love story of high school kids

132 20 2
                                    

Chapter 4

***

Naeun pov--

"Oppa..aku pulang" seruku dari depan pintu rumah, aku melangkah masuk ke rumah, sepertinya rumah sedang sepi.

"Ajuma" panggilku pada pelayan di rumah ku, ku lihat ajuma sudah menuju kearah ku
"Wae geureu agassi?(ada apa nona?)" tanya ajuma yg sudah berada dihadapanku
"jimin oppa? Eodiyo? Aku tidak melihatnya?" kataku sambil melihat-lihat seisi rumah

"dia sedang keluar, katanya dia ada meeting dikantor"

Omo....hari libur begini masih saja bekerja. hm bisa jadi sih, karena jimin kuliah dari hari senin sampai jumat, mana mungkin punya waktu ke kantor, jadi beginilah dia harus menghabiskan liburnya di neraka itu.
sebelum appa meninggal, appa menyerahkan semua perusahaannya pada aku, tetapi berhubung aku masih sangat muda, jadi jimin yang mengurusnya, tetapi tetap saja itu milikku, insial namaku sering tertera di data-data atau berkas-berkas kantor. jadi bisa dibilang jimin super sibuk, senin-jumat dia kuliah pagi-siang dan setelah dia pulang kuliah dia harus langsung pergi ke kantor.
aku menggeleng kuat, merasa pusing sendiri memikirkannya.

Oiyah bay the way jimin bukan kakak kandungku melainkan kakak tiriku, appa ku menikah dengan eomma nya sebelum menikah dengan eomma ku. Aku juga bukan anak dari appa jimin.

"oh ne. komapseumida" kataku pada ajuma lalu berjalan menuju kamarku yg terletak dilantai dua.

aku merebahkan tubuhku dikasur yang cukup besar dan sangat empuk, rasanya hari ini melelahkan sekali,  berbaur dengan bocah alay itu huuaaahh...

aku bangkit dari kasur, aku menggantikan pakaian ku.
aku hanya menggunakan celana pendek selutut dan baju kaos merah lengan pendek, aku menguncir rambutku. setelah itu aku berbaring lagi di ranjang untuk menghilangkan rasa capek dan kantukku sejak tadi. tak lupa aku membuka ponsel ku untuk memutar musik kesukaanku, ku buka di folder yg bertuliskan my favorit music,
aku menekan tombol, untuk memutar lagu yang berjudul 'little things'--one direction

***

besoknya aku merasa sangat bersemangat. Bukan karena situasi sekolah tapi karena liburan kemarin membuatku sangat terhibur. Sudah lama aku dan eunji tidak menghabiskan waktu libur bersama meskipun sedikit berbeda karena ada anak-anak lain disana.
aku memakai seragamku, baju seragam agak ketat, berpaduan dengan dasi berwarna merah muda kotak-kotak, dan rok seragamku yg panjangnya 5 cm dibawah lutut berwarna senada dengan dasi yg kupakai, rambut ku biarkan terurai meski akan menutupi punggung belakangku, tak lupa memakai topi ku berwarna hitam putih bertuliskan badgirl.
kemarin, jimin membelikanku sebuah jaket parasit berwarna merah dengan plat putih di pinggirannya. Dia bilang ini sedang ngetrend. Dengan senang hati aku memakainya pagi ini meskipun hampir setengah jariku tertutup oleh benda itu.

hari ini jimin tidak mengantarku ke sekolah, dia sudah pergi pagi-pagi tadi, karena sebelum ke kampus, dia akan mampir di kantor dulu, jadi ya terpaksa aku harus mengendarai motor sportku sendiri untuk pergi ke sekolah.

aku memakirkan motor merah ku di parkiran luar.

Setelah itu aku memasuki gerbang sekolah dan berjalan melewati koridor sekolah.
kulihat sekolah masih sepi, kurasakan lantai juga masih sangat dingin. heish jam berapa sekarang? kulirik arloji merah yg melekat indah pada pergelangan tanganku. ah astaga ini masih jam 06.45 sedangkan bel masuk saja 07.15
dan akhirnya aku memutuskan untuk naik ke atap sekolah seperti biasanya untuk mengirup udara segar disana.

aku duduk ditepi atap gedung itu, aku mengeluarkan ice cream yg sempat ku beli di minimarket di seberang jalan tadi. aku mengecap ice cream itu, aku benar-benar menyukai ice cream ini. sambil melihat langit yg masih cukup gelap bahkan matahari pun belum menampakkan sinarnya. aku tersenyum melihat keindahan pagi hari ini dapat merasa lebih tentram dan nyaman.

'Sshhhhh'

Aku mendengar deruan nafas seseorang sepertinya berasal dari sebelah kanan sana, aku menoleh dan mendapati....
KYA Namja pabo itu ... jeon jungkook,, dia sedang berbaring terlentang melipat tangan dan memejamkan matanya.. UKHHh untuk apa dia disini? Apa dia mengikutiku sejak tadi??? AARRRGGGHH

"YA JEON JUNG KOOK,, KENAPA KAU TERUS MENGIKUTIKU HAH?" Tungkasku sambil melempar ranselku kewajahnya.
Bisa kulihat dia sedikit terkejut ... Haah apa peduliku..
Dia mulai membenarkan posisi duduknya dan melihat kearahku.

"Ya yòja gila.. Apa maksudmu HAH??" gerutunya

"Kau mengikutiku kan?? Kapan kau akan berhenti menggangguku?"

"Ya. Apa kau bilang? Aku sudah lebih dulu disini dan kau baru beberapa menit disini, apa kau tidak sadar itu? Bukankah kau yang mengikutiku hah?" kata jungkook lalu berdiri dari tempat duduknya barusan "ck.. dasar yòja gila" gumamnya

"Heh.. aku tidak gila, kau yang gila" hardikku, aku segera berdiri dari tempat dudukku.

Arrggghh.. pagi-pagi begini moodku sudah sangat jelek, ini gara-gara namja brengsek ini.. heissshh...

Kulihat dia mulai melangkah pergi.. Omo dia....dia membawa ransel ku

"Ya jungkook kembalikan ranselku"

"Kau yang melemparkannya padaku, kemari ambil ranselmu" ucapnya lalu berjalan pergi

"Yaa!!" teriakku tapi tak digubris olehnya

CEGIRALL!! Mungkin aku akan benar-benar menjadi yòja gila jika setiap hari bertemu dengannya..

***

Aku berjalan mengikuti namja psikopat itu, aku harus mengambil ransel ku.. Cegiral!! Apa dia tidak menyadari kau aku sedang mengikutinya sejak tadi.. Aku terus mengumpat akan kesalahan ku tadi.Yak!!Kenapa aku harus meleparkan ranselku padanya? Pabo!!
"Ya! Jungkook-ssi kembalikan ranselku, kemana kau akan membawa ranselku itu hah??" ini pertama kalinya aku memanggil seseorang dengan santun, sebelumnya aku tidak pernah melakukannya, bahkan itu guru-guru disini sekalipun, aku mengutuk diriku sendiri kenapa harus memanggilnya tuan?? Heish.

Braak

Aku tak sengaja menabrak seseorang, tubuhku terpantul kebelakang, entah siapa lagi yang menghalangi jalanku hah
"Ya! Yòja gila, aku menghargaimu, jadi aku akan mengembalikan ranselmu" katanya lalu melempar ranselku kearahku, Arrgg.. dan mendarat tepat diwajahku

"Apa kau tak bisa lembut sedikit??" Celutukku

"Itu karena kau juga kasar" balasnya dengan tatapan dinginnya.

Entah kenapa aku tak bisa melawan tatapannya, tatapannya yang seringai membuatku tak bisa berkutik. Aku segera beranjak pergi menuju kelas.

Love Story Of High School KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang