chapter 1 part 8

3.7K 42 0
                                    

"Wah jangan-jangan dia pingsan udah dari awal masuk kedalam nih kayaknya ndre?" ucap bobby sambil mengerutkan alis layaknya detektif kepolisian sedang membuat hipotesa pembunuhan.

Tapi sekali lagi hanya Tuhan dan Kipli yang tau jawaban dari hipotesa bobby, karena sampai sekarang kipli masih tidak mau menceritakan kejadian saat itu.

Awal pertemuan gue sama kedua sobat gue ini disaat SMP dulu, berawal dari hobi yang sama yaitu hobi sering cabut ke kantin sekolah. Sampai pada kelas 3 SMP hobi kami pun berubah menjadi sering nongkrong di depan warung bakso pak Pon sambil menyeruput segelas es teh yang dibagi tiga, ( tapi nggak saling berbagi sedotan ya). Sambil menikmati cewe-cewe SMA yang sedang menunggu angkutan umum. Dari pengamatan kami selama ini, ternyata SMA 99 merupakan SMA penghasil cewe-cewe cantik, dan dengan hasil pengamatan itulah akhirnya kami bertiga memilih SMA 99 ini.

"Gue akan berusaha buat masuk SMA 99, meskipun bokap gue minta gue untuk masuk Sekolah tekhnik. Gue mau ngabisin masa-masa SMA gue dengan indah bersama cewe-cewe cantik disana." Ucap kipli dengan semangat, dan karena ucapan kipli itulah gue dan bobby menjadi ikut bersemangat. Meskipun kami tahu bahwa SMA 99 itu salah satu sekolah favorit yang ujian masuknya sangat susah, dan biasanya murid-murid yang masuk disana adalah murid-murid pintar dari SMP favorit juga. Tapi yang namanya tekad kuat disertai dengan usaha keras dan mungkin sedikit keberuntungan, akhirnya kami bertiga berhasil lolos tes masuk SMA ini.
Gue masih inget saat itu nomor ujian gue 369 dan ruangan ujian gue ruang 36, sampai saat ini pun nomor 369 menjadi nomor favorit gue.

"Cie...abang tukang foto, kenapa lemes amat sih?" ucap bobby

"Cape banget gue bob."

"Habis dipegang sama cewe cantik masa nggak ada semangat gitu. Hahaha...." Ledek kipli

"Emang kampret emang nih bocah beruntung banget bisa deket gitu sama cewe cantik." Sungut bobby

"yee...pada iri ya sama gue. Hehehe... udah lah itu emang rejeki gue, inget sesama jomblo dilarang iri ya." ucapku sambil menaik turunkan alis mata.

"Wah, temen lo satu nih udah tengil banget sekarang pli. Boleh gue tampol nggak nih?" ucap bobby

"Tampol aja bob, ntar gue bantuin. Apa sekalian kita telanjangin terus iket di bawah pohon jambu di belakang sekolah?" ucap kipli

"Boleh juga tuh, sekalian untuk makanan semut angkrang." Ucap bobby sambil mengunci tangan gue dari belakang

"Jangan dong cui. Ah, lo orang mainnya emosian nih. Nggak seru ah."

"Biar aja, biar lo nggak tengil lagi." sungut kipli.

"Becanda gue tadi cui, damai ya..damai. peace bro."

"Damai? Ya udah goban sini."

"Ah, lu tega amat minta uang buat damai. Gue lagi nggak bawa uang nih, dompet gue ketinggalan dirumah."

"Terus gimana lo pulang nanti."

"Itu dia pli, makanya gue bingung nih. Yah, paling kalau misalnya ada orang yang tega, nggak punya hati buat nolongin gue terpaksa deh gue bakalan jalan kaki sampai rumah."

"Bagus dong jadi bisa ngurangin berat badan lo ndre. Bukannya udah lama lo pengen kurus?"

"Dih, ok ...ok...nggak nyangka gue, sohib-sohib gue selama ini hatinya pada dingin. Fine, gue nggak akan minta tolong lagi sama kalian." Ucap gue sambil berjalan menuju tempat wudhu yang berada disamping musola.

"Ngambek...nggambek..ah kayak anak kecil aja ngambekan. Sini dulu lah, duduk dulu." ucap kipli sambil menarik tangan gue.

"Tadi kan kita cuma becanda ndre, ya elah gitu aja dijadiin serius."

"Iya nih, dasar bocah ngambekan. Tenang aja lo ntar pulangnya bareng gue aja, nanti gue yang bayarin ongkos lo sampai rumah."

"Serius lo pli?"

"Serius gue, dah nggak ngambek lagi kan." ucap kipli sambil mengangkat tangan dan membentuk huruf V.

"Nggak lah, gue tadi juga cuma becanda kok. Kapan sih gue pernah marah sama kalian, meskipun waktu SMP kalian pernah numbalin gue ke Pak Mul sampe paha gue biru-biru di sabet rotan sama Pak Mul. Hahaha..." ucap gue

"Wogh, dendaman. Mulai deh ngungkit-ngungkit masa lalu."

"Nggak kok, gue nggak dendam."

"Ya udah deh, sholat dulu yok. ..

Cerita Sma (Mr Mars . Miss Venus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang