakep kali." Gerutu Cyrene dengan suara kecil, hampir seperti bisikan tapi si cowok masih bisa dengar.

Cowok tadi langsung nengok sambil melotot

'lah ni cewek bisa baca pikiran' Tanya si cowok dalem hati.

Cyrene diem aja, ntar kegep dah kalo dia bisa baca pikiran. Dia belum pernah cerita ke temennya kalau dia bisa baca pikiran bahkan Tamara juga ga tau kalo si Cyrene bisa baca pikiran, Cuma keluarganya, author dan tuhan yang tahu.

Tamara tiba-tiba membisikan sesuatu di telinga Cyrene "Rene, cowok depan lu leh ugha"

"Maksud lu cakep?" Tanya Cyrene sambil masang face palm yang kayaknya ga tertarik buat ngebahas cowok di depannya itu.

"Iyalah masa lu g-" Belum selesai Tamara ngomong, pundaknya langsung di tepuk seseorang dari belakang.

"Heh! Kalian ngapain ngobrol?! Ga denger dari tadi disuruh diem?!" Oceh seseorang dengan suara bassnya, yang kayaknya anggota osis. Yang berarti kakak kelasnya juga.

Tamara dan Cyrene reflek langsung nengok.

Dan..

Lah kok ga ada palanya? Oh, ini dada.

Dengan slow motion Cyrene dan Tamara mendongakkan kepalanya ke atas. Anak-anak barisan depan juga tenyata lagi pada nengok ngeliatin mereka.

JLEB

Eh salah

DEG.

Jantung Cyrene langsung disko. Ini....ini orang kan?

Dengan sekuat tenaga Cyrene mengeluarkan suaranya "Mmaa-maaf kak"

Huh.. akhirnya.

Tunggu, ini.. cogan?

Ini mah kelewat cogan.

MAMAA CYRENE KETEMU COGAAN AAAA.

YA TUHAN MUKANYA GAKUNAAA

"Yaudah jangan ngobrol lagi, atau nanti gua hukum. Ngerti?" Omongan si cogan langsung membuyarkan lamunan kedua cewek dihadapannya.

"Ngerti kak" Jawab Cyrene dan Tamara berbarengan
Dengan sigap Cyrene langsung mengarahkan matanya menuju badge di bagian kanan seragam si cogan. Dan yaa namanya, Mario Jagger. Namanya aja udah nama cogan gitu.
Dan akhirnya si cogan a.k.a kak Mario itu pun melengos pergi.

Jutek amat.

Untung ganteng.

Anak cewe yang tadi pada merhatiin mereka bertiga langsung histeris ngeliat kak Mario. Segitunya ya?

"Anjir sumpah ganteng banget! Gakuna anjir omaigat!" Tamara heboh sendiri.

"Huh untung gua masih bisa menahan diri untuk ga pingsan." Cyrene bersyukur sambil ngelus dada, dadanya sendiri.

"Yaudah kakak yang tadi buat lu aja, gua maunya yang itu aja" Tamara nunjuk cowok didepan Cyrene yang tadi bilang dia cakep.

"Oh yaudah, jangan nikung ya! awas lu nikung gua!" Cyrene nunjuk-nunjuk muka Tamara dengan jari tengahnya. Eh. Jari telunjuk maksudnya.

"Iya mbak, buset dah galak amat."

------------

Ah gaje bat ni cerita, itu yang di mulmed fotonya abang Mario ya.

Gimana ganteng ga? Ganteng lah. iya ganteng kok. Tapi kata gua masih gantengan... Ah ada lah ntar di part selanjutnyaa.

Masih ada banyak cogan di part selanjutnyaa.. Maaf ya ini cerita ga jelas ya emang gua juga ga niat sih HAHA, ini iseng iseng doang. Kesip

Gakuna! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang