BLOOD EXCHANGE

37 2 0
                                    

NOTE: dr. Neo berganti nama jadi dr.Edy ya guys gals. hahaha sorry berhubung cerita aq yang satu lagi 'BIAS INGATAN'  juga make nama Neo, emang dasar g kreatif ... sorry ya...

Rain terbangun dengan tubuh terasa remuk. Tertidur dalam waktu yang cukup lama sama sekali tak membantu saat seluruh ototnya malah jadi lebih tegang. Rain masih enggan membuka matanya dan meringgis sekilas merasakan lehernya yang perih walau ia tahu luka menganga itu sudah di perban dengan rapat. Rain berpikir akan melanjutkan tidurnya hingga...

"Segera buka matamu jika kau sudah bangun." Suara berat itu segera menyadarkan seluruh indera tubuh Rain yang masih dalam proses mengumpulkan kesadaran. ia tersentak kaget saat suara perintah itu masuk ke telinganya dan membelalakkan matanya lebar-lebar.

"shhht!!." Ringgis Rain yang  hampir jatuh dari ranjangnya saat refleks ia mencoba menghindar. Saat itu lengannya segera ditahan dengan kuat.

"Auw!!, sakit!!!," protesnya hingga kemudian lengannya dilepaskan. Rain menarik nafas dalam-dalam sambil mengusap pelan lengannya yang masih cedera. Terdiam untuk beberapa saat kemudian mulai mencoba memperbaiki posisinya agar nyaman. Ia berpikir tak akan ada gunanya ia lari saat kondisinya buruk saat ini. Setelah menumpuk bantal di kepala ranjang. Rain merebahkan tubuhnya dan mulai menatapi pria yang sejak tadi duduk di sampingnya itu.

"Ma-mau apa." Tanya Rain gugup, menelan ludah sekilas dan berusaha mengalihkan tatapannya saat Gabriel tersenyum penuh arti.

"Edy sudah mendapatkannya, jadi apa urusanmu sekarang?," tanya Rain lagi. Gabriel terdiam sesaat, menatap bocah manusia di depannya. Jari-jarinya masih di perban, mungkin masih trauma mengingat bagaimana Rain takut saat menyadari kehadiranya. Gabriel kemudian menyeringai lebar sambil mengangkat sebuah sabuk pinggang dari kulit ke hadapan Rain. Di sepanjang sisi sabuk ada beberapa botol kecil berisi cairan merah bening yang terselip rapi di celah-celah motif sabuk.

"Aku ingin menawarkan sesuatu padamu." Mulai Gabril tanpa basa-basi. Meletakkan sabuk itu ke atas pangkuan Rain dan melanjutkan setelah memastikan anak itu memperhatikannya dengan baik. "Kau ingin menghancurkan bangsa Vampire bukan?, tapi kau jelas mengerti manusia sama sekali tak akan bertahan jika menghadapi vampire."

"Kenapa?," tanya Rain singkat terlihat lebih berani. Ia masih mempertanyakan untuk apa pria itu menawarkan sesuatu. Lalu apa hubungannya dengan sabuk yang saat itu masih ia diamkan di pangkuannya.

"Itu darah Bangsawan Vampire. Blood exchange memiliki tiga fungsi hubungan yang dihasilkan. Master-servan adalah blood exchange yang biasa terjadi antara vampire dan manusia dulu. Vampire akan menggigit, menulari, kemudian sang vampire akan memberi darahnya sebagai pengikat. Manusia yang ia gigit akan terikat kutukan sang majikan, ia harus patuh dan akan mati jika majikannya mati. Manusia yang tergigit namun tak diikat dengan darah sang master, akan menjadi vampire gila yang akan segera mati atau dibantai vampire lain," Gabriel menatap Rain yang terlihat masih serius mendengarkan.

"Jenis kedua adalah mating blood exchange, hanya terjadi pada pasangan vampire saja. Mereka akan saling bertukar darah dan mengikat perkawinan. Vampire bisa memiliki keturunan dengan bantuan darah pasangannya yang akan membentuk jaringan menguatkan rahim. Hanya berlaku untuk satu kali saja. Karena kelahiran bayi vampire merusak jaringan rahim sang wanita secara permanen."

"Jenis ketiga adalah kanibalis, vampire yang menghisap darah vampire lain tanpa adanya timbal balik. Hal ini bertujuan mentransfer kekuatan dan kemampuan vampire yang dihisapnya untuk dirinya sendiri. Well ini lazim sekarang."

Gabriel terdiam membuat Rain menaikkan alisnya. "Lalu untuk apa sabuk ini?."

"Ada satu lagi Exchange blood yang tak banyak diketahui. Manusia yang meminum darah vampire akan memiliki kekuatan vampire selama waktu tertentu. semakin kuat sumbernya, semakin lama dan besar perubahan yang terjadi. jadi inilah tujuanku, tentu saja dengan sebuah syarat- nak." ucap Gabriel mengakhiri. Rain terdiam kini seraya mengangkat sabuk di pangkuannya. menatap serius cairan benih di dalam botol-botol kecil itu. matanya terlihat berbinar sesaat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VAMPIRE LAIR Human EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang