it's so hurt park jimin [chapter 2]

4.7K 396 5
                                    

Pagi ini aku ada janji dengan jimin,seperti hari minggu sebelum sebelumnya kami sering jalan – jalan untuk menghabiskan waktu bersama,walaupun nantikan hanya berakhir di kursi taman sungai han,tapi semua itu tidak masalah,menghabiskan waktu berdua disaat kondisinya normal aku sudah merasa senang,melihat senyumnya,menatap mata sipit miliknya,mendengar suara dan deruan nafas yang keluar dari mulutnya,aku...bahagia.

"maaf aku terlambat,kalian pasti sudah lama menunggu,sekali lagi maafkan aku".bukan cacian dan hinaan yang kudapat dari pria yang kini berada di depanku namun justru senyum menawan mereka berikan padaku,aku semakin merasa bersalah,jika saja namjoon oppa membangunkanku pasti aku tidak akan terlambat hari ini.

"tidak apa – apa,kami juga baru datang,karna kamu sudah datang aku akan menunggu di mobil".

"suga hyung."

panggilan itu berhasil menghentikan suga.

"nde?kau butuh sesuatu jimin ?"

"tidak hyung,hanya saja sebaiknya kau menunngu disini,kau pasti bosan berada di dalam mobil,aku dan nana akan jalan – jalan disekitar sini."

"huh,baiklah..tapi jangan jauh – jauh,ingat kondisimu".jimin hanya membalas dengan senyuman dan langsung menggenggam tanganku.

"oppa aku pergi ya?"pamitku pada suga oppa.

"kha..pergilah" senyum mengembang di wajah suga oppa sebagai jawaban atas petanyaanku.

.

.

.

.

kini aku dan jimin berjalan menyisiri sungai han,menatap dan menikmati hembusan angin yang menerpa rambut kami,sesekali jimin mengyisir rambutnya dengan jari tanganya.

"yak.kenapa kau tidak memakai syal?cuaca hari ini kan sangat dingin,pabo.park jimin pabbo"

"yakkk!! kim nana,kenapa kau memukul kepalaku?"katanya tidak terima dengan perlakuanku yang sudah lama tidak kulakuakan.

"diamlah.ini akan membantu menghangatkanmu.harusnya kau menggunakan syal untuk menjaga kesehatanmu".kukalungkan syal di leher jimin,walaupun sedikit kesulitan karna jimin jauh lebih tinggi dari pada aku.

"nah kalo begini kau kan tidak akan mati membeku"

"ck,kau ini membuatku malu saja,apa aku terlihat seperti bayi?".jimin masih menatap sungai han lurus.tidak ada ekspresi yang terlihat sama sekali di wajahnya,datar dan menyimpan penuh luka,itu yang terlihat di mataku.

"ish.kau ini bicara bodoh apa hm?tentu saja kau sudah dewasa.bukankah kau lebih tua dariku?kau lupa?4 bulan lebih tua,perlukah ku ingatkan lagi hm?"

.seulas senyum tiba – tiba mengembang diwajahnya,matanya mendadak sipit,apa aku salah menjawab?bukankah jawabanku benar?lalu apa yang membuatnya tersenyum?

"kau benar."

"tentu saja aku benar".

"lalu apa menurutmu?orang dewasa yang diperlakukan seolah – olah aku adalah seorang bayi,semua orang menjaga dan merawatku,memperhatikan setiap langkahku,seolah olah aku adalah seorang bayi yang baru bisa berjalan dan mereka bertingkah seolah olah mereka takut kalau bayi itu jatuh.benar kan?".jimin mentapku,mencari pertanyaan yang mungkin selam ini ia pendam,mencari jawaban atas semua yang ia alami.

"jimin.." aku memanggilkan,berusaha untuk menghentikan ucapanya,aku tidak akan sanggup kata - kata yang akan keluar dari mulut jimin.

"benar kan?"

.senyum yang kau perlihatkan sekarang ini tidak bisa menutupi luka yang kau rasakan park jimin.

"bukan jimin,tidak seperti itu"

"lalu seperti apa?? Aku adalah namjachingumu tapi kau yang selalu melindungiku,kau yang selalu menjagaku dan aku-".

"tidak jimin...tolong jangan bicara seperti itu".

"pergilah.kita berakhir."

"tidak.kau bercanda??jimin kumohon Tarik kata – katamu lagi" aku mencoba untuk menyakinkanya,aku tidak ingin mendengar apapun yang akan keluar dari mulutnya,yang aku mau hanyalah dia menarik kata – katanya barusan.

"SUDAH KU BILANG PERGI!!" bukannya menarik kata – katanya jimin justru mendorongku,membuatku terjatuh dan menggoreskan luka di siku tanganku.

"shh..jimin shi"aku hanya mampu menatapnya.dan Nampak raut muka khawatir diwajahnya,aku tau skizofrenia memang membuat emosinya tidak terkendali,aku yakin jiminku tidak mungkin akan melakukanya padaku.

"APA YANG KAU LAKUKAN,BRENGSEK!" tiba – tiba suga oppa datang dan memukul jimin,aku yang melihatnya hanya bisa berteriak memohon pada suga hyung untuk mengontrol emosinya,aku tau dia sangat marah pada perlakuan jimin padaku.

"oppa sudah..hentikan oppa" aku masih berusaha untuk menjauhkan suga oppa dari jimin,sedangkan jimin hanya bisa pasrah mendapat pukulan dari suga.

jimin hanya bisa mentap suga sarkatis,sedangakan suga masih berusaha untuk mngontrol nafasnya.

"dbukankah dia hyung?"

 entah kenapa tiba – tiba jimin menunjukku dan mengatakan hal itu,aku dan suga oppa dibuat bingung dengan jimin.

"bukankah dia cinta pertamamu ? cewek yang sering kau ceritakan padaku hyung?".deg. pernyataan jimin barusan ibarat luka yang terkena air garam,apa – apaan kau jimin.kenapa kau menanyakanya padaku sekarang.

"yak.kau ini bicara apa?"

"benar kan?kenapa kau tidak menjawab dan malah mengalihkan pertanyaanku min suga? Kau hanya perlu jawab ya apa tidak.sekali lagi aku bertanya pada kalian,apa benar dia cinta pertamamu saat kalian di busan?".dengan tertatih dan berpegangan pada pagar yang membatasi sungai han jimin berusah untuk bangkit,aku berusaha ingin membantunya namun jimin mengisyaratkan bahwa dia masih bisa berdiri sendiri.

"aku dan kim nana..."

"jimin shi,ayo kita ke rumah sakit lukamu harus segera diobati".mungkin ini terlihat tidak sopan namun aku tidak mau jimin mengetahui semuanya.

"tidak perlu,yang kubutuhkan adalah jawaban dari kalian berdua,jadi wanita yang selama ini kau ceritakan sebagai cinta pertamamu saat di busan adalah kim nana,benar kan?dan kalian bertemu lagi setelah berada di seoul,dengan kondisi yang berbeda.nana sekarang bersamaku,bukankah semua ini benar kim nana?" dia menatapku,meminta jawaban dari pertanyaannya barusan,sedangakan aku hanya menatap suga,meminta pertolongan padanya,namun suga hanya menjawab dengan gelengan,yang aku sendiri tidak tau apa arti dari gelenganya barusan.

"hey kim nana,apa kau tau kalo suga hyung masih sangat mencintaimu? Dia bahkan selalu menceritakamu setelah dia pindah ke seoul,dan bodohnya aku karna tidak menyadari bahwa wanita itu adalah kau."

"jimin bagaimana bisa kau-"

"mengetahuinya?"    

[FANFIC BTS] it's so hurt park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang