Chapter-3

599 16 0
                                    

                ini foto Sivia

Untuk pertama kalinya Sivia menginjakan kaki di Royal Academy sekolah yang sudah di impikannya sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar.

Sekarang dia berada di depan kantor pusat Royal Academy.perlahan Dia memasuki kantor itu di lihatnya seorang wanita setengah baya yang sedang duduk di kursi kerjanya.

"Hallo apa kau yang bernama Sivia Salvador...?"tanya wanita itu tersenyum ramah.

Sivia pun tersenyum lalu berkata"ya Aku Sivia Salvador" ucap Sivia.

"Selamat datang di Royal Academy,ini berkas berkas administrasimu selama sekolah di sini"ucap wanita itu menyodorkan sebuah map merah yang diatas pojok tertulis nama Sivia.

"terima kasih"ucap Sivia tersenyum ramah.

"semoga kau betah di sini,oh ya pelajaran sudah di mulai 2 minggu yang lalu Aku berharap kamu bisa mengejar ketertinggalanmu"ucap wanita itu.Sivia pun mengangguk pelan walau sebenarnya dia merasa ragu.

"Kau"tunjuk wanita itu pada salah satu penjaga disana penjaga yang di tujuk pun maja.
"Tolong antarkan dia ke kamar 410"printah wanita itu.penjaga yang tadi ditunjuk pun mengangguk.

Sivia berjalan mengekor di belakang penjaga yang mengantarnya ke kamar no. 410

"Maaf kopermu"ucap penjaga itu.

"untuk apa...?"bingung Sivia saat penjaga itu

"Tidak boleh membawa barang yang tidak penting itu peraturan pertama"ucap penjaga itu.

"tapi barang barang pribadiku baju,handphone,dan yang lain bagaimana..?"tanya Sivia dengan bingung.

"Di larang membawa handphone itu peraturan kedua, barang barang kamu bisa di ambil setelah lulus dari sini"ucap penjaga itu.

"tapi izinkan aku untuk menambil bonekaku"ucap Sivia memohon.

"tidak boleh"ucap penjaga itu.

"aku mohon ini hari pertamaku mungkin aku belum mempunyai teman,hanya ini yang bisa menemaniku"kata Sivia memohon.

"baik lah tapi jika di sita aku tidak bertanggung jawab"ucap penjaga itu.

"terima kasih Pak Riko"ucap Sivia membaca name tag yang ada di dada kanan pak Riko.

Riko pun tersenyum "baru kali ini ada yang menyebut namaku semua murid di sini terkadang mengabaikanku"ucap Riko.
"ya sudah Aku permisi"lanjutnya melangkah pergi.

Perlahan Sivia memutar knop pintu dengan langkah pelan Sivia memasuki kamar itu.

"Hai...."ucap Sivia menyapa terlihat tiga orang gadis yang menatapku heran.

"apakah kau Sivia Salvador...?"tanya gadis berdagu tirus.

Ify Alyssa Angican gadis berambut panjang dan berkulit putih dia anak dari seorang perdana mentri di kerajaan Albider.

"iya Aku Sivia Salvador"

"ya ampun kami sudah menunggumu sejak 2 minggu lalu"ucap Ify menarik Sivia ke ranjang dimana teman-temannya duduk.

"kenalkan ini Ashilla dan ini Agni"ucap Ify.

Ashilla Mutiara gadis cantik dengan rambut panjang yang hampir sepinggang dia anak dari Raja wilsoon kerajaan kecil yang terletak di bagian tenggara dari Royal Academy.

Agni Belleville adalah seorang gadis cantik dengan rambut sebahu dia putri dari seorang penasehat kerajaan Gardania.

Ashilla dan Agni pun tersenyum kearah Sivia.
"hai...senang berkenalan dengan kalian"ucap Sivia membalas senyum mereka.

"Jadi kau berasal dari mana...?" tanya Ashilla antusias.

"Aku berasal dari kota zolara di gardania.."jawab Sivia.

"Apa kemampuan yang kau miliki....?"tanya Ify.

"ooh..,Aku pandai membuat puisi"ucap Sivia.
Ify,Ashilla,dan Agni yang mendengar langsung tertawa terbahak-bahak.

"kenapa kalian tertawa...?"tanya Sivia bingung.Ashilla pun langsung menghentikan tawanya.

"maksud kami bukan kemampuan itu..."ucap Ashilla masih berusaha menahan tawanya.

"terus apa yang kalian maksud...?"tanya Sivia masih bingung.

"maksudnya element dasar apa yang bisa kau kendalikan...?"tanya Agni.
Sivia pun terdiam dia masih memikirkan apa yang di maksud oleh Agni dan kedua temannya.

"OMG...,Ashilla coba kau jelaskan padanya agar mengerti"gemas Agni yang tak kunjung mendapat jawaban dari Sivia.

"Sivia dengarkan Aku,element dasar itu terdiri dari lima macam yaitu element Air,Api,Petir,Tanah,dan Angin.jika kita memiliki darah bangsawan kita bisa menguasai dua jenis element dasar atau lebih tapi jika kita tidak memiliki darah bangsawan kita hanya dapat menguasai satu element dasar,tapi jika seorang Putri dari lima kerajaan besar dia akan memiliki element berbeda seperti naturaler..."jelas Ashilla panjang lebar.

"Apa itu benar benar nyata,bukannya itu hanya sebuah mitologi"kata Sivia tidak percaya pada apa yang di katakan teman-temannya.

Agni yang sudah geram langsung memegang tangan Sivia dan mencengkramnya dengan erat.

"Aww..."rintih Sivia. Agni pun segera melepas cengkramannya dilihatnya tangan Sivia melepuh.

"Agni apa kau sudah gila,lihat tangan Sivia melepuh"panik Ify.

"Sivia cepat kompres tanganmu itu kamar mandinya"ucap Ashilla menunjuk kamar mandi yang berada di sudut ruangan.
Sivia pun segera masuk kedalam kamar mandi.

****************************************************************

"Agni apa yang kau lakukan ingat element api milik mu itu sangat berbahaya"ucap Ashilla menasehati.

"iya Aku tau itu"ucap Agni.
"tapi Aku meragukannya mungkin dia utusan Ratu kegelapan"lanjut Agni.

Lalu Ify mengambil berkas yang berisi biodata lengkap Sivia.
"Kau bisa membaca di sini"ucap Ify menyerahkan map merah itu Agni pun segera membuka dan membaca biodata.

Nama : Sivia Salvador

Tanggal lahir : 14 Februari 1997

Alamat : Jln.crachtictus no.76

Nama orang tua

-Thomas Alexcander

-Gwen Syerent

Kemampuan yang dimiliki :

- Naturaler

"OMG...jadi Sivia bisa mengendalikan tumbuhan"kaget Ashilla dan Ify.

"ini tidak mungkin dia bukan seorang Putri bagaimana bis dia memiliki kekuatan Naturaler"elak Agni.

"setidaknya itu yang tertulis di situ"ucap Ify.

"gays Sivia datang"ucap Ashilla.

Agni pun segera menutup map itu dan menaruh di tempat semula.setelah Sivia keluar Ify langsung mendekat kearah Sivia.

"bagaimana masih sakit...?"tanya Ify khawtir.

"sudah tidak terlalu,tapi masih membekas"ucap Sivia tersenyum tulus.

Agni berjalan mendekat kearah Sivia.Sivia yang masih takut dengan kejadian tadi mundur beberapa langkah.

"jangan takut Aku minta maaf karna sudah menyakitimu"sesal Agni.Sivia pun tersenyum.

"tak apa,kau tidak kau hanya ingin membuktikan padaku kalau perkataan Ashilla benar" ucap Sivia.

"terima kasih kau sudah mau memaafkanku"ucap Agni.

"Oh...ya,itu ranjangmu dan itu lemarimu semua sudah tersedia disana"jelas Ify menunjuk ranjang yang berada di pinggir kanan.

========================================================

·TBC·

Maaf kalau ceriranya kurang nyambung makluminya.
Minta vote sama komenya ya..

THE POWER IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang