Chapter-9

231 16 0
                                    

Sivia telah sampai di kamarnya tapi saat dia masuk tak ada satu orang pun disana. 

Mungkin mereka masih latihan.ucapnya dalam hati.

Setelah itu Sivia memutuskan untuk membersihkan diri setelah selesai dia langsung merebahkan tubuhnya di ranjangnya.

***

Terlihat dua orang gadis tengah berjalan dengan tergesa-gesa menuju tempat letihan terbuka atau bisa disebut aula terbuka.

"Agni"teriak mereka berdua saat melihat orang yang dicarinya sejak tadi.

"Ada apa...?"tanyanya saat melihat siapa yang memanggilnya.

"Tadi Aku dan Ify melihat Alvin pergi membawa Via,sebenarnya mereka kemana...?"tanyanya bingung.

Ya dua gadis itu adalah Ashilla dan Ify mereka sangat terkejut saat melihat Alvin membawa Sivia pergi hanya berdua.

"Entahlah mungkin dia mau menyerahkannya ke Mrs.Cassandra untuk di eksekusi"ucap Agni santai.

Ya Cassandra menyamar sebagai salah seorang keamanan di academy bahkan tak ada yang curiga sama sekali padanya.

"Tidak mungkin Alvin melakukan itu"ucap Ify tak percaya.

"Ya sudah jika kalian tak percaya
padaku"ucap Agni acuh.

"Kami tak percaya padamu Agni"ucap Ashilla melangkah menjauh dari Agni.

"Ku mohon padamu jaga ucapanmu Agni"pinta Ify beranjak dari tempatnya berdiri dan berlari menyusul Ashilla.

"Semoga gadis itu keluar dari academy ini dasar tidak berguna"gumam Agni lalu melangkah pergi masuk kedalam aula indor.

Ashilla dan Ify terus berjalan mencari Via di seluruh academy tapi tak menemukannya dimana-mana.

"Ashilla sudahlah mungkin Via sudah kembali ke asrama"ucap Ify menenangkan Ashilla.

"Ya sudah ayo kita kembali ke asrama kita"ajak Ashilla dan diangguki oleh Ify mereka pun melangkah menuju Asrama perempuan.

****

Alvin sendari tadi terus saja memandang langit-langit kamarnya saat ini dia sedang berbaring di ranjang king sizenya.

"Kenapa Aku tak asing dengan wajah dan sifat gadis bodoh itu,sepertinya Aku pernah bertemu dengannya"gumam Alvin bingung dia terus berfikir siapa sebenarnya gadis itu.

Tanpa dia sadari terdengar derit pintu kamar mandi yang terbuka dan menampilkan sosok Cakka yang sudah memakai baju rapi beserta jubah kebesarannya.

"Alvin Aku pergi dulu"pamit Cakka.

"Kau mau kemana...?"tanya Alvin heran dengan wajah datarnya.

"Aku disuruh pulang oleh Bundaku dia memintaku untuk cepat pulang"jawab Cakka malas dia benar-benar malas jika disuruh untuk pulang.
Alvin hanya menanggapi dengan anggukan."Ya sudah Aku pergi dulu"pamit Cakka melenggang keluar kamar.

"Hm.Aku juga rindu dengan bunda kapan ayah akan menyuruhku untuk pulang sudah hampir 2 tahun ayah tak memanggilku sejak makan malam terakhir saat Sisil ulang tahun"ucap Alvin tersirat rasa sedih dan kecewa pda suaranya.

★★★

Sementara dikamar lain tiga orang gadis tengah ribut yah siapa lagi jika bukan Ashilla,Ify,dan Sivia tapi lebih tepatnya hanya Ashilla dan Ify saja yang ribut.

"Sivia,apa kau benar -benar tak apa ? Apa pangeran Alvin tak melakukan apapun padamu ?" Tanya Ashilla panik.

"Oh,Via apakah ada bagian dari tubuhmu yang lecet,apakah ada yang sakit atau tadi pangeran Alvin memukulmu"ucap Ify tak kalah khawatir.

THE POWER IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang